Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 31 Januari 2014 : KEHILANGAN RASA BERDOSA MENGARAH PADA “ORANG KRISTIANI SEDANG-SEDANG SAJA”


Bacaan Ekaristi :  2Sam 11:1-4a,5-10a,13-17; Mrk 4:26-34

Kehilangan rasa berdosa menyebabkan orang lain menilai kita "orang Kristiani sedang-sedang saja”. Inilah pokok homili Paus Fransiskus pada Misa harian Jumat pagi 31 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Bapa Suci merenungkan Bacaan Pertama hari itu (2Sam 11:1-4a,5-10a,13-17) yang berbicara tentang dosa perzinahan Daud dengan Batsyeba yang menyebabkan pembunuhan suaminya, Uria. Daud, kata beliau, bukannya melihat perzinahannya sebagai sebuah dosa besar, melihatnya sebagai sebuah masalah yang perlu diselesaikan. "Hal ini dapat terjadi pada kita semua", beliau berkata. "Kita semua adalah orang-orang berdosa dan kita semua tergoda dan godaan adalah makanan sehari-hari kita. Jika salah seorang dari kita berkata : ‘Saya tidak pernah memiliki sebuah godaan', Anda adalah seorang kerubim atau sedikit bodoh, bukan?”

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Januari 2014 : SEORANG KRISTIANI TANPA GEREJA MERUPAKAN “SEBUAH DIKOTOMI YANG TAK MASUK AKAL“


Bacaan Ekaristi :  2Sam 7:18-19,24-29; Mrk 4:21-25

Seorang Kristiani tanpa Gereja tidak terpahami, kata Paus Fransiskus selama homilinya dalam Misa Kamis pagi 30 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Dalam sebuah permenungan tentang pentingnya milik Gereja, Bapa Suci mengambil gambaran Daud dalam bacaan pertama hari itu (2Sam 7:18-19,24-29), dan berfokus pada hubungan Daud dengan Allah, yang beliau bandingkan dengan seorang ayah dan seorang anak laki-laki. Hubungan ini mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita dengan Allah dan Gereja.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Januari 2014 : MEMUJI ALLAH MELALUI DOA


Bacaan Ekaristi :  2Sam 6:12b-15,17-19; Mrk 3:31-35

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 28 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus berbicara tentang memuji Allah melalui doa – sebuah tindakan yang menjadikan kita berbuah. Paus Fransiskus menarik homilinya dari Bacaan Pertama hari itu (2Sam 6:12b-15,17-19) yang menceritakan kembalinya Tabut Perjanjian di mana Daud menari-nari dengan sukacita di jalanan. Mengenai tarian ini, Bapa Suci mengatakan bahwa "jika kita menutup diri dalam formalitas, doa kita menjadi dingin dan mandul". "Doa pujian Daud membawanya meninggalkan semua bentuk penguasaan diri dan menari-nari di hadapan Tuhan dengan segenap kekuatannya. Ini adalah doa pujian!", beliau berseru.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Januari 2014 : PARA USKUP DAN PARA IMAM DITAHBISKAN UNTUK MELAYANI


Bacaan Ekaristi :  2Sam 5:1-7,10; Mrk 3:22-30

Dalam Misa harian Senin pagi 27 Januari 2014, Paus Fransiskus merenungkan tentang pentingnya pengurapan khusus yang diberikan kepada para imam dan para uskup. Beliau menekankan bahwa pengurapan itu menandai peran pelayanan mereka bagi Gereja, yang harus kita syukuri. "Hari ini, memikirkan tentang pengurapan Daud tersebut, ada baiknya kita memikirkan para imam dan para uskup kita yang berani, suci, baik, setia dan mendoakan mereka. Kita yang berada di sini hari ini berterima kasih kepada mereka", kata Paus.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 25 Januari 2014 : PERSATUAN UMAT KRISTIANI


Bacaan Ekaristi :  Kis 22:3-16; Mrk 16:15-18

Pada hari Sabtu 25 Januari 2014, Paus Fransiskus memimpin ibadat Vesper di Basilika Santo Paulus Di Luar Tembok, di mana beliau bergabung dengan para anggota dari berbagai Gereja-gereja Kristen yang berbeda yang hadir. Perayaan, yang bertepatan dengan Pesta Bertobatnya Santo Paulus Rasul, menandai penutupan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen yang telah menjelajahi tema, yang diambil dari Surat Pertama Santo Paulus kepada jemaat di Korintus, "Adakah Kristus terbagi-bagi?". Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam perayaan tersebut.
*********************

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Januari 2014 : MEMBANGUN JEMBATAN DIALOG, BUKAN TEMBOK KEBENCIAN


Bacaan Ekaristi :  1Sam 24:3-21; Mrk 3:13-19

Orang-orang Kristiani harus membangun jembatan dialog, bukan tembok kebencian. Inilah kata-kata Paus Fransiskus dalam Misa Jumat pagi 24 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Dalam homilinya Paus Fransiskus merenungkan tentang konflik antara Raja Saul dan Daud yang merupakan fokus bacaan Perjanjian Lama hari itu. Pada satu titik, Paus mengatakan, Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul, tetapi ia memilih "sebuah jalan yang berbeda : jalan dialog, membuat perdamaian".

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Januari 2014 : KECEMBURUAN DAN IRI HATI MEMBUKA PINTU BAGI KEJAHATAN


Bacaan Ekaristi :  1Sam 18:6-9;19:1-7; Mrk 3:7-12

Kecemburuan dan iri hati adalah pintu gerbang menuju kepahitan dan gosip yang menabur perpecahan di dalam komunitas Kristiani. Ini titik pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa Kamis pagi 23 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Ucapan Paus Fransiskus memuat makna tambahan karena hari itu menandai hari keenam Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani yang memuncak pada Sabtu 25 Januari 2014 dengan perayaan Vesper yang dipimpin oleh Paus Fransiskus sendiri di Basilika Santo Paulus Di Luar Tembok di Roma.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Januari 2014 : ALLAH SELALU MEMILIH ORANG-ORANG KECIL


Bacaan Ekaristi :  1Sam 16:1-13; Mrk 2:23-28

Paus Fransiskus mengatakan kita harus menjadi kecil dan rendah hati untuk berdialog dengan Allah. Pada saat yang sama Ia selalu memilih orang-orang yang kecil dan yang memiliki sedikit kuasa. Inilah pesan pokok homili Paus Fransiskus selama Misa Selasa pagi 21 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Januari 2014 : KEBEBASAN KRISTIANI BERARTI TAAT TERHADAP SABDA ALLAH

Bacaan Ekaristi :  1Sam 15:16-23; Mrk 2:18-22

Dalam homilinya pada Misa Senin pagi 20 Januari 2014 Paus Fransiskus merenungkan tema kebebasan Kristiani, meninjau bahwa kebebasan tersebut datang dari kepatuhan dan kesediaan untuk menerima "kebaruan" dan "kejutan-kejutan Allah". "Sabda Allah hidup dan oleh karena itu datang serta mengatakan apa yang ingin Ia katakan : bukan apa yang saya inginkan untuk dikatakan, atau bukan apa yang saya harapkan untuk dikatakan", ujar Paus Fransiskus. Beliau menambahkan bahwa itu merupakan sebuah sabda "yang bebas" yang juga "sebuah kejutan, karena Allah kita adalah Allah kejutan-kejutan". Mengarahkan pikirannya kepada mereka yang hadir di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengawali homilinya dengan berfokus pada pentingnya memiliki sikap "keterbukaan" agar benar-benar menerima Sabda Allah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS, KEUSKUPAN ROMA, 19 Januari 2014


Bacaan Ekaristi :  Yes 49:3,5-6; 1Kor 1:1-3; Yoh 1:29-34

Paus Fransiskus melanjutkan kunjungan pastoral ke Paroki Hati Kudus Yesus di Castro Pretorio, di wilayah tengah Keuskupan Roma pada hari Minggu, 19 Januari 2014. Bapa Suci memimpin Perayaan Ekaristi di Basilika Hati Kudus, pada akhir Misa beliau menyapa orang-orang sakit, lalu beliau bertemu dengan Komunitas Salesian, yang kepadanya paroki dipercayakan, dan dengan pastor paroki, Pastor Valerio Baresi, SDB, dan Suster-suster Misionaris Kristus yang Bangkit. Akhirnya, sebelum kembali ke Vatikan, Paus Fransiskus bertemu dengan orang-orang muda paroki.

Berikut adalah homili lengkap Paus Fransiskus dalam Misa tersebut.

**********************************************************************

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Januari 2014 : KEDUNIAWIAN YANG SERAGAM MEMBAWA KITA UNTUK MENOLAK SABDA ALLAH


Bacaan Ekaristi :  1Sam 8:4-7,10-22a; Mat 19:16-26

Rasa lumrah yang disalahpahami dapat menyebabkan kita melupakan sabda Allah, menyebabkan kita hidup seolah-olah Allah tidak ada. Inilah titik pusat homili Paus Fransiskus dalam Misa Jumat pagi 17 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Bacaan pertama dari kitab Samuel (1Sam 8:4-7,10-22a) menceritakan tentang orang-orang Israel yang meminta Samuel untuk mengangkat seorang raja atas mereka agar menjadi seperti bangsa- bangsa lain. Godaan ingin menjadi "lumrah" ini bukannya menjadi "anak-anak Allah", Paus mengatakan, membawa kita kepada sebuah "keduniawian yang seragam". "Pada saat itu umat menolak Allah : mereka tidak hanya tidak mendengarkan sabda Allah, tetapi menolaknya", beliau berkata. "Mereka menolak Tuhan dari kasih, mereka menolak pemilihan dan mencari jalan keduniawian".

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Januari 2014 : SKANDAL TERJADI KETIKA TIDAK ADA HUBUNGAN SEJATI DENGAN ALLAH


Bacaan Ekaristi :  1Sam 4:1-11; Mrk 1:40-45



Skandal dalam Gereja terjadi karena tidak ada hubungan yang hidup dengan Allah dan sabda-Nya. Dengan demikian, para imam yang korup, alih-alih memberikan Roti Hidup, memberikan sebuah makanan yang beracun kepada umat Allah yang kudus : itulah apa yang ditegaskan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa Kamis pagi 16 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 14 Januari 2014 : EMPAT MODEL ORANG PERCAYA


Bacaan Ekaristi :  1Sam 1:9-20; Mrk 1:21b-28

Dalam homilinya pada Misa Selasa pagi 14 Januari 2014 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengulas bacaan-bacaan Ekaristi hari itu. Bapa Suci menawarkan empat model orang percaya, dengan maksud mengembangkan permenungannya tentang sifat kesaksian Kristiani.