Bacaan
Ekaristi : Kej 1:1,26-31a; Mzm
104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c; Kej 22:1-18; Mzm 16:5,8,9-10,11; Kel
14:15-15:1; MT Kel 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Yes 54:5-14; Mzm
30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes 55:1-11; MT Yes 12:2-3,4bcd,5-6; Bar 3:9-15,32; Mzm
19:8,9,10,11; Yeh 36:16-17a,18-28; Mzm 42:3,5bcd, 43:3,4; Rm 6:3-11; Mzm
118:1-2,16ab-17,22-23; Mat 28:1-10
Injil tentang kebangkitan Yesus Kristus dimulai
dengan perjalanan para wanita ke kubur
saat fajar pada hari sesudah sabat. Mereka pergi ke kubur untuk
menghormati tubuh Tuhan, tetapi mereka mendapatinya
terbuka dan kosong. Seorang malaikat perkasa
mengatakan kepada mereka : "Janganlah kamu
takut!" (Mat 28:5) dan memerintahkan mereka
untuk pergi dan memberitahu para
murid : "Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu
ke Galilea" (ayat 7). Para wanita segera
berangkat dan dalam perjalanan Yesus sendiri
bertemu mereka dan berkata : "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada
saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan
melihat Aku" (ayat 10). Setelah kematian Sang
Guru, para murid telah tercerai-berai
; iman mereka telah benar-benar terguncang, segala sesuatu tampak berakhir
, semua kepastian mereka telah hancur dan
harapan mereka telah mati
. Tet
api sekarang berita
para wanita itu
, sepertinya tidak masuk akal
, datang kepada mereka seperti sebuah
sinar terang
dalam kegelapan. Kabar tersebar
: Yesus telah bangkit seperti di
katakan-N
ya. Dan kemudian ada perintah-Nya
untuk pergi ke Galilea; para
wanita
telah mendengarnya
dua kali, pertama dari malaikat dan
kemudian dari Yesus sendiri : "Supaya
mereka pergi ke Galilea; di sanalah
mereka akan melihat Aku". Galilea
adalah tempat di mana mereka pertama kali dipanggil
, di mana segala sesuatunya
dimulai! K
embalilah
ke sana,
kembalilah
ke tempat di mana
mereka awaln
ya dipanggil
. Yesus telah berjalan di sepanjang tepi
danau ketika para
nelayan sedang
menebarkan jala
mereka. Ia telah
memanggil mereka, dan mereka meninggalkan segalanya
dan mengikut Yesus (bdk. Mat 4:18-22). K
embali ke Galilea berarti membaca ulang
segalanya
atas dasar salib dan kemenangannya. M
embaca ulang
segala
nya - khotbah Yesus, mukjizat-mukjizat-Nya
, komunitas baru, luapan perasaan
dan pembelotan-pembelotan
, bahkan pengkhianatan – membaca
ulang
segalanya
mulai dari akhir, yang merupakan sebuah
awal baru, dari tindakan tertinggi kasih
ini. Bagi
kita masing-masing, juga ada sebuah
"Galilea" pada
asal perjalanan kita bersama
Yesus. "P
ergilah
ke Galilea" berarti sesuatu yang indah, itu berarti menemukan kembali
pembaptisan kita sebagai sebuah
mata air yang hidup, menarik energi baru dari sumber-sumber iman kita
dan pengalaman Kristia
ni
kita. K
embali ke Galilea
terutama
berarti kembali kepada
terang yang menyala berkobar-kobar
itu yang
dengannya
kasih karunia
Allah menyentuh saya di awal perjalanan tersebut
. Dari nyala
api itu
saya dapat menyalakan sebuah
api untuk hari ini dan setiap hari, dan membawa bara
dan terang bagi
para
saudara dan
saudari
saya. Nyala a
pi mengobarkan suatu
sukacita yang
rendah hati, suatu s
ukacita yang meny
edihk
an dan menyusahkan
tidak
bisa menawarkan hati
, suatu
sukacita yang
baik, yang
lembut. Dalam kehidupan setiap orang
Kristia
ni
, setelah pembaptisan ada juga
sebuah “Galilea”
yang lebih
eksistensial : pengalaman seseorang b
erjumpa dengan Yesus Kristus yang memanggil saya untuk mengikuti-N
ya dan mengambil bagian
dalam perutusan-N
ya. Dalam pengertian
ini, kembali ke Galilea berarti mengumpulkan
dalam hati saya memori hidup panggilan
itu, ketika Yesus melewati jalan saya, menatap saya dengan belas kasih dan
meminta saya untuk mengikuti-N
ya. Ini berarti menghidupkan kembali memori saat itu ketika mata-N
ya bertemu mata saya
, momen
ketika I
a membuat saya
menyadari bahwa I
a mengasihi
saya
. Hari ini, malam ini, kita
masing-masing dapat bertanya : Apakah Galilea
saya? Di manakah
Galilea saya?
Apakah saya meng
ingatnya
? Apakah saya telah me
lupakannya
? Apakah saya
telah
keluar dari
jalan-jalan besar
dan jalan-jalan kecil
yang membuat saya melupakannya? Tuhan, tolonglah
saya : beritahu saya apa Galilea saya
; bagi Engkau
ketahuilah
bahwa saya ingin kembali ke sana untuk bertemu Engkau
dan membiarkan diri saya
dipeluk oleh belas kasih-Mu
. Injil Paskah sangat jelas : kita perlu kembali
ke sana, melihat Yesus bangkit, dan menjadi saksi-saksi
kebangkitan-Nya. Ini bukan kembali ke masa lalu; ini
bukan semacam nostalgia. I
ni adalah
kembali ke kasih
pertama kita
, untuk menerima api yang telah
telah dinyalakan Yesus dalam
dunia dan membawa api itu
bagi semua orang, hingga
ke ujung-ujung
bumi.
"Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain" (Mat 4:15; Yes
8:23)! Cakrawala
Tuhan yang bangkit, cakrawala Gereja; keinginan perjumpaan
yang kuat .... Mari kita berada di
jalan kita
!