Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Juni 2014 : HARI INI ADA LEBIH BANYAK MARTIR KRISTIANI DIBANDINGKAN SEBELUMNYA

Bacaan Ekaristi : Am 2:6-10; Mat 8:18-22


Saat ini masih zaman para martir : orang-orang Kristiani dianiaya di Timur Tengah di mana mereka dipaksa untuk melarikan diri, bahkan ditangani "dengan suatu cara yang anggun, dengan sarung tangan putih". Pada hari yang di dalamnya Gereja memperingati para martir dari abad-abad pertama, Paus Fransiskus menganjurkan doa "bagi saudara dan saudari kita yang hidup dalam penganiayaan saat ini". Sebab, beliau menyatakan, saat ini "tidak ada lebih sedikit martir" dibanding zaman Kaisar Nero. Paus Fransiskus mendedikasikan Misa harian Senin pagi, 30 Juni 2014, di Casa Santa Marta, Vatikan, bagi kemartiran, versi dan karakteristik modernnya.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA SANTO PETRUS DAN SANTO PAULUS 29 Juni 2014


Bacaan Ekaristi : Kis 12:1-11; 2Tim 4:6-8,17-18; Mat 16:13-19

Pada Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus ini, santo pelindung utama Kota Roma, kita menyambut dengan sukacita dan syukur Delegasi yang diutus oleh Patriark Ekumenis, saudara kita yang terhormat dan terkasih Bartholomaios, dan dipimpin oleh Uskup Metropolitan Ioannis. Mari kita memohon kepada Tuhan agar kunjungan ini juga dapat memperkuat ikatan persaudaraan kita ketika kita melakukan perjalanan menuju persekutuan penuh antara dua saudari Gereja yang sangat kita inginkan itu.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Juni 2014 : UNTUK BERDIALOG DENGAN ALLAH KITA HARUS MENJADIKAN DIRI KITA SEPERTI SEORANG ANAK KECIL


Bacaan Ekaristi : Ul 7:6-11; 1Yoh 4:7-16; Mat 11:25-30

Paus Fransiskus mengatakan Allah adalah seperti seorang ayah yang lembut yang memegang kita dengan tangan-Nya dan kita perlu menjadi seperti seorang anak kecil untuk melakukan dialog dengan-Nya. Inilah fokus homili Paus Fransiskus pada Misa harian Jumat pagi 27 Juni 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Berhubung liturgi hari itu bertepatan dengan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus, dalam homilinya Paus Fransiskus merenungkan tentang sifat kasih antara Allah dan umat-Nya. Beliau menggambarkan hari raya ini sebagai sebuah perayaan kasih Allah dalam Yesus Kristus.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 26 Juni 2014 : SIAPAKAH YANG INGIN SAYA IKUTI?

Bacaan Ekaristi : 2Raj 24:8-17; Mat 7:21-29


Orang-orang mengikuti Yesus karena mereka mengenal bahwa Dia adalah Sang Gembala yang Baik. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 26 Juni 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau memperingatkan terhadap orang-orang yang mengurangi iman untuk moralisme, mengejar sebuah kemerdekaan politik, atau mencari kesepakatan dengan kekuasaan. Dalam homilinya, Bapa Suci mengacu kepada semacam "permainan kata-kata" atau “kebawelan moralistik”.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Juni 2014 : YOHANES PEMBAPTIS ADALAH TELADAN BAGI ORANG KRISTIANI HARI INI



Bacaan Ekaristi : Yes 49:1-6; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66,80

Yohanes Pembaptis sebagai teladan bagi orang-orang Kristiani hari ini adalah fokus homili Paus Fransiskus dalam Misa Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis di kapel Santa Marta, Vatikan pada hari Selasa pagi 24 Juni 2014. Dengan melukiskannya sebagai 'yang terbesar dari para nabi', Paus Fransiskus menyimpulkan tiga panggilan utama Yohanes Pembaptis dalam tiga kata : mempersiapkan, membedakan dan mengecil”. Dalam berbagi Injil dengan orang lain, orang-orang Kristiani harus menjadi seperti Santo Yohanes Pembaptis, mempersiapkan jalan bagi Tuhan, memperkenalkan-Nya kepada orang lain, kemudian mengecil” agar Yesus bertambah besar.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Juni 2014 : ANDA BUKAN ALLAH, JANGAN MENGHAKIMI


Bacaan Ekaristi : 2Raj 17:5-8,13-15a,18; Mat 7:1-5


Orang yang menghakimi menempatkan dirinya di tempat Allah dan dengan demikian menghadapi kekalahan tertentu dalam hidup karena ia akan dibayar kembali dalam rupa demikian. Dan ia akan hidup dalam kebingungan, melihat sebuah "selumbar" di mata saudaranya daripada "balok" yang menghalangi pandangannya sendiri. Itulah permenungan Paus Fransiskus dalam Misa harian Senin pagi, 23 Juni 2014, di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus menasehati kita untuk membela orang lain dan menghindari menghakimi mereka.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Juni 2014 : MENYEMBAH TUHAN DAN BERJALAN BERSAMA DIA

Pada hari Sabtu, 21 Juni 2014, Paus Fransiskus melakukan kunjungan satu hari ke Keuskupan Cassano allo Jonio, di wilayah Calabria, Italia selatan. Kunjungan Paus Fransiskus tersebut diakhiri dengan Misa yangdipersembahkan oleh beliau sendiri di Piana di Sibari, dataran terbesar di Calabria, pada pukul 16.00 waktu setempat. Berikut adalah homily lengkap Bapa Suci pada kunjungan tersebut.

**********************

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Juni 2014 : HATI-HATILAH TERHADAP DAYA TARIK HARTA DUNIAWI


Bacaan Ekaristi : 2Raj 11:1-4,9-18; Mat 6:19-23


Dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 20 Juni 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa umat beriman hanya akan memiliki kebahagiaan sejati ketika mereka mengumpulkan harta rohani ketimbang harta duniawi. Beliau menggema homilinya dalam Misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus 19 Juni 2014 dengan menegaskan bahwa hal-hal dunia ini tidak akan membawa kebahagiaan, karena mereka berakhir dan membusuk, dan meninggalkan setia dengan apa-apa dari nilai sebenarnya.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS DI BASILIKA SANTO YOHANES LATERAN 19 Juni 2014 : MAKANAN SATU-SATUNYA YANG MEMUASKAN ADALAH ALLAH


Bacaan Ekaristi : Ul 8:2-3,14b-16a; 1Kor 10:16-17; Yoh 6:51-58



"Tuhan Allahmu .... dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal” (Ul 8:3).

Kata-kata Kitab Ulangan ini mengacu pada sejarah Israel, ia yang dibawa Allah keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan, dan ke dalam padang gurun selama empat puluh tahun, membawa mereka ke tanah terjanji. Segera selah menempati tanah itu, orang-orang terpilih tersebut mencapai sebuah otonomi tertentu, seperti sebuah "klub kesehatan", dan menanggung resiko melupakan peristiwa masa lalu yang menyedihkan, mengatasinya dengan campur tangan Allah dan kebaikan-Nya yang tak terbatas. Kemudian, Kitab Suci menasehati kita untuk mengingat, mengingat seluruh jalan yang dilakukan di padang gurun, pada saat kelaparan dan putus asa. Ajakan tersebut adalah kembali kepada hal-hal penting, pengalaman ketergantungan penuh pada Allah, ketika kelangsungan hidup dipercayakan kepada tangan-Nya, karena manusia mengerti bahwa "ia hidup bukan dari roti saja, tetapi .... dari segala yang diucapkan Tuhan" (Ul 8:3).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Juni 2014 : ORANG YANG KORUP HARUS BERTOBAT


Bacaan Ekaristi : 1 Raj 21:17-29; Mat 5:43-48

Seperti hari Senin kemarin, dalam Misa harian Selasa pagi 17 Juni 2013 di Casa Santa Marta, Paus Fransiskus kembali memusatkan homilinya kepada tema korupsi dalam Gereja dan dalam masyarakat. Beliau mengatakan selalulah orang miskin yang membayar harga untuk korupsi tersebut, dan mereka yang melakukan kejahatan ini harus memohon pengampunan Allah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Juni 2014 : ORANG-ORANG MISKIN YANG MEMBAYAR HARGA UNTUK KORUPSI YANG DILAKUKAN ORANG-ORANG YANG BERKUASA


Bacaan Ekaristi : 1 Raj 21:1-16; Mat 5:38-42

Orang-orang miskin adalah orang-orang yang akhirnya membayar untuk kehancuran yang ditimbulkan oleh korupsi orang-orang yang berkuasa, yang kegemarannya membiarkan orang-orang miskin tanpa hal-hal yang mereka butuhkan dan mereka berhak atasnya. Inilah tema homili Bapa Suci dalam Misa harian Senin pagi 16 Juni 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. "Satu-satunya cara untuk mengalahkan dosa korupsi", beliau menyimpulkan, adalah "pelayanan" kepada orang lain yang memurnikan hati.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Juni 2014 : ALLAH MEMPERSIAPKAN KITA UNTUK MENYELESAIKAN PERUTUSAN KITA

Bacaan Ekaristi : 1 Raj 19:9a,11-16; Mat 5:27-32

Ketika Tuhan ingin mempercayakan sebuah perutusan kepada kita, "Ia mempersiapkan kita" untuk melakukannya dengan baik. Dan tanggapan kita harus didasarkan pada doa dan kesetiaan. Itulah dorongan utama homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi 13 Juni 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 12 Juni 2014 : TIGA KRITERIA UNTUK MENGATASI KONFLIK


Bacaan Ekaristi : 1 Raj 18:41-46; Mat 5:20-26

Dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 12 Juni 2014 di kapel kediaman Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Tuhan kita mengajarkan kita tiga kriteria untuk mengatasi konflik : realisme, perpaduan, dan semangat persaudaraan yang berakar pada keputraan.

Bagaimana seharusnya kita saling mengasihi, menurut Yesus? Ini adalah pertanyaan yang di sekitarnya Bapa Suci mengembangkan permenungannya. Permenungan Bapa Suci mengacu pada Bacaan Injil hari itu (Mat 5:20-26) yang menceritakan percakapan Tuhan dengan murid-murid-Nya tentang kasih persaudaraan. Paus Fransiskus mengamati bahwa Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita harus mengasihi sesama kita, tetapi bukan menurut cara orang-orang Farisi, yang tidak terpadu dan "digunakan untuk membingungkan pikiran melalui asap dan cermin [Italia : facevano tante sfumature di idee (mereka begitu banyak nuansa gagasan)] karena mereka adalah para ideolog". Sikap mereka, beliau mencatat, "bukan kasih", tetapi "ketidakpedulian terhadap sesamanya". Yesus, kata Paus Fransiskus, "memberi kita tiga kriteria" : "Pertama, kriteria realisme: kriteria realisme yang masuk akal. Jika Anda memiliki sesuatu terhadap orang lain dan Anda tidak bisa membetulkan, mencari suatu [kompromi] solusi - setidaknya - hanya [menemukan sebuah cara] bergaul dengan musuh Anda saat Anda sedang berada di jalan. Ini tidak akan ideal, tetapi sebuah kesepakatan dengan kompromi adalah sebuah hal yang baik. Itulah realisme".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 Juni 2014 : SABDA BAHAGIA, SUATU PROGRAM PRAKTIS BAGI KEKUDUSAN


Bacaan Ekaristi : 1 Raj 17:1-6; Mat 5:1-12

Dalam Misa harian Senin pagi 9 Juni 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus memusatkan homilinya pada Sabda Bahagia. Beliau mengatakan Sabda Bahagia menjabarkan suatu program untuk kehidupan Kristiani. Dalam Misa yang berlangsung satu hari setelah pertemuan bersejarah bagi perdamaian antara Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Vatikan, beliau menyerukan perlunya keteguhan akan kelemahlembutan untuk mengalahkan kebencian.