Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Oktober 2016 : YESUS YANG SEDANG BERDOA UNTUK KITA ADALAH BATU PENJURU KEHIDUPAN KITA

Bacaan Ekaristi : Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19

Paus Fransiskus mengatakan batu penjuru kehidupan bagi orang-orang Kristen adalah Yesus yang sedang berdoa untuk kita. Beliau menunjukkan bahwa Yesus selalu beralih pada doa di seluruh saat-saat kunci dalam kehidupan-Nya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 28 Oktober 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Oktober 2016 : ALLAH MASIH MENANGISI BENCANA HARI INI DAN PERANG YANG DILANCARKAN DEMI UANG

Bacaan Ekaristi : Ef. 6:10-20; Mzm. 144:1,2,9-10; Luk. 13:31-35

Paus Fransiskus mengatakan Allah menangisi bencana dan perang yang dilancarkan saat ini demi menyembah 'berhala uang' dan karena banyak korban yang tidak bersalah terbunuh oleh bom. Beliau menekankan bahwa Allah menangis karena manusia tidak memahami "kedamaian yang Ia tawarkan kepada kita". Itulah yang dikatakan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 27 Oktober 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 25 Oktober 2016 : KERAJAAN ALLAH TUMBUH MELALUI KETAATAN BUKAN DENGAN BAGAN ORGANISASI

Bacaan Ekaristi : Ef. 5:21-33; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Luk. 13:18-21

Paus Fransiskus mengatakan Kerajaan Allah tumbuh melalui para anggotanya yang menunjukkan ketaatan dan memperingatkan orang-orang Kristen terhadap berkonsentrasi terlalu banyak pada tatanan dan bagan organisasi. Beliau mengatakannya dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 25 Oktober 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Oktober 2016 : ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK BERMURAH HATI DAN BAIK, BUKAN KAKU

Bacaan Ekaristi : Ef. 4:32-5:8; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 13:10-17 

Paus Fransiskus memperingatkan terhadap kekakuan yang berlebihan dan mengatakan Allah memberi kita kebebasan dan kelembutan untuk bermurah hati. Itulah yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 24 Oktober 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Oktober 2016 : ORANG KRISTEN HARUS MENGHINDARI IRI HATI DAN PERSETERUAN SERTA BERKARYA UNTUK KESATUAN

Bacaan Ekaristi : Ef. 4:1-6; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 12:54-59

Paus Fransiskus mengatakan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran adalah tiga sikap utama untuk membangun kesatuan dalam Gereja serta mendesak umat Kristen untuk menghindari iri hati, kedengkian dan perseteruan. Itulah yang dikatakan Bapa Suci dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi, 21 Oktober 2016, di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Oktober 2016 : KATEKISMUS TIDAKLAH MEMADAI UNTUK MENGENAL YESUS, KITA MEMBUTUHKAN DOA

Bacaan Ekaristi : Ef. 3:14-21; Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19; Luk. 12:49-53.
Paus Fransiskus mengatakan katekismus pada dirinya sendiri tidaklah memadai untuk benar-benar mengenal Yesus dan kita membutuhkan doa, penyembahan dan mengakui diri kita sebagai orang-orang berdosa. Itulah yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homili selama Misa harian Kamis pagi 20 Oktober 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS 18 Oktober 2016 : SEORANG GEMBALA YANG BAIK MENJAUHKAN DIRI DARI KEKUASAAN DAN UANG SERTA TIDAK PERNAH SAKIT HATI

Bacaan Ekaristi : 2Tim. 4:10-17b; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Luk. 10:1-9

Paus Fransiskus mengatakan seorang gembala yang baik adalah orang yang mengikuti Yesus bukan karena kekuasaan, uang atau kelompok tertentu dan bahkan jika ditinggalkan oleh semua orang mungkin sedih tetapi tidak pernah sakit hati. Itulah yang disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 18 Oktober 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA KANONISASI 16 Oktober 2016

(Santo Salomon Leclercq, Santo José Sánchez Del Río, Santo Manuel González García, Santo Lodovico Pavoni, Santo Alfonso Maria Fusco, Santo José Gabriel Del Rosario Brochero, Santa Elisabeth Catez)

Bacaan Ekaristi : Kel. 17:8-13; Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8; 2Tim. 3:14-4:2; Luk. 18:1-8

Pada awal perayaan hari ini, kita memanjatkan doa ini kepada Tuhan : "Ciptakanlah di dalam diri kami hati yang murah hati dan teguh, sehingga kami dapat selalu melayani Engkau dengan kesetiaan dan kemurnian roh" (Doa Singkat).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 14 Oktober 2016 : KEMUNAFIKAN ADALAH SEMACAM SKIZOFRENIA ROHANI

Bacaan Ekaristi : Ef. 1:11-14; Mzm. 33:1-2,4-5,12-13; Luk. 12:1-7

Paus Fransiskus mendesak orang-orang Kristen untuk selalu mengatakan kebenaran demi menghindari mengalah pada kemunafikan yang beliau gambarkan sebagai semacam skizofrenia rohani yang membuat kita mengatakan banyak hal, tetapi tanpa mengamalkannya. Itulah yang beliau katakan dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 14 Oktober 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

Dalam homilinya yang mengacu pada bacaan-bacaan liturgi hari itu, Paus Fransiskus merenungkan bahaya kemunafikan dengan memperingatkan orang-orang Kristen terhadap ragi orang Farisi. Memperhatikan bahwa ada ragi yang baik dan ragi yang buruk, beliau mengatakan ragi yang baik membangun kerajaan Allah sedangkan ragi yang buruk hanya menciptakan tampak luar Kerajaan Allah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Oktober 2016 : ORANG KRISTEN SELALU ADA DI JALAN BERBUAT BAIK

Bacaan Ekaristi : Ef. 1:1-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 11:47-54

Orang-orang Kristen selalu merasa perlu diampuni dan ada dalam perjalanan menuju perjumpaan dengan Allah. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 13 Oktober 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus melukiskan potret orang Kristen yang baik yang beliau katakan harus selalu merasakan berkat Tuhan dan pergi untuk berbuat baik.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 11 Oktober 2016 : TIDAK TERHADAP AGAMA "KOSMETIK" YANG SELURUHNYA PAMER

Bacaan Ekaristi : Gal. 4:31b-5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41

Paus Fransiskus mengatakan Yesus meminta kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dengan kerendahan hati dan menolak agama "kosmetik" yang hanya mementingkan penampilan lahiriahnya dan berpura-pura tidak menjadi apa adanya. Paus Fransiskus mengatakan hal tersebut dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 11 Oktober 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PENUTUPAN YUBILEUM MARIA 9 Oktober 2016

Bacaan Ekaristi : 2Raj. 5:14-17; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; 2Tim. 2:8-13; Luk. 17:11-19

Hari Minggu ini (bdk. Luk 17:11-19) Injil mengajak kita untuk mengakui karunia-karunia Allah dengan ketakjuban dan rasa syukur. Dalam perjalanan menuju kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus bertemu sepuluh orang kusta, yang mendekati-Nya, menjaga jarak mereka dan menceritakan masalah-masalah mereka kepada Dia yang dirasakan iman mereka sebagai Sang Penyelamat yang tepat : "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (ayat 13). Mereka sakit dan mereka sedang mencari seseorang untuk menyembuhkan mereka. Yesus menjawab dengan mengatakan kepada mereka untuk pergi dan memperlihatkan diri kepada para imam, yang menurut hukum Taurat bertanggung jawab menetapkan secara resmi seseorang dianggap sembuh. Dengan cara ini, Yesus tidak hanya menjanjikan mereka; Ia menguji iman mereka. Pada saat itu, sesungguhnya, sepuluh orang kusta tersebut belum sembuh. Mereka dipulihkan kesehatannya setelah mereka mengemukakan ketaatan kepada perintah Yesus. Kemudian, dengan gembira, mereka memperlihatkan diri mereka kepada para imam dan melanjutkan perjalanan mereka. Mereka melupakan Sang Pemberi, Bapa, yang menyembuhkan mereka melalui Yesus, Putra-Nya yang menjadi manusia.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 Oktober 2016 : TERBUKALAH TERHADAP ROH KUDUS YANG MEMBAWA KITA MAJU

Bacaan Ekaristi : Gal. 3:1-5; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 11:5-13.

Ajaran yang benar bukan suatu kelekatan yang kaku terhadap Hukum, yang mempesona seperti ideologi-ideologi, tetapi sebaliknya merupakan pewahyuan Allah, yang memungkinkan dirinya semakin lengkap ditemukan setiap hari oleh orang-orang yang terbuka terhadap Roh Kudus. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 6 Oktober 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI GEREJA SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA DOSA, BAKU (AZERBAIJAN) 2 Oktober 2016 : DUA ASPEK PENTING KEHIDUPAN KRISTEN ADALAH IMAN DAN PELAYANAN

Bacaan Ekaristi : Hab. 1:2-3; 2:2-4; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; 2Tim. 1:6-8,13-14; Luk. 17:5-10

Sabda Allah menyampaikan kepada kita hari ini dua aspek penting kehidupan Kristen : iman dan pelayanan. Berkenaan dengan iman, dua permintaan khusus dibuat kepada Tuhan.

Permintaan pertama dibuat oleh Nabi Habakuk, yang memohon kepada Allah untuk campur tangan dengan tujuan membangun kembali keadilan dan perdamaian yang telah dihancurkan manusia dengan kekerasan, pertengkaran dan perselisihan : "Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar?" (Hab 1:2), Nabi memohon dengan sangat. Allah, dalam menanggapinya, tidak campur tangan secara langsung, tidak menyelesaikan situasi secara tiba-tiba, tidak menghadirkan diri-Nya dengan unjuk kekuatan. Sebaliknya, Ia mengajak sabar menunggu, tanpa pernah kehilangan harapan; terutama, Ia menekankan pentingnya iman, karena dengan imanlah manusia akan hidup (bdk. Hab 2:4). Allah memperlakukan kita dengan cara yang sama : Ia tidak memanjakan keinginan kita untuk secara tiba-tiba dan berulang kali mengubah dunia dan orang lain. Sebaliknya, Ia berniat terutama menyembuhkan hati, hati saya, hati kalian, dan hati setiap orang; Allah mengubah dunia dengan mengubah hati kita, dan hal ini Ia tidak bisa lakukan tanpa kita. Tuhan menginginkan kita membuka pintu hati kita, agar bisa masuk ke dalam kehidupan kita. Tindakan membuka kepada-Nya ini, kepercayaan kepada-Nya ini justru adalah "kemenangan yang mengalahkan dunia, iman kita" (1 Yoh 5:4). Karena ketika Allah menemukan hati yang terbuka dan percaya, maka Ia dapat mengerjakan keajaiban-keajaiban di sana.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI STADION MIKHEIL MESKHI, TBILISI (GEORGIA) 1 Oktober 2016

Bacaan Ekaristi : Yes. 66:10-14b; Mzm. 131:1.2.3; Mat. 18:1-4.

Di antara banyak khazanah negara yang megah ini, salah satu khazanah yang menonjol adalah pentingnya kaum perempuan. Seperti ditulis Santa Teresa dari Kanak-kanak Yesus, yang kita peringati hari ini : "mereka mengasihi Allah dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada kaum laki-laki" (Otobiografi, Naskah A, VI). Di sini, di Georgia ada sejumlah besar nenek dan ibu yang tak henti-hentinya membela dan meneruskan iman yang ditaburkan di negeri Santo Nino ini; dan mereka membawa air segar penghiburan Allah untuk situasi gersang dan perseteruan yang tak terhitung jumlahnya.