Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 29 September 2015

Bacaan Ekaristi : Why 12:7-12ab; Yoh 1:47-51

Pada hari Sabtu pagi, 29 September 2015, Paus Fransiskus memimpin Misa di Kapel Kantor Gubernur untuk Korps Polisi Militer Negara Kota Vatikan, pada kesempatan pesta santo pelindungnya, Santo Mikael Malaikat Agung. Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam Misa tersebut.

********

Bacaan Pertama, yang diambil dari Kitab Wahyu (12:7-12ab), dimulai dengan sebuah kata yang kuat: "Maka timbullah peperangan di sorga". Dan kemudian dikatakan bagaimana peperangan ini : ia adalah peperangan akhir, peperangan terakhir, peperangan zaman akhir. Ia adalah peperangan antara para Malaikat Allah yang diketuai oleh Santo Mikael melawan Iblis, si ular tua, Iblis. Ini adalah peperangan terakhir dan semuanya berakhir di sana, hanya kedamaian abadi Tuhan yang ada bersama dengan semua anak-anak-Nya yang setia. Namun, sepanjang sejarah peperangan ini telah dilancarkan setiap hari, setiap hari: ia dilancarkan di dalam hati pria dan wanita, di dalam hati orang-orang Kristen dan bukan Kristen. Ia adalah peperangan antara kebaikan dan kejahatan, tempat kita harus memilih apa yang kita inginkan, kebaikan atau kejahatan. Tetapi metode peperangan, metode-metode peperangan dari dua musuh ini benar-benar berlawanan.

Dalam doa awal, dalam Doa Pembuka, kita memohon dijaga oleh Mikael Malaikat Agung terhadap "jerat" setan, iblis. Dan jerat adalah salah satu metode setan. Ia adalah seorang penabur jerat, sebuah benih kehidupan yang tidak pernah jatuh dari tangannya, sebuah benih kesatuan - selalu menjerat, menjerat: ia adalah metodenya, untuk menabur jerat. Kita berdoa kepada Tuhan untuk melindungi kita dari hal ini.

Kemudian, di dalam Bacaan Pertama, kita mendengar tentang metode lain, cara lain berperang, Setan yang menggoda. Ia adalah seorang penggoda; ia adalah seorang yang menabur jerat dan seorang penggoda, dan ia menggoda dengan daya tarik, dengan daya tarik setan, menyebabkan orang untuk percaya segala sesuatu. Ia tahu bagaimana menjual dengan daya tarik ini, ia menjual dengan baik, tapi pada akhirnya ia membayar dengan buruk! Ia adalah metodenya. Kita berpikir tentang saat pertama bahwa tuan ini muncul dalam Injil; ia adalah sebuah dialog dengan Yesus. Yesus sedang berdoa selama empat puluh hari di padang gurun, berpuasa, dan pada akhirnya Ia agak lelah dan lapar. Dan [Iblis] datang; ia bergerak perlahan seperti seekor ular, dan membuat tiga usulan kepada Yesus : "Jika Engkau adalah Allah, Putra Allah, ada batu-batu di sana, jika Engkau lapar, buatlah mereka menjadi berubah menjadi roti"; "Jika Engkau Putra Allah, mengapa Engkau begitu lelah? Datanglah kepadaku bersamaku ke bumbungan  Bait Allah dan jatuhkan diri-Mu, dan orang-orang akan melihat mukjizat ini dan tanpa usaha Engkau akan diakui sebagai Putra Allah"; Iblis mencoba merayu-Nya dan, pada akhirnya, karena ia tidak berhasil dalam merayu diri-Nya, [usulan] terakhir : "Marilah kita berbicara dengan jelas, aku akan memberikan semua kekuatan dunia, tetapi Engkau harus menyembah aku. Marilah kita berbisnis".

[Inilah] tiga langkah dari metode si ular tua, setan: pertama, memiliki segalanya, dalam hal ini roti, kekayaan, kekayaan yang perlahan-lahan membawa kita untuk korupsi, dan masalah korupsi ini bukanlah sebuah dongeng! Ia ada di mana-mana. Korupsi ada di mana-mana: banyak orang menjual jiwa mereka, menjual kebahagiaan mereka, menjual hidup mereka, menjual segala sesuatu untuk dua sen. Ini adalah langkah pertama : sen, kekayaan. Kemudian, ketika mereka memilikinya, mereka merasa penting. Langkah kedua : kesombongan. Apa yang dikatakan iblis kepada Yesus: "Marilah kita pergi ke bumbungan Bait Allah, jatuhkanlah dirimu, dan buatlah sebuah tontonan besar!" - hidup untuk kesombongan. Langkah ketiga : kekuasaan, kebanggaan, keangkuhan : "Aku akan memberikan seluruh kuasa dunia; Engkau akan menjadi orang yang memerintah".

Ini selalu terjadi pada kita semua dalam hal-hal kecil : kita terlalu melekat pada kekayaan, kita senang ketika kita dipuji, seperti burung merak. Dan begitu banyak orang menjadi konyol, begitu banyak orang. Keangkuhan membuat seseorang menjadi konyol. Atau, pada akhirnya, ketika seseorang memiliki kuasa, orang berpikir dia adalah Allah, dan ini adalah dosa besar.

Ini adalah pergumulan kita, dan karena itu hari ini kita memohon kepada Tuhan agar, melalui perantaraan malaikat agung Mikael, kita dibela dari jerat, daya tarik, godaan dari ular tua yang disebut Setan ini.

Kalian yang bekerja, yang memiliki sebuah pekerjaan yang sedikit sulit, di mana selalu ada yang menentang dan kalian harus menempatkan hal-hal yang benar dan berkali-kali menghindari pelanggaran dan kejahatan. Banyaklah berdoa sehingga, dengan perantaraan Santo Mikael sang malaikat agung, Tuhan akan membela kalian dari setiap godaan, dari setiap godaan untuk korupsi uang, kekayaan, [godaan] untuk kesombongan dan keangkuhan. Dan, seperti Yesus, semakin rendah hati, semakin rendah hati pelayanan kalian, itu akan menjadi semakin berbuah dan semakin bermanfaat bagi kita semua.

Kerendahan hati Yesus dan, bagaimana kita melihat kerendahan hati Yesus - dan saya mengakhiri dengan hal ini agar tidak terlalu lama - bagaimana kita melihat kerendahan hati Yesus? Jika kita pergi ke kisah pencobaan Yesus, kita tidak pernah menemukan sebuah kata milik-Nya. Yesus tidak menjawab dengan kata-kata-Nya sendiri; Ia menjawab dengan kata-kata Kitab Suci, seluruhnya tiga kali. Inilah apa yang Ia ajarkan kepada kita. Orang tidak bisa berdialog dengan setan, dan hal ini begitu banyak membantu ketika pencobaan datang : aku tidak akan berbicara dengan engkau; hanya Sabda Tuhan.

Semoga Tuhan membantu kita dalam pergumulan setiap hari ini, tetapi bukan untuk diri kita sendiri; itu adalah pergumulan untuk pelayanan, karena kalian adalah laki-laki dan perempuan pelayanan : laki-laki dan perempuan pelayanan bagi masyarakat, laki-laki dan perempuan pelayanan bagi orang lain, laki-laki dan perempuan pelayanan untuk membuat kebaikan tumbuh di dunia.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.