Apa upah kita dalam mengikuti Engkau? Paus Fransiskus mengawali dengan
pertanyaan yang diajukan Petrus kepada Yesus (Mrk 10:28-31). Sebuah
pertanyaan, beliau berkata, yang pada akhirnya menyangkut kehidupan
setiap orang Kristiani. Yesus mengatakan bahwa mereka yang mengikuti Dia
akan memiliki "banyak hal baik" tetapi "dengan penganiayaan". Jalan
Tuhan, beliau melanjutkan, "adalah jalan kerendahan hati, jalan yang
berakhir pada salib". Itu sebabnya, beliau menambahkan, "akan selalu ada
kesulitan", "penganiayaan". Akan selalu ada, "karena Ia mengarungi
jalan ini sebelumnya" kita. Paus memperingatkan bahwa "ketika seorang
Kristiani tidak memiliki kesulitan dalam hidup - ketika semuanya
baik-baik saja, semuanya indah - ada sesuatu yang salah". Hal ini
membawa kita untuk berpikir bahwa ia adalah "teman yang agung dari roh
dunia, dari keduniawian". Paus mencatat ini "merupakan godaan khas bagi
orang Kristiani": "Mengikuti Yesus, ya, tetapi sampai titik tertentu:
mengikuti Yesus oleh karena budaya: Saya seorang Kristiani, saya
memiliki budaya ini ... Tetapi tanpa keperluan akan pemuridan Yesus yang
sejati, keperluan untuk mengarungi jalan-Nya ini. Jika Anda mengikuti
Yesus sebagai usulan budaya, maka Anda sedang menggunakan jalan ini
untuk mendapatkan yang lebih tinggi, untuk memiliki kuasa lebih. Dan
sejarah Gereja penuh akan hal ini, mulai dengan beberapa kaisar dan
kemudian banyak penguasa dan banyak orang, bukan? Dan bahkan beberapa -
saya tidak akan mengatakan banyak, tetapi beberapa - imam, uskup, bukan?
Beberapa orang mengatakan bahwa ada banyak ... tetapi mereka adalah
orang-orang yang berpikir bahwa mengikuti Yesus adalah karir".
Paus mengingatkan kembali bahwa pada satu waktu, "dalam literatur dari
dua abad yang lalu", hal tersebut kadang-kadang dikatakan bahwa
seseorang "sejak saat ia masih kecil menghendaki berkarir dalam gereja".
Di sini Paus menegaskan bahwa "banyak orang Kristiani, tergoda oleh roh
dunia, berpikir bahwa mengikuti Yesus adalah baik karena dapat menjadi
karir, mereka dapat maju". Tetapi ini "bukan roh". Sebaliknya ini adalah
sikap Petrus ketika ia berbicara kepada Yesus tentang karir dan Yesus
menjawab : "Ya, Aku akan memberikan segalanya dengan penganiayaan".
"Anda tidak dapat menghapus Salib dari jalan Yesus, itu selalu ada".
Namun, Paus Fransiskus mengingatkan, ini tidak berarti bahwa orang
Kristiani harus melukai diri sendiri. Orang Kristiani "mengikuti Yesus
karena kasih dan saat Anda mengikuti Yesus karena kasih, kedengkian
iblis mengerjakan banyak hal". "Roh dunia tidak akan mentolerir hal ini,
tidak mentolerir kesaksian ini":
"Pikirkan Bunda Teresa: Apa
yang dikatakan roh dunia tentang Bunda Teresa? 'Ah, Beata Teresa adalah
seorang wanita cantik, ia melakukan banyak hal baik bagi orang lain ...'
Roh dunia tidak pernah mengatakan bahwa Beata Teresa menghabiskan,
setiap hari, berjam-jam, dalam pengabdian ... Tidak pernah! Roh itu
mengecilkan aktivitas Kristiani untuk melakukan kebaikan sosial.
Seolah-olah kehidupan Kristiani adalah kekristenan yang berkilau,
berpernis. Pemberitaan tentang Yesus bukanlah suatu pernis: pemberitaan
tentang Yesus pergi langsung menuju tulang, batin, pergi jauh ke dalam
dan mengubah kita. Dan roh dunia tidak mentolerirnya, tidak akan
mentolerirnya, dan karena itu, ada penganiayaan".
Paus
Fransiskus mengatakan mereka yang meninggalkan rumah mereka, keluarga
mereka untuk mengikuti Yesus, menerima seratus kali lipat sebanyak "yang
telah diterima sekarang pada masa ini". Seratus kali bersama-sama
dengan penganiayaan. Dan ini tidak boleh dilupakan: "Mengikuti Yesus
hanya itu: pergi bersama-Nya karena kasih, di belakang-Nya: pada
perjalanan yang sama, jalan yang sama. Dan roh dunia tidak akan
mentolerir hal ini dan apa yang akan membuat kita menderita, bahkan
penderitaan seperti yang dialami Yesus. Marilah kita memohon rahmat ini:
mengikuti Yesus dalam cara yang telah Ia tunjukkan kepada kita dan yang
telah Ia ajarkan kepada kita. Ini indah, karena Ia tidak pernah
meninggalkan kita sendirian. Tidak pernah! Ia selalu bersama kita.
Terjadilah demikian".
Dalam Misa Paus Fransiskus
berkonselebrasi dengan Uskup Agung Rino Fisichella dan Mgr. José Octavio
Ruiz Arenas, Presiden dan Sekretaris Dewan Kepausan untuk Evangelisasi
Baru. Misa dihadiri oleh sekelompok imam dari Dewan dan Staf dari
Pembangkit Tenaga Listrik Vatikan dan Laboratorium Teknis Pertukangan
Pemerintahan Vatikan, yang didampingi oleh Insinyur Pier Carlo
Cuscianna, Direktur Pelayanan Teknis Pemerintahan.
Sumber : Radio Vatikan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.