Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Oktober 2015 : SEORANG IMAM YANG BAIK TAHU BAGAIMANA BEREMPATI

Bacaan Ekaristi : Rm 9:1-5; Luk 14:1-6

Paus Fransiskus mengatakan seorang imam yang baik tahu bagaimana berempati dan terlibat dalam kehidupan umatnya. Beliau mengatakan Allah mengampuni kita seperti seorang ayah dan tidak seperti seorang pejabat di pengadilan hukum. Itulah yang dikatakan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi, 30 Oktober 2015, di kapel kediaman Santa Marta, Vatikan yang disampaikan dalam Bahasa Spanyol.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 29 Oktober 2015 : ALLAH HANYA DAPAT MENGASIHI DAN TIDAK MENGUTUK

Bacaan Ekaristi : Rm 8:31b-39; Luk 13:31-35

Paus Fransiskus mengatakan bahwa Allah hanya bisa mengasihi dan tidak mengutuk serta kasih adalah kelemahan-Nya dan kemenangan kita. Beliau mengatakan kita sangat terikat erat dengan kasih Allah yang tak seorang pun dapat memutuskan kita darinya. Itulah pesan pokok homili Paus Fransiskus yang disampaikannya dalam Misa harian Kamis pagi 29 Oktober 2015 di kapel kediaman Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PENUTUPAN SINODE PARA USKUP TENTANG KELUARGA 25 Oktober 2015

Bacaan Ekaristi : Yer 31:7-9; Ibr 5:1-6; Mrk 10:46-52

Tiga Bacaan untuk hari Minggu ini menunjukkan rasa iba Allah, kebapaan-Nya, yang secara definitif terungkap dalam Yesus.

Di tengah suatu bencana nasional, bangsa dideportasi oleh musuh-musuh mereka, nabi Yeremia memberitakan bahwa "Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, sisa-sisa Israel" (31:7). Mengapa Ia menyelamatkan mereka? Karena Ia adalah Bapa mereka (bdk. ayat 9); dan sebagai seorang Bapa, Ia mengurus anak-anak-Nya dan mendampingi mereka dalam perjalanan, menopang "orang buta dan lumpuh, para perempuan yang mengandung dan orang-orang dalam pekerjaan" (31:8). Kebapaan-Nya membuka bagi mereka sebuah jalan ke depan, sebuah cara penghiburan setelah begitu banyak air mata dan kesedihan yang besar. Jika bangsa tetap setia, jika mereka bertekun dalam pencarian mereka kepada Allah bahkan di negeri asing, Allah akan mengubah penahanan mereka menjadi kebebasan, kesendirian mereka ke dalam persekutuan: apa yang orang tabur hari ini dalam air mata, mereka akan menuai besok dalam sukacita (bdk. Mzm 126:6).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Oktober 2015 : ZAMAN BERUBAH DAN ORANG-ORANG KRISTIANI HARUS TERUS MENERUS BERUBAH

Bacaan Ekaristi : Rm 7:18-25a; Luk 12:54-59

Zaman sedang berubah dan kita orang-orang Kristiani harus terus menerus berubah, secara bebas tetapi di dalam kebenaran iman. Paus Fransiskus mendesak orang-orang Kristiani untuk melihat tanda-tanda zaman dan memperingatkan mereka terhadap takluk pada kenyamanan kesesuaian. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 23 Oktober 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 22 Oktober 2015 : UPAYA-UPAYA KITA MEMBUKA PINTU HATI BAGI ROH KUDUS

Bacaan Ekaristi : Rm 6:19-23; Lukas 12:49-53

Sebagaimana seorang atlet harus berlatih setiap hari untuk mencapai tujuannya, demikian juga kehidupan seorang Kristiani harus ditandai dengan sebuah upaya terus-menerus, sebuah "tugas harian" membuat ruang bagi Allah, "membuka pintu" bagi karunia anugerah keselamatan. Paus Fransiskus menawarkan permenungan yang ditandai oleh pemikiran Paulus tersebut dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi, 22 Oktober 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan. Tema yang mendasari adalah tentang pertobatan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Oktober 2015 : ALLAH MENCARI-CARI KITA DAN KASIH-NYA KEPADA KITA TAK TERBATAS

Bacaan Ekaristi : Rm 5:12.15b.17-19.20b-21; Luk 12:35-38

Paus Fransiskus mengatakan kasih Allah kepada kita tak terbatas sedangkan manusia sering tidak memiliki kemurahan hati dan memiliki kecenderungan untuk menimbang situasi. Itulah pokok permenungan Paus Fransiskus selama homilinya pada Misa harian Selasa pagi 20 Oktober 2015 di kediaman Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 Oktober 2015 : BAGAIMANA DAN BERAPA BANYAK KITA MEMBERI?


Bacaan Ekaristi : Rm 4:20-25; Luk 12:13-21

"Ketamakan adalah suatu bentuk penyembahan berhala" yang bertarung dengan kemampuan berbagi, memberi dan memberi diri bagi orang lain. Subyek hubungan yang menimbulkan perselisihan antara manusia dan kekayaan adalah fokus permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 19 Oktober 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Dimulai dengan perikop dari Injil Lukas (12:13-21) yang bercerita tentang orang kaya yang berkaitan dengan menyimpan tanaman dari hasil panennya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa "Yesus berpendirian tegas terhadap kekayaan", tetapi "bukan tentang kekayaan dan kekayaan itu sendiri" : Allah, pada kenyataannya, "kaya" - Ia" menghadirkan diri-Nya sebagai yang kaya dalam belas kasih, kaya dalam begitu banyak karunia" - tetapi " apa yang dikutuk Yesus benar-benar merupakan keterikatan terhadap harta". Memang, Ia "dengan jelas menyatakan" betapa "sangat sulitnya"  bagi orang kaya, dengan kata lain, seorang yang melekat pada harta, untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA KANONISASI BEATO VINCENZO GROSSI, BEATA MARIA DELL'IMMACOLATA CONCEZIONE, BEATO LUDOVICO MARTIN DAN BEATA MARIA AZELIA GUERIN 18 Oktober 2015

Bacaan Ekaristi : Yes 53:10-11; Ibr. 4:14-16; Mrk 10:35-45

Bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini menyajikan tema pelayanan. Mereka memanggil kita untuk mengikuti Yesus di jalan kerendahan hati dan salib.

Nabi Yesaya menggambarkan Hamba Tuhan (53:10-11) dan perutusan keselamatannya. Hamba tersebut bukan seseorang dari keturunan terkemuka; ia dibenci, dijauhi oleh semua orang, seorang yang penuh kesengsaraan. Ia tidak melakukan hal-hal besar atau membuat khotbah-khotbah yang mengesankan; sebaliknya, ia menggenapi rencana Allah melalui keberadaannya yang rendah hati, yang tenang dan penderitaannya. Perutusannya dilakukan dalam penderitaan, dan ini memungkinkan dia untuk memahami mereka yang menderita, memikul kesalahan orang lain dan mengadakan penebusan dosa untuknya. Keputusasaan dan penderitaan Hamba Tuhan, bahkan sampai mati, membuktikan begitu berlimpahnya penebusan dan keselamatan yang mereka bawa bagi banyak orang.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Oktober 2015 : WASPADALAH TERHADAP VIRUS KEMUNAFIKAN

Bacaan Ekaristi : Rm 4:1-8; Luk 12:1-7

Kita perlu berdoa agar tidak tertulari "virus" kemunafikan, sebuah sikap merasa benar sendiri yang menggoda dengan kebohongan-kebohongan yang mengintai dalam bayang-bayang. Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Kamis pagi 16 Oktober 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus mendasarkan homilinya pada kata-kata Yesus dalam Injil hari itu (Luk 12:1-7).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 15 Oktober 2015 : WASPADALAH TERHADAP ORANG-ORANG YANG MEMBATASI KECUMA-CUMAAN KESELAMATAN

Bacaan Ekaristi : Rm 3:21-30a; Luk 11:47-54

"Salah satu hal yang paling sulit bagi kita semua orang-orang Kristiani untuk dipahami adalah karunia cuma-cuma keselamatan di dalam Kristus", karena selalu ada "para ahli Taurat" yang menyesatkan dengan membatasi kasih Allah hingga "cakrawala-cakrawala kecil", padahal itu adalah sesuatu "yang sangat luas dan tak terbatas". Hal ini pertama kali disampaikan oleh Yesus sendiri, kemudian oleh Rasul Paulus dan banyak orang kudus lainnya sepanjang sejarah hingga hari ini. Di antara orang-orang kudus ini juga adalah Santa Teresa dari Avila. Pada hari di mana Gereja merayakan mistikus Karmelit ini - yang lahir 500 tahun yang lalu - Paus Fransiskus berbicara tentang bagaimana wanita ini menerima dari Tuhan "rahmat memahami cakrawala-cakrawala kasih".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 Oktober 2015 : MEMBEDAKAN DAN WASPADA, BAHKAN DI SAAT-SAAT BAIK

Bacaan Ekaristi : Yl 1:13-15; 2:1-2; Luk 11:15-26

Orang-orang Kristiani harus bisa membedakan segala sesuatu, bahkan ketika segala sesuatunya sedang berjalan dengan baik. Itulah inti homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi di kapel Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus memusatkan kata-katanya pada perlunya pembedaan keadaan, apakah itu tampaknya datang dari Allah atau dari si jahat "yang selalu berusaha memperdaya, membuat kita memilih jalan yang salah".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 8 Oktober 2015 : MENGAPA HAL-HAL BAIK TERJADI PADA ORANG-ORANG JAHAT?

Bacaan Ekaristi : Mal 3:13-4:2a; Luk 11:5-13

"Mengapa" yang menyedihkan yang dengan bertubi-tubi diarahkan kepada Allah oleh manusia juga terlihat di banyak surat yang diterima Paus Fransiskus setiap hari. Beliau sendiri berbagi hal ini, menceritakan kisah seorang ibu muda dengan keluarga yang sedang menghadapi kesulitan kanker, dan seorang wanita tua yang berduka karena anaknya dibunuh oleh mafia. Mereka menulis kepada Paus Fransiskus dan bertanya mengapa orang jahat tampak bahagia sementara orang benar selalu dihadapkan dengan kesulitan-kesulitan. Paus Fransiskus menanggapi secara tepat atas pertanyaan serius ini dalam homilinya selama Misa harian 8 Oktober 2015 di Kapel Casa Santa Marta, meyakinkan semua orang bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka yang percaya kepada-Nya.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 29 September 2015

Bacaan Ekaristi : Why 12:7-12ab; Yoh 1:47-51

Pada hari Sabtu pagi, 29 September 2015, Paus Fransiskus memimpin Misa di Kapel Kantor Gubernur untuk Korps Polisi Militer Negara Kota Vatikan, pada kesempatan pesta santo pelindungnya, Santo Mikael Malaikat Agung. Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam Misa tersebut.

********

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 Oktober 2015 : BELAS KASIH PERTAMA-TAMA DAN TERUTAMA

Bacaan Ekaristi : Yun 3:1-10; Luk 10:38-42

Dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi, 6 Oktober 2015 di Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus berbicara tentang resiko gagal untuk memahami dan menerima belas kasih Allah. Beliau juga menganjurkan untuk tidak terlalu keras kepala dan kaku memikirkan khotbahnya sendiri, pemikirannya sendiri dan "seluruh daftar perintah" yang orang harus patuhi lebih penting. Pesan Paus Fransiskus adalah sebuah panggilan untuk mematuhi kehendak Allah, untuk membiarkan tindakan belas kasih-Nya, dan tidak menentangnya.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PEMBUKAAN SIDANG UMUM BIASA SINODE PARA USKUP TENTANG KELUARGA 4 Oktober 2015

Bacaan Ekaristi : Kej 2:18-24; Ibr 2:9:11; Mrk 10:2-16

"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita" (1 Yoh 4:12).

Bacaan Kitab Suci hari Minggu ini tampaknya telah dipilih justru untuk saat rahmat yang sedang dialami Gereja ini : Sidang Umum Biasa Sinode Para Uskup tentang Keluarga, yang dimulai dengan perayaan Ekaristi ini. Bacaan-bacaan berpusat pada tiga tema : kesendirian, cinta antara laki-laki dan perempuan, dan keluarga.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 2 Oktober 2015 : DENGARKANLAH DAN HORMATILAH MALAIKAT PELINDUNG ANDA

Bacaan Ekaristi : Kel 23:20-23a; Mat 18:1-5,10

Allah telah memberikan kita masing-masing seorang malaikat pelindung maka kita dipanggil untuk menghormati dan mendengarkannya. Inilah tema homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi 2 Oktober 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang bertepatan dengan Pesta Para Malaikat Pelindung. Paus Fransiskus merenungkan peran mereka dalam kehidupan umat beriman. Allah, beliau berkata, memberikan kita masing-masing seorang malaikat untuk menemani kita yang melayani sebagai "duta Allah".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 1 Oktober 2015 : SUKACITA ALLAH ADALAH KEKUATAN KITA

Bacaan Ekaristi : Neh 8:1-4a,5-6,7b-12; Luk 10:1-12

"Nostalgia bagi Allah"-lah yang menuntun kita untuk mencari di dalam Dia "jatidiri" kita yang sesungguhnya. Diperkuat oleh kesadaran ini, yang juga didewasakan sepanjang sepanjang sejarah bangsa Israel, Paus Fransiskus menyarankan agar kita melihat ke dalam diri kita sendiri untuk memastikan bahwa"nostalgia" di dalam hati kita tidak pernah padam. Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Kamis pagi, 1 Oktober 2015, di Casa Santa Marta, yang bertepatan dengan Pesta Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus.