Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 31 Oktober 2014 : KASIH DAN KEADILAN LEBIH PENTING DIBANDING KETERIKATAN PADA HUKUM


Bacaan Ekaristi : Flp 1:1-11; Luk 14:1-6

Paus Fransiskus meratapi kasus orang-orang Kristiani yang begitu terikat pada hukum sehingga mereka mengabaikan paham kasih dan keadilan. Kata-kata itulah yang beliau ungkapkan dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 31 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Paus Fransiskus mendasarkan homilinya dari Bacaan Injil hari itu (Luk 14:1-6) di mana Yesus bertanya kepada orang-orang Farisi apakah diperbolehkan menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. Paus Fransiskus merenungkan tentang bagaimana kasih dan keadilan adalah jalan menuju Kristus ketimbang keterkaitan berlebihan pada hukum. Beliau mengingatkan bagaimana Yesus menggambarkan orang-orang Farisi sebagai orang-orang munafik karena mengkritik-Nya di belakang punggung-Nya setelah Ia menyembuhkan seorang sakit pada hari Sabat.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Oktober 2014 : KEHIDUPAN KRISTIANI ADALAH SEBUAH PERTEMPURAN TERUS MENERUS MELAWAN IBLIS


Bacaan Ekaristi : Ef 6:10-20; Luk 13:31-35

"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis". Kata-kata dari surat Santo Paulus kepada jemaat di Efesus ini merupakan pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Kamis pagi 30 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Bapa Suci menggambarkan kehidupan Kristiani sebagai sebuah "pertempuran terus-menerus" melawan tiga musuh : iblis, dunia, dan keinginan daging. Mengutip kata-kata Santo Paulus dalam bacaan pertama, Paus Fransiskus mengundang umat beriman untuk mengenakan perlengkapan senjata Allah untuk menolak godaan. "Tidak ada kehidupan rohani", kata beliau, "tidak mungkin ada kehidupan Kristiani tanpa menolak godaan-godaan, tanpa mengenakan perlengkapan senjata Allah yang memberi kita kekuatan dan melindungi kita".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Oktober 2014 : ORANG-ORANG KRISTIANI HARUS BERADA DALAM GEREJA, BUKAN DI AMBANG PINTU



Bacaan Ekaristi : Ef 2:19-22; Luk 6:12-19


Paus Fransiskus mendesak orang-orang Kristiani untuk merasakan diri mereka adalah bagian menyeluruh Gereja. Berbicara dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus tidak mencari dosa-dosa manusia, tetapi melihat hatinya, dan Ia mengundang semua orang percaya tidak berleha-leha di ambang Gereja, tetapi masuk ke dalam sekarang juga.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Oktober 2014 : APAKAH ANDA ANAK TERANG ATAU ANAK KEGELAPAN?


Bacaan Ekaristi : Ef 4:32-5:8; Luk 13:10-17

"Kita seharusnya bertanya pada diri kita sendiri: Apakah saya orang Kristiani terang atau orang Kristiani kegelapan?". Inilah pertanyaan yang diajukan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 27 Oktober 2014  di Casa Santa Marta, Vatikan. Berkaca pada Bacaan Pertama (Ef 4:32-5:8), yang di dalamnya Paulus memberi “sebuah katekese tentang kata”, mengajak orang-orang Kristiani Efesus untuk menjadi "penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih", Paus Fransiskus mengatakan bahwa hal ini membantu untuk membedakan apakah kita adalah anak terang, anak kegelapan atau anak "daerah abu-abu".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Oktober 2014 : ORANG-ORANG KRISTIANI DIPANGGIL UNTUK MEMBANGUN KESATUAN GEREJA


Bacaan Ekaristi : Ef 4:1-6; Luk 12:54-59

Setiap orang Kristiani dipanggil untuk membangun kesatuan Gereja, membiarkan diri mereka dibimbing oleh Roh Kudus yang menciptakan kesatuan dalam keberagaman. Inilah tema utama homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi 24 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Bapa Suci mendasarkan homilinya pada Bacaan Pertama dari Surat Santo Paulus kepada jemaat di Efesus (4:1-6) yang di dalamnya Sang Rasul – seorang tahanan karena Tuhan – mendesak jemaat untuk menghidupi secara layak panggilan yang telah mereka terima, berusaha memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera". Membangun kesatuan Gereja – kata Paus Fransiskus – adalah karya Gereja dan karya setiap orang Kristiani sepanjang sejarah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Oktober 2014 : BAHASA KASIH ALLAH YANG TANPA BATAS


Bacaan Ekaristi : Ef 3:14-21; Luk 12:49-53

"Kita tidak bisa menjadi orang-orang Kristiani tanpa rahmat Roh Kudus" yang memberi kita kekuatan untuk mengasihi, kata Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 23 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus memusatkan homilinya pada Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus (3:14-21) yang di dalamnya Rasul Paulus menjelaskan pengalamannya tentang Yesus, sebuah pengalaman "yang menuntunnya untuk meninggalkan segalanya" karena "ia berada dalam kasih bersama Kristus". Kepunyaannya adalah "tindakan penyembahan": pertama-tama, ia sujud di hadapan Bapa, yang "memiliki kekuatan untuk melakukan lebih daripada yang pernah kita bisa pikirkan atau minta". Ia menggunakan sebuah "bahasa tanpa batas": Ia menyembah Allah ini, "yang seperti laut tanpa pantai, tanpa batas, samudra yang sangat besar". Paulus memohonkan kepada Bapa bagi kita semua, "untuk dengan kuat diteguhkan dalam batin kita, oleh Roh-Nya". 

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Oktober 2014 : DIPERSATUKAN DALAM ALLAH, KITA BUKANLAH PULAU-PULAU TANPA NAMA



Bacaan Ekaristi : Ef 2:12-22; Luk 12:35-38

Paus Fransiskus mengatakan "seorang Kristiani adalah seorang yang tahu bagaimana menunggu Yesus menumbuhkan sebuah harapan yang kukuh dalam Keselamatan” dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 21 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Merenungkan bacaan-bacaan liturgi hari itu, Injil Lukas (12:35-38) dan Surat Santo Paulus kepada jemaat di Efesus (Ef 2:12-22), Paus Fransiskus mengatakan umat Allah dipersatukan dalam Kristus, bersyukur kepada-Nya memiliki sebuah nama, dan mengatasi setiap kebencian.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA BEATIFIKASI PAUS PAULUS VI DAN PENUTUPAN SINODE PARA USKUP 19 Oktober 2014




Bacaan Ekaristi : Yes 45:1,4-6; 1Tes 1:1-5b; Mat 22:15-21

Kita baru saja mendengar salah satu frasa yang paling terkenal dalam seluruh Injil: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah" (Mat 22:21).
 
Terdorong oleh orang-orang Farisi yang ingin, seakan-akan, memberi-Nya sebuah ujian dalam agama dan menangkap-Nya dalam kesalahan, Yesus memberikan jawaban yang ironis dan cerdas ini. Ini adalah sebuah frasa yang mencolok yang telah diwariskan Tuhan kepada semua orang yang mengalami keraguan hati nurani, terutama ketika kenyamanan mereka, kekayaan mereka, harga diri mereka, kekuasaan mereka dan reputasi mereka dipertanyakan. Hal ini terjadi sepanjang waktu; itu selalu terjadi.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Oktober 2014 : ROH KUDUS MEMBERI KITA JATI DIRI DAN WARISAN



Bacaan Ekaristi : Ef 1:11-14; Luk 12:1-7

Roh Kudus tidak hanya memberikan orang-orang Kristiani jati diri, tetapi juga "uang muka" warisan surgawi kita. Paus Fransiskus menyatakan hal ini dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 17 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus merenungkan Bacaan Pertama (Ef 1:11-14), yang di dalamnya Santo Paulus mengatakan bahwa orang-orang Kristiani telah "dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan".

"Jati diri kita justru meterai ini, kekuatan Roh Kudus ini, yang kita semua telah terima dalam Baptisan", kata Bapa Suci.