Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Januari 2015 : MEMORI DAN HARAPAN ADALAH DUA PARAMETER KRISTIANI

Bacaan Ekaristi : Ibr 10:32-39; Mrk 4:26-34

Paus Fransiskus memperingatkan bahwa orang-orang Kristiani yang suam-suam kuku yang telah kehilangan memori dan antusiasme perjumpaan pertama mereka dengan Kristus berada dalam bahaya besar karena membiarkan Iblis masuk ke dalam rumah mereka. Orang-orang Kristiani, beliau menjelaskan, harus selalu mempertahankan memori pertemuan pertama mereka dengan Kristus dan harapan mereka kepada-Nya itu untuk membantu mereka berjalan maju dengan keberanian iman mereka. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 30 Januari 2015 yang dirayakan di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 29 Januari 2015 : TIDAK ADA TEMPAT BAGI KALANGAN ELIT GEREJAWI YANG MEMPRIVATISASI KESELAMATAN

Bacaan Ekaristi : Ibr 10:19-25; Mrk 4:21-25

Allah menyelamatkan kita "pribadi". Ia menyelamatkan kita "dengan nama" tetapi selalu termasuk "di dalam sebuah umat". Selama homilinya dalam Misa harian Kamis pagi 29 Januari 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus memperingatkan resiko "privatisasi keselamatan": memang "ada bentuk-bentuk, ada wahana-wahana perilaku, yang salah, dan model-model yang salah dalam menjalani kehidupan Kristiani". Mengacu pada perikop dari Surat Ibrani (10:19-25) yang dibacakan dalam liturgi Misa pagi itu, Paus Fransiskus menyoroti bahwa benar-benar, Yesus "meresmikan sebuah cara hidup yang baru" dan bahwa "kita harus mengikutinya". Dan benar juga bahwa "kita harus mengikutinya sebagaimana diinginkan Tuhan, sesuai dengan bentuk yang Ia inginkan", dan bukan dengan model yang salah dari mereka yang cenderung "memprivatisasi keselamatan".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Januari 2015 : KEINGINAN MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH

Bacaan Ekaristi : Ibr 10:1-10; Mrk 3:31-35

Paus Fransiskus mengatakan kita perlu berdoa kepada Allah setiap hari atas  rahmat untuk memahami kehendak-Nya, untuk mengikutinya dan melaksanakannya secara penuh. Inilah pesan pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Selasa pagi 27 Januari 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 26 JANUARI 2015 : PARA PEREMPUAN PERTAMA DAN TERUTAMA DALAM PENERUSAN IMAN

Bacaan Ekaristi : Ibr. 9:15.24-28; Mrk. 3:22-30

Peran utama dan tidak boleh tidak dari para perempuan dalam penerusan iman kepada generasi-generasi baru: inilah fokus homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Senin pagi 26 Januari 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang bertepatan dengan Pesta Santo Timotius dan Santo Titus, uskup dan murid Santo Paulus Rasul. Oleh karena itu Paus Fransiskus mengulas secara khusus surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Januari 2015 : ALLAH SELALU MENGAMPUNI SEGALANYA

Bacaan Ekaristi : Ibr 8:6-13; Mrk 3:13-19

Paus Fransiskus mengatakan pengakuan dosa bukanlah sebuah penghakiman tetapi sebuah pertemuan dengan Allah yang mengampuni segala dosa kita, tanpa kecuali. Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian  Jumat pagi 23 Januari 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Mendasarkan refleksinya pada sebuah kutipan dari surat St Paulus kepada orang Ibrani, Paus Fransiskus mengatakan Allah kita mengampuni semua dosa kita, selalu dan tanpa pengecualian dan Ia bersukacita ketika seseorang memohon ampun kepada-Nya. Allah yang mendamaikan ini, beliau melanjutkan, memilih Yesus untuk mendirikan sebuah perjanjian baru dengan kemanusiaan dan batu penjuru perjanjian ini adalah pengampunan bagi dosa-dosa kita.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 22 Januari 2015 : PENGANTARAAN DAN KESELAMATAN KRISTUS LEBIH PENTING DARIPADA PENYEMBUHAN

Bacaan Ekaristi : Ibr 7:25-8:6; Mrk 3:7-12

Hal terpenting bukanlah kasih karunia penyembuhan fisik, tetapi kenyataan bahwa Yesus menyelamatkan kita dan mengantarai kita. Inilah fokus homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Kamis pagi 22 Januari 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI RIZAL PARK, MANILA, FILIPINA, 18 Januari 2015 : JADILAH MISIONARIS IMAN DI ASIA

"Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita" (Yes 9:5). Merayakan Hari Minggu Santo Nino bersama Anda merupakan sebuah sukacita khusus bagi saya. Gambar Kanak-kanak Yesus yang Kudus menyertai penyebaran Injil di negeri ini sejak awal. Mengenakan jubah seorang raja, bermahkota dan memegang tongkat kerajaan, bola dunia dan salib, ia terus mengingatkan kita tentang keterkaitan antara Kerajaan Allah dan misteri masa kanak-kanak rohaniah. Ia mengatakan ke[ada kita hal ini dalam Injil hari ini: "Barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya" (Mrk 10:15). Santo Nino terus memberitakan kepada kita bahwa terang kasih karunia Allah telah bersinar atas sebuah dunia yang tinggal dalam kegelapan, membawa Kabar Baik kebebasan kita dari perbudakan, dan membimbing kita di jalan perdamaian, hak dan keadilan. Santo Nino juga mengingatkan kita akan panggilan kita untuk menyebarkan pemerintahan Kristus di seluruh dunia.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA UNTUK PARA KORBAN BENCANA TOPAN YOLANDA 17 Januari 2015 : DALAM SELURUH PENCOBAAN KITA, TUHAN BERJALAN MENDAHULUI KITA

Bacaan Ekaristi : Ibr 4:12-16; Mrk 2:13-17

Paus Fransiskus merayakan Misa di landasan bandara Kota Tacloban, Pulau Leyte, Filipina, pada Sabtu pagi, 17 Januari 2015. Sekitar 500 ribu orang yang menerjang angin kencang dan kerap kali hujan lebat ambil bagian dalam Misa. Menyisipkan kata-kata pada teks yang sudah dipersiapkannya untuk homili, Bapa Suci berbicara dalam bahasa Spanyol kepada umat yang berkumpul. Berikut adalah terjemahan homili Bapa Suci dalam Misa tersebut.
********************

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA BERSAMA PARA USKUP, IMAM DAN PELAKU HIDUP BAKTI DI KATEDRAL IMAKULATA, MANILA, FILIPINA 16 Januari 2015 : JADILAH UTUSAN-UTUSAN KRISTUS

"Apakah engkau mengasihi Aku ... Gembalakanlah domba-domba-Ku?" (Yoh 21:15-17). Kata-kata Yesus kepada Petrus dalam Injil hari ini adalah kata-kata pertama yang saya berbicara kepada Anda, saudaraku, para uskup dan para imam, para pelaku hidup bakti dan para seminaris muda. Kata-kata ini mengingatkan kita tentang sesuatu yang penting. Semua pelayanan pastoral lahir dari kasih. Semua hidup bakti adalah tanda rekonsiliasi kasih Kristus. Seperti Santa Teresa, dalam berbagai panggilan kita, kita masing-masing dipanggil, dalam beberapa cara, untuk menjadi kasih di dalam hati Gereja.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA KANONISASI BEATO JOSEPH VAZ DI KOLOMBO, SRI LANKA : 14 Januari 2015

"Segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita" (Yes 52:10)

Ini adalah nubuat agung yang kita dengar dalam Bacaan Pertama hari ini. Yesaya menubuatkan pemberitaan Injil Yesus Kristus ke segala ujung bumi. Nubuat ini memiliki arti khusus bagi kita, karena kita merayakan kanonisasi seorang misionaris besar dari Injil, Santo Joseph Vaz. Seperti misionaris-misionaris lainnya yang tak terhitung jumlahnya dalam sejarah Gereja, ia menanggapi perintah Tuhan yang bangkit untuk menjadikan segala bangsa murid-murid-Nya (bdk Mat 28:19). Dengan kata-kata ini, tetapi yang lebih penting, dengan teladan hidupnya, ia memimpin rakyat negeri ini kepada iman yang memberi kita "sebuah bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya" (Kis 20:32).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PESTA PEMBAPTISAN TUHAN 11 Januari 2015


Bacaan Ekaristi : Yes 55:1-11; 1Yoh 5:1-9; Mrk 1:7-11

Paus Fransiskus akan mengikuti tradisi kepausan pada Pesta Pembaptisan Tuhan 11 Januari 2015, dengan membaptis 33 bayi selama Misa di tengah-tengah kemegahan lukisan dinding Michelangelo di Kapel Sistina, Vatikan. 12 laki-laki dan 21 perempuan adalah anak-anak dari karyawan Vatikan. Berikut adalah homili Bapa Suci yang disampaikan dalam Misa tersebut.
* * *

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 Januari 2015 : HANYA ROH KUDUS YANG MEMILIKI KEKUATAN UNTUK MEMBUKA HATI KITA KEPADA ALLAH DAN KASIH-NYA

Bacaan Ekaristi : 1Yoh 5:5-13; Luk 5:12-16

Paus Fransiskus mengatakan hanya Roh Kudus yang  memiliki kekuatan untuk membuka hati kita kepada Allah dan kasih-Nya dan bukan ribuan pertemuan yoga atau kursus spiritualitas Zen. Itulah yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi 9 Januari 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 8 Januari 2015 : KASIH KRISTIANI BUKANLAH KASIH OPERA SABUN; KASIH MENUNTUN KITA KEPADA ALLAH

Bacaan Ekaristi : 1Yoh 4:19-5:4; Luk 4:14-22a

Pada Kamis, 8 Januari 2015, Paus Fransiskus merayakan Misa harian pagi di Casa Santa Marta, Vatikan, dengan intensi doa bagi para korban serangan teroris yang kejam Rabu 7 Janauri 2015 di Paris. Beliau menyatakan ini pada awal misa, mewujudkan semua kesedihannya atas tindakan keji dan ganas ini, mengungkapkan kedekatan khusus dengan para anggota keluarga orang yang terbunuh atau terluka. Beliau berdoa agar hati para penyerang dapat diubah. "Serangan di Paris kemarin", beliau menyatakan, "membuat kita memikirkan begitu banyak kekejaman, kekejaman manusia; begitu banyak terorisme, baik terorisme terpencil dan terorisme yang didukung negara. Kekejaman yang mampu dilakukan manusia! Mari kita berdoa dalam Misa ini bagi para korban kekejaman ini. Begitu banyak! Dan marilah kita juga meminta bagi orang-orang kejam tersebut, agar Tuhan dapat mengubah hati mereka".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN 6 Januari 2015

Bacaan Ekaristi ; Yes 60:1-6; Ef 3:2-3a,5-6; Mat 2:1-12

Anak itu, yang lahir di Betlehem dari Perawan Maria, datang bukan hanya untuk orang-orang Israel, yang diwakili oleh para gembala Betlehem, tetapi juga untuk seluruh umat manusia, yang diwakili hari ini oleh orang-orang majus dari Timur. Berkenaan dengan orang-orang Majus dan perjalanan mereka dalam mencari Mesias Gereja hari ini mengajak kita untuk merenung dan berdoa.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH 1 Januari 2015


Bacaan Ekaristi : Bil 6:22-27; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21)

Hari ini kita diingatkan kata-kata berkat yang diucapkan Elizabet kepada Perawan Maria: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Luk 1:42-43).

Berkat ini berada dalam kesinambungan dengan berkat imami yang telah diberikan Allah kepada Musa yang diteruskan kepada Harun dan kepada semua orang : "TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera" (Bil 6:24-26). Dalam merayakan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah, Gereja mengingatkan kita bahwa Maria, lebih dari orang lain, menerima berkat ini. Di dalam dirinya berkat menemukan pemenuhan, karena tidak ada makhluk lain yang pernah melihat rupa Allah bersinar atasnya seperti yang terjadi pada Maria. Ia memberikan rupa manusia kepada Sang Sabda kekal, sehingga kita semua dapat merenungkan-Nya.