Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 September 2014 : ALASAN YANG BAIK UNTUK MENGELUH


Bacaan Ekaristi : Ayb 3:1-3,11-17,20-23; Luk 9:51-56

Pada saat-saat kegelapan, ratapan kita menjadi sebuah doa, tetapi kita harus menjaga diri kita terhadap mendramatisir keluhan-keluhan kita dan mengingat bahwa ada orang-orang yang mengalami "tragedi-tragedi besar" yang memiliki alasan yang baik untuk meratap, seperti orang-orang Kristiani yang diusir dari rumah-rumah mereka karena iman, kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 30 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 29 September 2014 : PARA MALAIKAT MENJAGA KITA



 

Bacaan Ekaristi : Dan 7:9-10,13-14; Yoh 1:47-51

Para malaikat bertempur dengan Iblis demi nasib umat manusia dan menang. Mereka menjaga dan wali misteri terbesar Gereja, Allah yang menjadi manusia. Bahkan Iblis sering memaparkan "penjelasan-penjelasan manusiawi" atas serangan-seranganya terhadap umat manusia. Inilah fokus homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Senin pagi 29 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang bertepatan dengan Pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA UNTUK PARA LANSIA 28 September 2014 : PARA LANSIA ADALAH KUNCI BAGI KESEHATAN MASYARAKAT BEBAS





Hari ini kita menerima Injil yang baru saja kita dengar sebagai Injil perjumpaan : perjumpaan antara tua dan muda, sebuah perjumpaan yang penuh sukacita, penuh iman, dan penuh harapan. Maria masih muda, sangat muda. Elizabet sudah tua, namun kemurahan Allah dinyatakan dalam dirinya dan kini selama enam bulan, bersama suaminya Zakaria, ia sedang mengharapkan seorang anak. Di sini juga, Maria menunjukkan kepada kita jalan : ia berangkat mengunjungi kerabat perempuannya yang sudah tua, tinggal bersamanya, membantunya, tentu saja, tetapi juga dan terutama belajar darinya seorang tua sebuah kebijaksanaan hidup.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 26 September 2014 : SEORANG KRISTIANI TANPA SALIB BUKANLAH ORANG KRISTIANI


Bacaan Ekaristi : Pkh 3:1-11; Luk 9:18-22

Orang Kristiani tidak memahami Kristus Sang Penebus tanpa salib, tanpa bersedia memikul salib bersama Yesus. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 26 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Menjadi seorang Kristiani berarti menjadi seorang "Kirene", yaitu, menjadi seperti Simon dari Kirene, yang membantu Yesus memikul salib-Nya, beliau berkata. Memiliki iman mengandung hal ini : Anda milik Yesus jika Anda memikul beratnya Salib bersama-Nya. Jika tidak, Anda akan menjelajahi jalan yang tampaknya "baik" - tetapi tidak “benar”

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 25 September 2014 : ORANG KRISTIANI YANG BEBAL BAGAIKAN GELEMBUNG SABUN


Bacaan Ekaristi : Pkh 1:2-11; Luk 9:7-9



Dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 25 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus memperingatkan kita untuk berhati-hati terhadap kesia-siaan, yang membawa kita jauh dari kebenaran dan membuat kita tampak seperti "gelembung sabun". Mengacu pada Bacaan Pertama (Pkh 1:2-11) sebagai titik awalnya, beliau menekankan bahwa ketika mereka berbuat baik, orang-orang Kristiani harus menghindari godaan untuk "membuat diri mereka terlihat".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 September 2014 : KEHIDUPAN KRISTIANI SEDERHANA DAN RADIKAL


Bacaan Ekaristi : Ams 21:1-6.10-13; Luk 8:19-21

Kesederhanaan kehidupan Kristiani dan panggilan Injil bagi kesederhanaan yang radikal dalam kehidupan dan tindakan. Itulah inti homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Selasa pagi 23 September 2014 di kapel kediaman Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 September 2014 DI LAPANGAN BUNDA TERESA, TIRANA, ALBANIA



Injil hari ini memberitahu kita bahwa, sama seperti Dua Belas Rasul, Yesus memanggil tujuh puluh dua murid dan bahwa Ia mengutus mereka ke desa-desa dan kota-kota untuk memaklumkan Kerajaan Allah (bdk. Luk 10:1-9,17-20). Ia datang membawa kasih Allah kepada dunia dan Ia ingin membaginya dengan cara kasih persekutuan dan kasih persaudaraan. Untuk tujuan ini Ia segera membentuk sebuah komunitas para murid, sebuah komunitas misioner, dan Ia melatih mereka bagaimana "pergi" bermisi. Metode tersebut jelas dan sederhana : para murid mengunjungi rumah-rumah dan khotbah mereka dimulai dengan sebuah salam yang dibebankan dengan makna: "Damai sejahtera bagi rumah ini!". Ini bukan hanya sebuah salam, tetapi juga sebuah karunia : karunia perdamaian. Berada di sini bersama Anda hari ini, saudara dan saudari Albania yang terkasih, di Lapangan ini yang didedikasikan bagi seorang putri yang rendah hati dan agung negeri ini, Beata Bunda Teresa dari Kalkuta, saya ingin mengulangi bagi Anda salam ini : "Semoga damai sejahtera berada dalam rumah Anda!". Semoga damai sejahtera memerintah di dalam hati Anda! Semoga damai sejahtera memerintah di negara Anda! Damai sejahtera!

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 September 2014 : KEBANGKITAN MELENGKAPI JATIDIRI KRISTIANI


Bacaan Ekaristi : 1Kor 15:12-20; Luk 8:1-3

Kebangkitan sebagai meterai jatidiri Kristiani. Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi 19 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Homili Paus Fransiskus mengacu pada kata-kata Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (1Kor 15:12-20) yang berbicara tentang kesulitan bahwa beberapa orang Kristiani - dan orang lainnya, yang malahan mungkin terpikat pada iman - memiliki pemahaman dan hidup dengan pengetahuan tertentu dalam iman bahwa tubuh kita akan diubah dan bahwa kita akan mengenakan tubuh itu kembali.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 September 2014 : MILIKI KEBERANIAN UNTUK MENGAKUI ANDA ADALAH ORANG BERDOSA



Bacaan Ekaristi : 1Kor 15:1-11; Luk 7:36-50

Memiliki keberanian untuk mengakui bahwa kita adalah orang-orang berdosa memungkinkan kita untuk menerima belaian Kristus, pengampunan-Nya, kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 18 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Liturgi hari itu menyajikan Injil tentang perempuan berdosa yang membasuh kaki Yesus dengan air matanya dan mengurapi kaki-Nya dengan minyak wangi mengeringkannya dengan rambutnya. Yesus diundang ke rumah seorang Farisi, "seseorang dengan taraf budaya tertentu", Paus Fransiskus mengatakan, yang "ingin mendengarkan Yesus", mendengar ajaran-Nya, berusaha tahu lebih banyak. Dalam pikirannya sendiri, ia menghakimi baik Yesus maupun perempuan berdosa tersebut, berpikir jika Yesus "benar-benar seorang nabi Ia akan tahu perempuan macam apakah yang sedang menjamah-Nya". Orang Farisi "bukan orang jahat", ia hanya "tidak bisa memahami tindakan perempuan itu".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 September 2014 : KEDEKATAN DAN BELAS KASIH


Bacaan Ekaristi : 1Kor 12:12-14,27-31a; Luk 7:11-17

Homili-homili yang indah tidak berguna jika Anda tidak dekat dengan umat, jika Anda tidak menderita bersama umat dan tidak memberi harapan, homili-homili tersebut adalah kesia-siaan : Inilah permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 16 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang bertepatan peringatan wajib Santo Kornelius, Paus, dan Santo Siprianus, uskup dan martir.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 15 September 2014 : BELAJAR DARI SANTA PERAWAN MARIA BERDUKACITA


Bacaan Ekaristi : Ibr 5:7-9; Yoh 19:25-27

Paus Fransiskus menandai Pesta Bunda Maria Berdukacita selama Misa harian Senin pagi 15 September 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, dengan sebuah permenungan tentang bagaimana Maria belajar, taat dan menderita di kaki Salib. Bapa Suci mengatakan bahwa dalam liturgi hari itu pertama-tama kita ditunjukkan Salib yang mulia, lalu Sang Bunda yang lemah lembut dan rendah hati. Dalam Surat Ibrani, "Paulus menekankan tiga kata yang kuat" : ia mengatakan bahwa Yesus "belajar, taat dan menderita". "Ini berkebalikan dengan apa yang terjadi pada bapa kita Adam, yang tidak ingin belajar apa yang diperintahkan Tuhan, yang tidak ingin menderita, atau taat". Sebaliknya, meskipun Yesus adalah Allah, Ia “dibinasakan, Ia merendahkan diri-Nya dan menjadi seorang hamba. Inilah kemuliaan Salib Yesus" :

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PESTA SALIB SUCI 14 September 2014 : PERKAWINAN BUKANLAH FIKSI, KASIH KRISTUS MENOPANG SUAMI ISTRI


Bacaan Ekaristi : Bil 21:4-9; Flp 2:6-11; Yoh 3:13-17

Paus Fransiskus menandai Pesta Salib Suci pada hari Minggu 14 September 2014 dengan Misa yang dirayakan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, yang di dalamnya beliau melayani Sakramen Perkawinan bagi dua puluh pasangan. Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam Misa tersebut.
***************