Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Mei 2019 : DOSA MENUAKAN JIWA, ROH KUDUS MENJAGA JIWA AWET MUDA

Bacaan Ekaristi : Kis. 16:22-34; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Yoh. 16:5-11.

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi, 28 Mei 2019, di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus bercermin pada Roh Kudus yang menjadi tokoh utama Bacaan Injil hari itu (Yoh. 16:5-11). Mengulas pidato perpisahan Yesus kepada para murid sebelum Ia pergi ke surga, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus memberi kita katekese yang sesungguhnya tentang Roh Kudus.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PEMBUKAAN SIDANG UMUM KE-21 KARITAS INTERNASIONAL DI BASILIKA SANTO PETRUS, VATIKAN 23 Mei 2019 : INJIL ADALAH PROGRAM KEHIDUPAN KITA

Bacaan Ekaristi : Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11.

Dalam Bacaan Pertama hari ini yang diambil dari Kisah Para Rasul (15:7-21), sabda Allah menceritakan pertemuan besar pertama dalam sejarah Gereja. Situasi yang tidak terduga sedang diperlihatkan : orang-orang kafir sedang datang kepada iman. Dan muncul sebuah pertanyaan : haruskah mereka juga menyesuaikan diri, seperti yang lainnya, dengan seluruh aturan Hukum yang lama? Suatu keputusan yang sulit diambil, dan Tuhan tidak lagi hadir.  Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa Yesus tidak meninggalkan saran untuk setidaknya menyelesaikan "diskusi besar" pertama ini (Kis. 15:7)? Sedikit petunjuk bagi para Rasul sudah mencukupi, yang selama bertahun-tahun bersama-Nya setiap hari. Mengapa Yesus tidak selalu memberikan aturan yang jelas dan cepat dalam menentukan?

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Mei 2019 : DAMAI SEJAHTERA YESUS LAKSANA TEDUHNYA LAUT YANG DALAM

Bacaan Ekaristi : Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a.

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 21 Mei 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus membahas pertanyaan tentang bagaimana kita dapat memperdamaikan "kesengsaraan" dan penganiayaan yang diderita oleh Santo Paulus, terkait dalam Bacaan Pertama (Kis. 14:19-28); dengan damai sejahtera yang dijanjikan Yesus kepada para murid-Nya dalam kata-kata terakhir-Nya selama Perjamuan Terakhir, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu", yang dicatat dalam Bacaan Injil hari itu (Yoh. 14:27-31a).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA TAHBISAN 19 IMAM DI BASILIKA SANTO PETRUS 12 Mei 2019

Bacaan Ekaristi : Kis. 13:14,43-52; Mzm. 100:2,3,5; Why. 7:9,14b-17; Yoh. 10:27-30.

Saudara dan saudari terkasih,

Putra-putra kita ini telah dipanggil untuk jenjang presbiterat. Ada baiknya kita merenungkan dengan seksama pelayanan yang untuknya mereka akan diangkat dalam Gereja. Seperti yang kalian ketahui dengan baik, saudara-saudara, Tuhan Yesus adalah satu-satunya Imam tertinggi Perjanjian Baru; Namun, di dalam diri-Nya, segenap umat Allah yang kudus merupakan sebuah umat imami. Meskipun demikian, di antara semua murid-Nya, Tuhan Yesus akan memilih beberapa orang, khususnya, sehingga, di depan umum melaksanakan jabatan imami dalam Gereja dengan dukungan semua orang, perutusan pribadi-Nya sebagai guru, imam dan gembala akan terus berlanjut. Sebagaimana, pada kenyataannya, Ia diutus untuk hal ini oleh Bapa, sehingga Ia pada gilirannya diutus ke dunia, pertama-tama para Rasul dan kemudian para uskup dan para pengganti mereka, kepada mereka akhirnya diberikan para imam sebagai rekan kerja yang, dipersatukan dengan mereka dalam pelayanan imamat, dipanggil untuk melayani Umat Allah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA Jumat 10 Mei 2019 : SANTO PAULUS, KERAS KEPALA TETAPI TIDAK KERAS HATI

Bacaan Ekaristi : Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59.

Dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi 10 Mei 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengundang umat Kristiani untuk taat kepada suara Tuhan, seturut teladan Santo Paulus. Dengan mengacu pada kisah pertobatan Santo Paulus di jalan menuju Damsyik, yang diceritakan dalam Bacaan Pertama liturgi hari itu (Kis. 9:1-20), Paus Fransiskus mengatakan bahwa Rasul bagi bangsa-bangsa lain tersebut keras kepala tetapi tidak keras hati.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI SKOPJE (MASEDONIA) 7 April 2019

Bacaan Ekaristi : Kis. 7:51-8:1a; Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35.

"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi" (Yoh 6:35). Kita baru saja mendengar Tuhan mengucapkan kata-kata ini.

Dalam Bacaan Injil, orang banyak telah berkumpul di sekitar Yesus. Mereka baru saja melihat penggandaan roti; penggandaan roti adalah salah satu peristiwa yang tetap terukir dalam pikiran dan hati komunitas pertama para murid. Ada sebuah pesta : sebuah pesta perjamuan yang menunjukkan kemurahan hati dan kepedulian Allah yang melimpah terhadap anak-anak-Nya, yang menjadi saudara dan saudari dalam berbagi roti. Marilah kita membayangkan sejenak orang banyak itu. Sesuatu telah berubah. Selama beberapa saat, orang-orang yang kehausan dan membisu yang mengikuti Yesus dalam mencari sebuah sabda tersebut dapat menyentuh dengan tangan mereka dan merasakan di dalam tubuh mereka mukjizat persaudaraan yang mampu memuaskan secara berlimpah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DAN PENERIMAAN KOMUNI PERTAMA DI GEREJA HATI KUDUS, RAKOVSKY (BULGARIA) 6 Mei 2019

Bacaan Ekaristi : 1Kor 11:23-26; Yoh 6:1-15

Saudara dan saudari yang terkasih,

Saya senang menyambut para putra dan putri belia yang akan menerima Komuni Pertama mereka dan para orangtua, para kerabat dan para sahabat mereka. Kepada kalian semua, saya menyampaikan salam yang indah yang saling disampaikan di negara kalian pada waktu Paskah : “Kristus bangkit!” Salam ini merupakan ungkapan sukacita kita sebagai umat Kristiani, sebagai murid-murid Yesus. Kita bergembira karena demi mengasihi kita, Yesus menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib dan menghancurkan dosa. Ia bangkit kembali dan menjadikan kita putra dan putri angkat Allah Bapa. Kita bersukacita karena Ia hidup dan hadir di antara kita, hari ini dan senantiasa.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DI LAPANGAN PANGERAN ALEKSANDER I, SOFIA (BULGARIA) 5 Mei 2019 : TIGA HAL MENAKJUBKAN DARI KEHIDUPAN SEORANG MURID

Bacaan Ekaristi : Kis. 5:27b-32,40b-41; Mzm. 30:2,4,5,6,11,12a,13b; Why. 5:11-14; Yoh. 21:1-19

Saudara dan saudari terkasih,

Kristus bangkit!

Sungguh luar biasa melihat bagaimana dengan kata-kata ini umat Kristiani di negaramu saling menyapa dalam sukacita Tuhan yang bangkit selama Masa Paskah.

Seluruh peristiwa yang baru saja kita dengar, yang diambil dari halaman terakhir dari keempat Injil, membantu kita membenamkan diri dalam sukacita ini yang dimohonkan Tuhan untuk kita sebarkan. Dengan melakukannya kita diingatkan akan tiga hal menakjubkan yang menjadi bagian dari kehidupan kita sebagai para murid : Allah memanggil, Allah mengejutkan, Allah mengasihi.