Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 Februari 2019 : PEPERANGAN ADALAH AIR BAH MASA KINI

Bacaan Ekaristi : Kej.6:5-8;7:1-5,10; Mzm.29:1a,2,3ac4,3b,9b-10; Mrk. 8:14-21

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 19 Februari 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus membandingkan air bah pada zaman Nuh dengan banyak peperangan yang terjadi di dunia dewasa ini. Merenungkan Bacaan Pertama hari itu (Kej 6:5-8;7:1-5,10), Bapa Suci mengatakan bahwa ada sebuah benang merah yang menghubungkan kisah air bah dengan pertikaian masa kini.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 Februari 2019 : "DI MANA SAUDARAMU?"

Bacaan Ekaristi : Kej. 4:1-15,25; Mzm. 50:1,8,16bc-17,20-21; Mrk. 8:11-13

“Di mana saudaramu?” Inilah pertanyaan yang ditanyakan Allah kepada hati kita masing-masing mengenai saudara kita yang sakit, di dalam penjara atau kelaparan. Paus Fransiskus menjadikan hal ini sebagai permenungan dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 18 Februari 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PEMBUKAAN PERTEMUAN STRUKTUR PENERIMAAN “BEBAS DARI KETAKUTAN” UNTUK PARA MIGRAN DI FRATERNA DOMUS, SACROFANO (ROMA) 15 Februari 2019 : JANGANLAH TAKUT

Kekayaan Bacaan-Bacaan yang dipilih untuk Perayaan Ekaristi ini dapat dirangkum dalam satu ungkapan : "Janganlah takut".

Perikop dari Kitab Keluaran menyajikan kepada kita umat Israel di Laut Merah, takut dengan kenyataan bahwa pasukan Firaun mengikuti mereka dan akan menggapai mereka. Banyak yang berpikir : lebih baik tinggal di Mesir dan hidup sebagai budak daripada mati di padang gurun. Namun, Musa mengajak umat untuk tidak takut, karena Tuhan menyertai mereka. “ "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu” (Kel 14:13). Perjalanan panjang melintasi padang gurun, yang diperlukan untuk mencapai Tanah Terjanji, dimulai dengan ujian besar ini. Israel dipanggil untuk memandang melampaui berbagai kesulitan saat itu, untuk mengatasi ketakutannya dan menaruh kepercayaan penuh pada tindakan Tuhan yang menyelamatkan dan misterius. Dalam perikop Injil (Mat 14:22-33), para murid terkejut dan berteriak-teriak karena takut ketika melihat Sang Guru berjalan di atas air, berpikir bahwa Ia adalah hantu.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 8 Februari 2019 : HIDUP MEMILIKI NILAI HANYA KETIKA DIBERIKAN

Bacaan Ekaristi : Ibr. 13:1-8; Mzm. 27:1,3,5,8b-9abc; Mrk. 6:14-29.

Menurut Yesus, kemartiran Yohanes, manusia terbesar yang lahir dari seorang perempuan, adalah sebuah kesaksian besar terhadap kenyataan bahwa hidup hanya memiliki nilai ketika diberikan kepada orang lain "dalam kasih, dalam kebenaran, dalam kehidupan sehari-hari, dalam keluarga". Paus Fransiskus mengutarakan hal itu dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi, 8 Februari 2019, di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Februari 2019 : KITA SEMUA MEMILIKI KUASA UNTUK MENYEMBUHKAN

Bacaan Ekaristi : Ibr. 12:18-19,21-24; Mzm. 48:2-3a,3b-4,9,10,11; Mrk. 6:7-13.

Kita semua membutuhkan kesembuhan. Lakukanlah demikian : bertobat, sembuh dan jadilah baru. Paus Fransiskus menekankan hal ini dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 7 Februari 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, ketika beliau merenungkan pertobatan dan penyembuhan yang dibutuhkan kita semua.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI STADION ZAYED SPORTS CITY, ABU DHABI (UNI EMIRAT ARAB) 5 Februari 2019 : SABDA BAHAGIA ADALAH PETA PERJALANAN HIDUP KITA

Berbahagialah : inilah kata yang mengawali khotbah Yesus dalam Injil Matius. Dan kata tersebut merupakan sebuah refren yang Ia ulangi hari ini, seolah-olah untuk menetapkan dalam hati kita, melebihi apa pun, sebuah pesan penting : jika kamu bersama Yesus, jika kamu suka mendengarkan sabda-Nya seperti yang dilakukan para murid pada waktu itu, jika kamu berusaha mengamalkan sabda ini setiap hari, maka kamu berbahagia. Kamu bukan akan berbahagia, tetapi kamu berbahagia; inilah kebenaran pertama yang kita ketahui tentang kehidupan Kristiani. Kehidupan Kristiani bukan sekedar daftar pedoman lahiriah yang harus dipenuhi atau seperangkat ajaran yang harus diketahui. Kehidupan Kristiani, pertama-tama dan terutama, bukan hal ini; melainkan pengetahuan bahwa, di dalam Yesus, kita adalah anak-anak Bapa yang tercinta. Kehidupan Kristiani berarti menghayati dengan penuh sukacita hal berbahagia ini, ingin menjalani kehidupan sebagai sebuah kisah kasih, kisah kesetiaan kasih Allah, Ia yang tidak pernah meninggalkan kita dan berharap selalu bersekutu dengan kita. Inilah alasan kita untuk bersukacita, sebuah sukacita yang tak dapat diambil dari kita oleh siapapun di dunia ini dan keadaan sekitar kehidupan kita. Kehidupan Kristiani adalah sebuah sukacita yang memberikan kedamaian juga di tengah-tengah penderitaan, sebuah sukacita yang sudah membuat kita ikut serta dalam kebahagiaan abadi yang menanti kita. Saudara dan saudari terkasih, dalam sukacita bertemu kalian, inilah kata yang telah saya sampaikan kepada kalian : berbahagialah!

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PESTA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI BAIT ALLAH (HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA KE-23) 2 Februari 2019

Bacaan Ekaristi : Mal. 3:1-4; Mzm. 24:7,8,9,10; Ibr. 2:14-18; Luk. 2:22-40.

Liturgi hari ini menunjukkan Yesus yang pergi keluar untuk menemui umat-Nya. Liturgi hari ini adalah hari pesta perjumpaan : kebaruan Sang Anak berjumpa dengan tradisi bait Allah; janji tergenapi; Maria dan Yosef yang masih muda berjumpa dengan Simeon dan Hana yang sudah tua. Oleh karena itu, segala sesuatunya bertemu ketika Yesus datang.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 1 Februari 2019 : BERTEKUN DALAM INGATAN DAN HARAPAN PADA SAAT-SAAT KEHANCURAN

Bacaan Ekaristi : Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34.

Kehancuran dan saat-saat kelam membuat kita kehilangan makna akan berbagai hal yang harus dipertahankan umat Kristiani untuk menggapai janji Tuhan tanpa jatuh atau mundur. Inilah permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi, 1 Februari 2019, di kapel Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau merujuk pada Bacaan Pertama (Ibr. 10:32-39), yang dialamatkan penulisnya kepada umat Kristiani yang sedang melalui saat penganiayaan yang kelam, sama seperti yang dilalui oleh setiap orang, termasuk Yesus yang mengalami saat-saat kehancuran.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 31 Januari 2019 : PARA IMAM SEHARUSNYA BERSUKACITA SEPERTI SANTO YOHANES BOSCO

Bacaan Ekaristi : Ibr. 10:19-25; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Mrk. 4:21-25.

Para imam seharusnya bersukacita dan melihat berbagai hal dari sudut pandang manusia dan ilahi, seperti yang dilakukan Santo Yohanes Bosco. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 31 Januari 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau mendorong para imam untuk meneladan Don Bosco, yang memandang kenyataan dengan hati seorang bapa dan seorang guru, seperti yang kita baca dalam Doa Pembukaan. Sudut pandang tersebut menunjukkan kepadanya jalan ke depan : ia tergerak melihat kaum muda yang malang di jalanan, dan mencari cara untuk membantu mereka tumbuh. Ia berjalan bersama mereka, dan ia menangis bersama mereka.