Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Oktober 2017 : SEORANG GEMBALA YANG BAIK SELALU DEKAT DENGAN UMATNYA

Bacaan Ekaristi : Rm. 8:12-17; Mzm. 68:2,6-7ab,20-21; Luk. 13:10-17.

Seorang gembala yang baik selalu dekat dengan umatnya, sementara seorang imam yang buruk hanya tertarik pada kekuasaan dan uang. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi, 30 Oktober 2017, di Casa Santa, Vatikan. Homili Bapa Suci mengacu pada Bacaan Injil liturgi hari itu (Luk 13:10-17).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 26 Oktober 2017 : TIDAK ADA ORANG KRISTIANI YANG MENGGAMPANGKAN

Bacaan Ekaristi : Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53.

"Yesus memanggil kita untuk mengubah hidup kita, untuk mengubah jalan, memanggil kita untuk bertobat". Dan hal ini berarti berperang melawan kejahatan, bahkan di dalam hati kita sendiri, "sebuah perjuangan yang tidak memberi kalian kemudahan, tetapi memberi kalian kedamaian", pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 26 Oktober 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Diilhami oleh Injil hari itu (Luk 12:49-53), Paus Fransiskus menjelaskan bahwa inilah "api" yang dilemparkan Yesus ke bumi - sebuah api, beliau mengatakan, yang menyerukan perubahan:

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Oktober 2017 : MASUK KE DALAM MISTERI YESUS

Bacaan Ekaristi :Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38.

Pusat misteri Yesus Kristus yaitu Ia "mengasihiku" dan "menyerahkan diri-Nya" hingga wafat, bagiku. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 24 Oktober 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang beliau katakan adalah sebuah meditasi tentang Sengsara Tuhan, Jalan Salib. Pergi ke Misa, berdoa adalah baik, menjadi umat kristiani yang baik, lanjut Paus Fransiskus, namun pertanyaan utamanya adalah apakah kalian telah memasuki misteri Yesus Kristus.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Oktober 2017 : BERHALA UANG MENYEBABKAN BANYAK HAL BURUK

Bacaan Ekaristi : Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12:13-21.

Di masa-masa ini, dengan banyak malapetaka dan ketidakadilan di media, terutama mengenai anak-anak, marilah kita memanjatkan doa yang sungguh-sungguh agar Allah mengubah hati manusia untuk dapat mengenal Tuhan dan tidak menyembah uang sebagai Allah. Inilah desakan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi, 23 Oktober 2017, di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Oktober 2017 : KEMUNAFIKAN DAN TIPU MUSLIHAT TIDAK BAIK BAGI KITA

Bacaan Ekaristi : Rm. 4:1-8; Mzm. 32:1-2,5,11; Luk. 12:1-7.

Semoga Allah menganugerahkan kita rahmat kebenaran batin, ketimbang menjalani suatu kehidupan munafik dan tipu muslihat. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi 20 Oktober 2017 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

Merenungkan Bacaan Pertama liturgi hari itu (Rm 4:1-8), Paus Fransiskus menjelaskan bahwa pengampunan Allah selalu diberikan secara bebas dan tidak diperoleh dari apa yang kita lakukan. Karya yang kita lakukan, beliau melanjutkan, adalah tanggapan kita terhadap kasih dan pengampunan Allah yang cuma-cuma, yang mengangkat dosa asal dan yang mengampuni dosa-dosa kita setiap kali kita berpaling kepada-Nya.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 Oktober 2017 : KARUNIA KESELAMATAN ALLAH MEMBUKAKAN PINTU UNTUK SEMUA ORANG

Bacaan Ekaristi : Rm. 3:21-30; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6; Luk. 11:47-54

Tuhan memberi kita kenangan akan keselamatan Allah yang merupakan suatu "karunia" dan dekat dengan terwujudnya karya-karya kerahiman yang Ia inginkan kita lakukan, entah karya kerahiman "jasmani atau rohani" : maka kita akan menjadi orang-orang yang membantu "membukakan pintu" untuk diri kita dan orang lain. Itulah doa Paus Fransiskus pada Misa harian Kamis pagi 19 Oktober 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Mengingat perikop Injil Lukas yang menceritakan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi menganggap diri mereka benar, dan Yesus mengatakan kepada mereka bahwa hanya Allah yang benar, Paus Fransiskus menjelaskan mengapa para praktisi hukum telah "mengangkut pengetahuan" dengan "konsekuensi tidak dapat masuk Kerajaan Surga atau membiarkan orang lain memasukinya".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Oktober 2017 : KEBODOHAN UMAT KRISTIANI YANG BERKERAS HATI

Bacaan Ekaristi : Rm. 1:16-25; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 11:37-41.

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 17 Oktober 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang bertepatan dengan Pesta Santo Ignasius dari Antiokia, Paus Fransiskus merenungkan "kebodohan" orang-orang yang tidak dapat mendengar Sabda Allah, lebih menyukai penampilan, berhala-berhala, atau ideologi-ideologi - seperti orang-orang Yerusalem, yang ketidakpercayaannya menyebabkan Tuhan kita berurai air mata nostalgia.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA KANONISASI 35 ORANG KUDUS BARU 15 Oktober 2017 : ORANG-ORANG KUDUS MENUNJUKKAN KEPADA KITA BAGAIMANA MENGATAKAN "YA" TERHADAP KASIH ALLAH

Bacaan Ekaristi : Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Flp. 4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14.

Perumpamaan yang baru saja kita dengar menggambarkan Kerajaan Allah sebagai pesta perkawinan (bdk. Mat 22:1-14). Tokoh utamanya adalah putra raja, mempelai laki-laki, yang di dalamnya kita dapat dengan mudah melihat Yesus. Perumpamaan tersebut tidak menyebutkan tentang mempelai wanita, tetapi hanya para tamu yang diundang dan diharapkan, dan mereka yang mengenakan pakaian pesta perkawinan. Kita adalah tamu-tamu itu, karena Tuhan ingin "merayakan perkawinan" bersama kita. Perkawinan tersebut meresmikan persahabatan seumur hidup, persekutuan yang Allah ingin nikmati bersama kita semua. Oleh karena itu, hubungan kita dengan Dia harus lebih dari sekedar hubungan bakti kawula dengan raja mereka, para hamba yang setia dengan tuan mereka, atau murid-murid yang berbakti dengan guru mereka. Hubungan tersebut terutama merupakan hubungan mempelai wanita tercinta dengan mempelai prianya. Dengan kata lain, Tuhan menginginkan kita, Ia pergi mencari kita dan Ia mengundang kita. Bagi-Nya, tidaklah cukup kita seharusnya melakukan tugas kita dan mematuhi hukum-hukum-Nya. Ia menginginkan sebuah persekutuan kehidupan yang sejati dengan kita, sebuah hubungan yang berdasarkan dialog, kepercayaan dan pengampunan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Oktober 2017 : WASPADALAH TERHADAP KEDUNIAWIAN

Bacaan Ekaristi : Yl. 1:13-15; 2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26.

Hanya Kristus yang disalibkan akan menyelamatkan kita dari setan yang membuat kita "perlahan-lahan tergelincir ke dalam keduniawian", menyelamatkan kita juga dari "kebodohan" yang disampaikan Santo Paulus kepada jemaat di Galatia, dan dari rayuan. Inilah pesan utama homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi, 13 Oktober 2017, di Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau merenungkan Bacaan Injil (Luk 11:15-26) yang menceritakan Yesus mengusir penghulu setan, yang oleh beberapa orang ditafsirkan melalui kuasa iblis.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA SATU ABAD BERDIRINYA KONGREGASI UNTUK GEREJA-GEREJA TIMUR DI BASILIKA SANTA MARIA MAGGIORE (ROMA) 12 Oktober 2017

Bacaan Ekaristi : Mal 3:13-20a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:5-13.

Hari ini kita bersyukur kepada Tuhan atas berdirinya Kongregasi untuk Gereja-gereja Timur dan Institut Kepausan Asia Timur, karya Paus Benediktus XV seratus tahun yang lalu, pada tahun 1917. Perang Dunia Pertama sedang mengamuk pada saat itu; hari ini, seperti telah saya katakan, kita sedang hidup dalam perang dunia lainnya, jika sedikit demi sedikit. Dan kita melihat banyak saudara dan saudari kristiani kita di Gereja-gereja Asia Timur yang mengalami penganiayaan-penganiayaan dramatis dan sebuah diaspora yang semakin meresahkan. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan, banyak "mengapa", yang mirip dengan Bacaan Pertama hari ini, dari kitab Maleakhi (3:13-20a).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 10 Oktober 2017 : KEMAHAKUASAAN ALLAH TERWUJUD DALAM BELAS KASIH-NYA

Bacaan Ekaristi : Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42

Paus Fransiskus mengingatkan bahwa belas kasih Allah yang tak terbatas berlaku atas semua orang. Tetapi beliau memperingatkan agar tidak berlaku kaku dan mengajak umat untuk selalu membuka hati mereka. Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Selasa pagi 10 Oktober 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 Oktober 2017 : ORANG SAMARIA YANG BAIK MENGEJAWANTAHKAN MISTERI KRISTUS

Bacaan Ekaristi : Yun. 1:1-17;2:10; Mzm. 111:1-2,7-8,9,10c; Luk. 10:25-37.

Paus Fransiskus mendesak umat kristiani untuk meneladan sosok orang Samaria yang baik dan membantu orang-orang yang membutuhkan untuk bangun, seperti Kristus yang "terus membayar" kita. Dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 9 Oktober di Casa Santa Marta, Vatikan, beliau merenungkan sikap dari berbagai pelaku dalam perumpamaan Orang Samaria yang Baik dalam Injil Lukas (10:25-37), yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan ahli Taurat tentang siapa sesamaku.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 Oktober 2017 : BAGI ORANG BERDOSA, RASA MALU ADALAH RAHMAT ALLAH

Bacaan Ekaristi : Bar. 1:15-22; Mzm. 79:1-2,3-5,8-9; Luk. 10:13-16

"Tidak ada seorang pun yang bisa mengatakan, 'Aku benar' atau 'Aku tidak seperti dia'. Aku adalah orang berdosa, saya akan mengatakan bahwa inilah nama pertama yang kita semua miliki - orang-orang berdosa". Dalam Misa harian Jumat pagi, 6 Oktober 2017, di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus memusatkan homilinya pada keberdosaan manusia dan butuhnya penyesalan. Beliai mengulas Bacaan Pertama liturgi hari itu (Bar. 1:15-22) yang mengatakan, "Keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan malu muka pada kami".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 5 Oktober 2017 : ORANG KRISTIANI TANPA AKAR ADALAH ORANG YANG TIDAK BAHAGIA

Bacaan Ekaristi : Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Mzm. 19:8,9,10,11; Luk. 10:1-12.

Orang kristiani tanpa akar adalah orang yang tidak bahagia. Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Kamis pagi 5 Oktober 2017 di Kapel Casa Santa Marta, Vatikan. Bapa Suci merenungkan pentingnya tetap terikat pada akar kita - terutama akar rohani kita - dan menghindari apa yang beliau sebut "pengasingan psikologis".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 3 Oktober 2017 : MOHONKANLAH KEPADA TUHAN KEBERANIAN UNTUK MENGIKUTI YESUS

Bacaan Ekaristi : Ayb. 3:1-3,11-17,20-23;Mzm. 88:2-3,4-5,6,7-8; Luk. 9:51-56.

Paus Fransiskus mengajak umat kristiani untuk berpaling kepada Allah guna mengusahakan keberanian dan kekuatan yang dibutuhkan untuk mengikuti Yesus dalam kehidupan mereka.

Dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi, 3 Oktober 2017, di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus merenungkan perjalanan Yesus ke Yerusalem ketika saat penyaliban-Nya sudah dekat. Menerima kehendak Bapa-Nya, Yesus - beliau mengatakan - dengan tegas bertekad untuk melakukan perjalanan tersebut dan menyatakan maksud-Nya kepada para murid.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI STADION DALL'ARA, BOLOGNA (ITALIA) 1 Oktober 2017 : MENJADI ORANG-ORANG BERDOSA YANG BERTOBAT ATAU MENJADI ORANG-ORANG BERDOSA YANG MUNAFIK?

Bacaan Ekaristi : Yeh. 18:25-28; Mzm. 25:4bc-5,6-7,8-9; Flp. 2:1-11; Mat. 21:28-32.

Saya merayakan bersama kalian hari Minggu Sabda pertama, Sabda Allah membuat hati berkobar-kobar (bdk. Luk 24:32), karena Sabda Allah membuat kita merasa dikasihi dan dihibur oleh Tuhan. Bunda Maria menurut Santo Lukas, Penginjil, juga dapat membantu kita untuk memahami kelembutan keibuan dari Sabda yang "hidup" yang, bagaimanapun, pada saat yang sama "menusuk", seperti dalam Injil hari ini : pada kenyataannya, Sabda Allah menembus jiwa (bdk. Ibr 4:12) dan menerangi rahasia dan perbantahan hati.