Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA MALAM NATAL 24 Desember 2016

Bacaan Ekaristi : Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14

"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata" (Tit 2:11). Kata-kata Rasul Paulus mengungkapkan misteri malam suci ini : kasih karunia Allah telah tampak, karunia-Nya cuma-cuma; dalam diri Sang Anak yang dikaruniakan kepada kita kasih Allah menjadi terlihat.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA ULANG TAHUNNYA YANG KE-80 17 Desember 2016

Bacaan Ekaristi : Kej. 49:2,8-10; Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17; Mat. 1:1-17.

Pada saat di mana pengharapan yang berjaga-jaga menjadi lebih intens dalam perjalanan Adven; pada saat ini yang di dalamnya Gereja hari ini mulai berdoa dengan antifon-antifon yang agung, sebuah saat yang intens yang di dalamnya kita mendekati Natal, Liturgi membuat kita berhenti sejenak. Ia mengatakan : "Marilah kita berhenti sejenak", dan kita memiliki perikop Injil yang kita baca ini. Apa artinya berhenti sejenak pada saat yang sedang berkembang dalam intensitas? Gereja hanya menginginkan kita mengingat : "Berhenti sejenak dan mengingat. Melihat ke belakang, melihat jalan tersebut". Kenangan : Sikap kitab Ulangan yang memberi roh begitu banyak kekuatan. Kenangan yang ditekankan oleh Kitab Suci itu sendiri sebagai cara untuk berdoa, untuk berjumpa dengan Allah. "Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu", penulis Surat Ibrani mengatakan kepada kita (13:7). "Ingatlah akan masa yang lalu..." (Ibr 10:32) : hal yang sama. Dan kemudian, dalam Surat yang sama, yang mempersiapkan kesaksian, dalam bab 11, yang menuntun jalan untuk sampai pada kepenuhan waktu : "Ingatlah, lihatlah ke belakang untuk dapat berjalan maju dengan lebih baik". Inilah arti hari liturgi saat ini : rahmat kenangan. Perlunya memohonkan rahmat ini : janganlah lupa.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Desember 2016 : ORANG-ORANG KRISTIANI SEHARUSNYA MEMBUKA JALAN BAGI YESUS

Bacaan Ekaristi : Yes 56:1-3a.6-8; Mzm 67:2-3.5.7-8; Yoh 5:33-36

Orang-orang kristiani seharusnya memandang Yohanes Pembaptis yang "agung" sebagai sokoguru kesaksian yang rendah hati terhadap Yesus, sebagai orang yang menyangkal dirinya, bahkan sampai mati, untuk menunjukkan kedatangan Putra Allah. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 16 Desember 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Misa hari itu dipersembahkan untuk para Uskup yang merayakan 50 tahun penahbisan mereka, para pelaku hidup bakti yang merayakan 50 tahun kaul mereka dan para pasutri yang merayakan 50 tahun janji pernikahan mereka.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 15 Desember 2016 : PARA GEMBALA HARUS BERBICARA KEBENARAN DAN PERTAMA-TAMA HARUS MENYAMBUT UMAT

Bacaan Ekaristi : Yes 54:1-10; Mzm 30:2.4-6.11-12a.13b; Luk 7:24-30

Para gembala harus berbicara kebenaran, tetapi pada saat yang sama menyambut umat dengan apa yang mereka mampu berikan : inilah langkah pertamanya; sisanya kita serahkan kepada Tuhan. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 15 Desember 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Santo Yohanes Pembaptis adalah pokok homili Paus Fransiskus. Liturgi Adven, terutama dalam hari-hari ini, kerap merenungkan pelayanannya : orang yang tinggal di padang gurun, berkhotbah, dan membaptis.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Desember 2016 : PARA KLERUS JANGAN MERASA LEBIH UNGGUL DARI AWAM


Bacaan Ekaristi : Zef 3:1-2.9-13; Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Mat 21:28-32

Semangat klerikalisme adalah suatu kejahatan yang hadir di dalam Gereja saat ini dan korban dari semangat ini adalah umat, yang merasa terbuang dan dilecehkan. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 13 Desember 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Misa dihadiri para anggota Dewan Kardinal yang sedang rapat dengan Paus Fransiskus pekan ini di Roma.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PESTA BUNDA MARIA DARI GUADALUPE (PELINDUNG AMERIKA LATIN) 12 Desember 2016 : BUNDA MARIA MENGAJARKAN KITA BERPENGHARAPAN DALAM SEGALA KEADAAN

"Berbahagialah ia, yang telah percaya" : dengan kata-kata ini, Elizabet mengurapi kehadiran Maria di rumahnya. Kata-kata lahir dari rahimnya, yang datang dari batin; kata-kata yang berhasil menggemakan semua yang ia alami dengan kunjungan sepupunya : "Ketika suara salammu datang ke telingaku, bayi di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia yang telah percaya".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 Desember 2016 : KEKAKUAN DAN KEDUNIAWIAN ADALAH BENCANA BAGI PARA IMAM

Bacaan Ekaristi : Yes. 48:17-19; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Mat. 11:16-19

Para imam perlu melayani sebagai perantara kasih Allah yang otentik, bukan sebagai bukan sebagai penengah - "berjalan di antara" atau "orang tengah" - hanya menyangkut pengutamaan kepentingan mereka sendiri. Itulah pokok homili Paus Fransiskus selama Misa harian Jumat pagi, 9 Desember 2016, di kapel Casa Santa Marta, Vatikan. Peran perantara bukanlah sebagai penengah - dan para imam dipanggil untuk menjadi sediakala untuk umat mereka:

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 Desember 2016 : KEGELAPAN BATIN TIDAK DAPAT DIISI DENGAN PENGHIBURAN DARI LUAR

Bacaan Ekaristi : Yes. 40:1-11; Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13; Mat. 18:12-14.

Barangsiapa yang tidak mengenal kelembutan Allah tidak mengenal ajaran kristiani. Inilah inti homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Selasa pagi, 6 Desember 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan. Sebuah homili yang berfokus terutama pada sosok Yudas, gambaran injili domba yang hilang.

Mengacu pada Bacaan Injil hari itu (Mat 18:12-14) yang menceritakan perumpamaan tentang domba yang hilang, Paus Fransiskus berbicara tentang bagaimana Tuhan tidak pernah berhenti mencari kita.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 5 Desember 2016 : YESUS MEMBAWA PERUBAHAN SEJATI DAN MEMPERBAHARUI HATI

Bacaan Ekaristi : Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26.

Marilah kita membiarkan diri kita diubah oleh Kristus; marilah kita membiarkan diri kita dapat diciptakan kembali, membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 5 Desember 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus memusatkan homili pada tema pembaharuan yang dibawa Tuhan. Paus Fransiskus menempatkan kita untuk waspada terhadap lukisan atas dosa-dosa kita tanpa benar-benar merasa malu di dalam hati kita. Hanya dengan menyebut dosa-dosa dengan nama mereka, beliau mengatakan, kita akan dapat membiarkan Allah menjadikan kita wanita dan pria baru.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 1 Desember 2016 : KENDALA-KENDALA TERSEMBUNYI YANG MENGHALANGI RAHMAT PERTOBATAN

Bacaan Ekaristi : Yes. 26:1-6; Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27.

Dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 1 Desember 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mendorong umat kristiani untuk meminta tolong kepada Tuhan setiap kali mereka merasakan bahwa mereka dapat menghalangi rahmat-Nya. Menemukan inspirasi dalam doa pembukaan Misa hari itu : "Semoga rahmat-Mu mengatasi kendala-kendala yang disebabkan oleh dosa-dosa kami", Paus Fransiskus mengatakan kita masing-masing memiliki kendala-kendala dalam hati kita yang menghalangi rahmat Allah.