Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Maret 2019 : HATI YANG MENGERAS MERAGUKAN DAN MENGUMPAT TUHAN

Bacaan Ekaristi : Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7.8-9; Luk. 11:14-23

Hati yang mengeras yang tidak mendengarkan suara Tuhan selama "berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun", laksana tanah tanpa air. Dan ketika ada sesuatu yang tidak kita sukai berkenaan dengan Allah, kita meragukan dan mengumpat-Nya. Paus Fransiskus memperingatkan hal tersebut dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi, 28 Maret 2019, di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 Maret 2019 : MENELADAN KEMURAHAN HATI TUHAN

Bacaan Ekaristi : Dan. 9:4b-10; Mzm. 79:8,9,11,13; Luk. 6:36-38.

Jangan menghakimi orang lain; jangan mengutuk; mengampuni : dengan cara ini kamu meneladan kemurahan hati Bapa. Dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 18 Maret 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengingatkan kita agar supaya “tidak tersesat” dalam kehidupan, kita perlu “meneladan Allah”, “berjalan di hadapan Bapa”. Dimulai dengan Bacaan Injil (Luk 6:36-38) hari itu, Paus Fransiskus berbicara terutama tentang kemurahan hati Allah, yang mampu mengampuni bahkan berbagai tindakan "yang paling buruk".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 8 Maret 2019 : PERBEDAAN ANTARA KENYATAAN DAN PENAMPILAN MENYEBABKAN KITA MUNAFIK

Bacaan Ekaristi : Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4,5-6a,18-19; Mat.9:14-15

Dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi 8 Maret 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, dengan mengacu pada Bacaan Pertama liturgi hari itu (Yes. 58:1-9a), Paus Fransiskus mengutuk segala bentuk kemunafikan dan menjelaskan perbedaan yang ada di antara kenyataan yang obyektif dan formal.

Kenyataan formal, kata Paus Fransiskus, adalah ungkapan kenyataan yang obyektif, tetapi keduanya harus berjalan seiring, jika tidak kita akhirnya hidup dengan keberadaan "penampilan", kehidupan "tanpa kebenaran".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Maret 2019 : MEMELIHARA INGATAN AKAN APA YANG TELAH DILAKUKAN TUHAN

Bacaan Ekaristi : Ul. 30:15-20; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 9:22-25.

Dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 7 Maret 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus berfokus pada tiga ungkapan pokok dari Bacaan Pertama hari itu (Ul. 30:15-20). Untuk mempersiapkan mereka memasuki Tanah Terjanji, Musa menempatkan sebuah tantangan di hadapan mereka, yang juga merupakan sebuah pilihan antara hidup dan mati. “Tantangan tersebut merupakan permohonan bagi kebebasan kita”, Paus Fransiskus menjelaskan, ketika beliau berfokus pada tiga ungkapan pokok yang digunakan oleh Musa : "jika hatimu berpaling”; jika engkau “tidak mau mendengar”; serta "engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RABU ABU DI BASILIKA SANTA SABINA, ROMA, 6 Maret 2019 : DOA, SEDEKAH, PUASA ADALAH INVESTASI UNTUK HARTA YANG BERTAHAN LAMA


Bacaan Ekaristi : Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20-6:2; Mat. 6:1-6,16-18

“Tiuplah sangkakala [...] adakanlah puasa yang kudus” (Yl 2:15), kata nabi Yoel dalam Bacaan Pertama. Masa Prapaskah dibuka dengan bunyi yang melengking, yaitu bunyi sangkakala yang tidak menyenangkan telinga tetapi sebaliknya menyatakan puasa. Bunyi yang keras tersebut berusaha mengendurkan hidup kita, yang serba cepat, namun seringkali tanpa arah. Bunyi tersebut adalah panggilan untuk berhenti, berfokus pada apa yang penting, berpuasa dari hal-hal yang tidak perlu yang mengganggu kita. Bunyi tersebut adalah panggilan yang membangunkan jiwa.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI SANTO KRISPINUS DARI VITERBO, LABARO (KEUSKUPAN ROMA) 4 Maret 2019 : KITA SEMUA ADALAH PAKAR PERGUNJINGAN

Bacaan Pertama : Sir. 27:4-7; Mzm. 92:2-3,13-14,15-26; 1Kor. 15:54-58; Luk. 6:39-45.

Kita telah mendengar Injil yang di dalamnya Yesus menjelaskan kebijaksanaan kristiani kepada orang-orang dengan perumpamaan. Misalnya, seorang buta tidak dapat menuntun orang buta lainnya; maka, seorang murid tidak lebih besar dari pada gurunya; maka tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang buruk. Jadi, dengan perumpamaan ini, Ia mengajar orang-orang.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Februari 2019 : JANGAN MENUNDA UNTUK BERTOBAT HINGGA BESOK

Bacaan Ekaristi : Sir. 5:1-8; Mzm. 1:1-2.3.4.6; Mrk. 9:41-50

Berhentilah sejenak untuk mengakui kegagalan-kegagalan kita, sadarilah bahwa kesudahan itu akan datang kapan saja, dan janganlah kita terus hidup seperti yang kita inginkan terkesan bahwa kerahiman Allah tidak terbatas. Inilah saran Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi, 28 Februari 2019, di Casa Santa Marta, Vatikan. Berkaca pada “nasihat” dalam Bacaan Pertama (Sir 5:1-8), Paus Fransiskus mendesak untuk mengubah hati dan bertobat kepada Tuhan.