Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Maret 2017 : ALLAH MENANGIS KETIKA KITA TERSESAT DARI KASIH-NYA

Bacaan Ekaristi : Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47

Waspadalah berkenaan mengikuti khayalan-khayalan dan berhala-berhala palsu, karena Allah sajalah yang mengasihi kita dan menanti kita laksana seorang bapa. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 30 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Maret 2017 : MEMILIKI IMAN BERARTI MENGHAYATI KEHIDUPAN KITA DENGAN SUKACITA

Bacaan Ekaristi : Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-3a.5-16

Dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 28 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mendorong orang-orang kristiani untuk dapat bergaul dengan berbagai hal, menghayati kehidupan dengan sukacita. Beliau mendesak mereka untuk jangan mengeluh dan tidak membiarkan diri mereka dilumpuhkan oleh dosa yang buruk, dosa kemalasan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA KABAR SUKACITA DI TAMAN MONZA - MILAN, ITALIA - 25 Maret 2017 : TIGA KUNCI AGAR DAPAT MENERIMA PERUTUSAN

Bacaan Ekaristi : Yes. 7:10-14; 8:10; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,11; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38

Kita baru saja mendengar pengumuman yang paling penting dari sejarah kita : Kabar Sukacita kepada Maria (bdk. Luk 1:26-38) - sebuah perikop yang padat, penuh kehidupan, yang saya suka baca dalam terang pengumuman lain : pengumuman kelahiran Yohanes Pembaptis (bdk. Luk 1:5-20). Dua pengumuman yang berturutan dan yang dipersatukan; dua pengumuman yang, bila diperbandingkan dengan jelas, menunjukkan kepada kita apa yang diberikan Allah kepada kita di dalam Putra-Nya.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Maret 2017 : JIKA KITA MENGERASKAN HATI MAKA KITA MENJADI ORANG-ORANG ATEIS YANG KATOLIK

Bacaan Ekaristi : Yer 7:23-28; Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Luk 11:14-23

Dengarkanlah Sabda Allah untuk menghindari resiko hati yang mengeras. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 23 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus menunjukkan bahwa ketika kita berpaling dari Allah dan tuli terhadap Sabda-Nya, kita menjadi tidak setia atau bahkan menjadi "orang-orang ateis yang Katolik".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Maret 2017 : PENGAKUAN DOSA BUKANLAH SEPERTI BINATU

Bacaan Ekaristi : Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35

Paus Fransiskus memperingatkan agar tidak memperlakukan pengakuan dosa seperti binatu, sebuah tempat untuk melakukan transaksi cepat, menghapus dosa-dosa kita dan menggondol pengampunan palsu. Beliau juga menekankan perlunya orang-orang kristiani benar-benar malu akan dosa-dosa mereka. Paus Fransiskus mengatakan hal tersebut dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 21 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Maret 2017 : SEMOGA SANTO YOSEF MEMBERI KITA KEMAMPUAN UNTUK MEMIMPIKAN HAL-HAL BESAR

Bacaan Ekaristi : 2Sam. 7:4-5a,12-14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 4:13,16-18,22; Mat. 1:16,18-21,24a

Santo Yosef memberikan orang-orang muda "kemampuan untuk bermimpi, mengambil resiko, dan melakukan tugas-tugas sulit yang telah mereka lihat dalam mimpi". Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 20 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Liturgi hari itu memperingati Hari Raya Santo Yosef, yang biasanya dirayakan pada tanggal 19 Maret, tetapi diundur satu hari karena tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Minggu Prapaskah III.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Maret 2017 : TERKUTUKLAH ORANG YANG TIDAK MEMPERDULIKAN ORANG MISKIN DAN GELANDANGAN


Bacaan Ekaristi : Yer 17:5-10; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 16:19-31

Perumpamaan tentang orang miskin yang bernama Lazarus yang berbaring di pintu rumah orang kaya (Luk 16:19-31) menjadi acuan homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Kamis pagi 16 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus memperingatkan resiko yang kita jalankan jika kita tidak memperdulikan orang-orang miskin dan para gelandangan yang kita lihat di sekitar kita hari ini. Paus Fransiskus memperingatkan orang-orang yang menempatkan kepercayaan mereka dalam hal-hal yang berasal dari daging. Percaya pada kesombongan, kebanggaan dan kekayaan, beliau berkata, akan menjauhkan kita dari Tuhan. Beliau menyoroti kesuburan orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan kemandulan orang-orang yang hanya bergantung pada diri mereka sendiri dan hal-hal yang mereka dapat kendalikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 14 Maret 2017 : PERTOBATAN BUKAN DATANG DARI TONGKAT AJAIB SEORANG PERI


Bacaan Ekaristi : Yes 1:10.16-20; Mzm 50; Mat 23:1-12

Menghindari kejahatan, belajar berbuat baik, dan membiarkan diri dibawa maju oleh Tuhan : inilah jalan pertobatan Masa Prapaskah yang ditekankan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 14 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Pertobatan, Paus Fransiskus mengatakan, yang diwujudkan bukan dengan perkataan, tetapi dengan "hal-hal nyata".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI SANTA MAGDALENA DARI CANOSSA, ROMA, 12 Maret 2017 : DOSA ADALAH SEBUAH TAMPARAN TERHADAP ALLAH

Bacaan Ekaristi : Kej 12:1-4a; Mzm 33:4-5,18-19,20,22; 2Tim 1:8b-10; Mat 17:1-9


Dalam bagian Injil ini (bdk. Mat 17:1-9) acuan dibuat dua kali untuk keindahan Yesus, keindahan Yesus-Allah, keindahan Yesus yang bercahaya, Yesus penuh dengan sukacita dan kehidupan. Pertama kali, dalam penglihatan : "Ia berubah rupa". Ia berubah rupa di depan mereka, para murid : "Wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 3 Maret 2017 : PUASA YANG BENAR ADALAH MEMBANTU SESAMA

Bacaan Ekaristi : Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4,5-6a,18-19; Mat. 9:14-15.

Puasa yang benar adalah membantu sesamumu; sementara puasa yang palsu mencampuradukkan keagamaan dengan tawar-menawar kotor dan sogokan kesombongan. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 3 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 2 Maret 2017 : IMAN IDEOLOGIS MENYEMBAH ILAH YANG 'TAK MENJELMA'

Bacaan Ekaristi : Ul. 30:15-20; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 9:22-25.

Pedoman orang kristiani mengarahkannya untuk mengikuti Kristus yang tersalib, bukan ilah yang tak menjelma, tetapi Allah yang menjadi daging, yang memikul dalam diri-Nya luka-luka saudara-saudara kita. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 2 Maret 2017 di Casa Santa Marta.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RABU ABU DI BASILIKA SANTA SABINA, PERBUKITAN AVENTINE - ROMA, 1 Maret 2017 : MASA PRAPASKAH ADALAH MASA UNTUK BERNAFAS KEMBALI

Bacaan Ekaristi : Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20-6:2; Mat. 6:1-6,16-18.

"Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu ... berbaliklah kepada TUHAN" (Yl 2:12,13). Nabi Yoel membuat permohonan ini kepada umat dalam nama Tuhan. Tak seorang pun seharusnya merasa dikecualikan : "Himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; pengantin laki-laki ... dan pengantin perempuan" (ayat 16). Seluruh umat beriman dipanggil untuk datang dan menyembah Allah mereka, "sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia" (ayat 13).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Februari 2017 : ORANG-ORANG KRISTIANI YANG SEJATI MEMILIKI WAJAH YANG CERIA DAN MATA YANG PENUH SUKACITA

Bacaan Ekaristi : Sir. 35:1-12; Mzm. 50:5-6,7-8,14,23; Mrk. 10:28-31.

Saat kita akan memasuki Masa Prapaskah, Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk merenungkan hubungan antara Allah dan uang. Bapa Suci menyampaikannya dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 28 Februari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Kita tidak bisa melayani dua tuan sehingga kita harus memilih antara Allah dan uang. Berbicara tentang pesan bacaan-bacaan Injil pada hari-hari menjelang permulaan Masa Prapaskah ini, Paus Fransiskus mengatakan bahwa kita dipanggil untuk merenungkan hubungan antara Allah dan uang. Dalam bacaan hari Senin, beliau mengatakan, seorang muda kaya ingin mengikuti Tuhan, namun kekayaannya menyebabkannya mengikuti uang sebagai gantinya.