Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA SANTO PETRUS DAN SANTO PAULUS DI LAPANGAN SANTO PETRUS (VATIKAN) 29 Juni 2018

Bacaan Ekaristi : Kis. 12:1-11; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; 2Tim. 4:6-8,17-18; Mat. 16:13-19.

Bacaan-bacaan yang baru saja kita dengar mengaitkan kita dengan Tradisi kerasulan. Tradisi tersebut “bukanlah penerusan benda atau perkataan, bermacam-macam benda yang tak bernyawa; Tradisi tersebut adalah aliran hidup yang mengaitkan kita dengan asal mula, aliran hidup yang di dalamnya asal mula itu pernah hadir” (Benediktus XVI, Katekese, 26 April 2006) dan menawarkan kita kunci menuju Kerajaan Surga (bdk. Mat 16:19). Sebuah Tradisi kuno namun selalu baru, yang memberi kita kehidupan dan memperbarui sukacita Injil. Tradisi tersebut memampukan kita untuk mengakui dengan bibir kita dan hati kita : “'Yesus Kristus adalah Tuhan', bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp 2:11).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PALEXPO, JENEWA (SWISS), 21 Juni 2018 : MAKNA TIGA KATA SEDERHANA (BAPA, ROTI DAN PENGAMPUNAN) DALAM DOA BAPA KAMI

Bacaan Ekaristi : Sir 48:1-14; Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; Mat 6:7-15

Bapa, roti, pengampunan. Tiga kata yang ditawarkan Injil kepada kita hari ini. Tiga kata yang membawa kita ke pokok iman kita yang sesungguhnya.

"Bapa". Doa dimulai dengan ini. Kita dapat melanjutkan dengan kata lainnya, tetapi kita tidak dapat melupakan kata pertama ini, karena kata “Bapa” adalah kunci untuk membuka hati Allah. Cukup dengan mengucapkan Bapa, kita sedang berdoa dalam bahasa kekristenan. Sebagai umat Kristiani, kita tidak berdoa kepada beberapa tuhan turunan, tetapi kepada Allah yaitu, di atas segalanya, Bapa kita. Yesus memberitahu kita untuk mengucapkan "Bapa Kami, yang ada di surga", bukan "Allah surga, yaitu Bapa". Di atas segalanya, bahkan sebelum Ia menjadi tak terbatas dan abadi, Allah adalah Bapa.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 Juni 2018 : MENGASIHI MUSUH ADALAH HAL YANG SULIT TETAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN

Bacaan Ekaristi : 1Raj 21:17-29; Mzm 51:3-4.5-6a.11.16; Mat 5:43-48

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 19 Juni 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan kita orang-orang kristiani harus mengampuni, mengasihi, dan memberkati musuh-musuh kita, haruslah sempurna sama seperti Bapa surgawi kita adalah sempurna. Misteri kehidupan kristiani adalah mengasihi musuh-musuh kita dan mendoakan para para penganiaya kita.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 Juni 2018 : SKANDAL DAN KOMUNIKASI JAHAT MENCIPTAKAN KEDIKTATORAN

Bacaan Ekaristi : 1Raj 21:1-16; Mzm 5:2-3.5-6.7; Mat 5:38-42

Tatacaranya kurang lebih selalu sama. Sejak zaman Kristus, sampai penganiayaan orang-orang Yahudi di abad terakhir, hingga zaman kita dengan "pemalsuan" demokrasi. Semuanya dimulai dari "kebohongan", dan, "setelah menghancurkan seseorang dan situasi dengan fitnah tersebut", kita menghakimi, mengecam dan, seringkali, mempersiapkan landasan untuk pembentukan kediktatoran. Rasul Yakobus mengartikannya "komunikasi yang memfitnah", "komunikasi jahat", yang menghancurkan orang, lembaga dan sistem. Inilah yang diuraikan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 18 Juni 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 15 Juni 2018 : EKSPLOITASI PEREMPUAN MERENDAHKAN CITRA ALLAH

Bacaan Ekaristi : 1Raj 19:9a.11-16; Mzm 27:7-8a.8b-9abc.13-14; Mat 5:27-32

Dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi, 15 Juni 2018, di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengulas tentang ekploitasi perempuan, perempuan diperlakukan sebagai benda. Ada berbagai macam cara mengeksploitasi perempuan dalam masyarakat saat ini. Beliau juga menyayangkan banyak perempuan muda yang terpaksa menjual martabatnya untuk mencari nafkah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 14 Juni 2018 : YESUS MENGHENDAKI PENDAMAIAN YANG RADIKAL

Bacaan Ekaristi : 1Raj. 18:41-46; Mzm. 65:10abcd,10e-11,12-13; Mat. 5:20-26.

Paus Fransiskus menggunakan Bacaan Injil hari itu (Mat 5:20-26) sebagai titik tolak homilinya pada Misa harian Kamis pagi, 14 Juni 2018, di Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau mengatakan bahwa Yesus menginginkan pendamaian yang “radikal”.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus menggunakan kebijaksanaan manusia dalam bertukar pikiran dengan para murid-Nya. Guna menyampaikan ajaran-Nya mengenai hubungan yang penuh kasih, Ia menggunakan “contoh sehari-hari … masalah penghinaan”.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 12 Juni 2018 : KESAKSIAN KRISTIANI ADALAH MENJADI GARAM DAN TERANG

Bacaan Ekaristi : 1Raj. 17:7-16; Mzm. 4:2-3,4-5,7-8; Mat. 5:13-16.

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 12 Juni 2018 di Misa di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa kesaksian kristiani dimaksudkan untuk meneguhkan orang lain dan bukan melayani sebagai jalan untuk mempromosikan diri. Umat kristiani dipanggil untuk memberikan "kesaksian yang terbiasa, yang sederhana" bagi Yesus, yang disebut "kekudusan sehari-hari".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 11 Juni 2018 : ROH KUDUS, TOKOH UTAMA PENGINJILAN

Bacaan Ekaristi : Kis. 11:21b-26; 13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13

Dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi, 11 Juni 2018, bertepatan dengan Pesta Santo Barnabas Rasul, di kapel Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengulas tiga aspek penginjilan yang ada dalam Bacaan-bacaan liturgi hari itu (Kis 11:21b-26 dan Mat 10:7-13) : pemberitaan, pelayanan, dan kecuma-cumaan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS 8 Juni 2018 : KASIH ALLAH TIDAK MEMBUTUHKAN KATA-KATA TETAPI GERAKAN NYATA

Bacaan Ekaristi : Hos. 11:1,3-4,8c-9; Yes. 11:2-3,4-bcd,5-6; Ef. 3:8-12,14-19; Yoh. 19:31-37

Dalam homilinya pada Misa Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus 8 Juni 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengulas tentang bagaimana bisa dikatakan bahwa hari raya ini merayakan kasih Allah. Beliau mengatakan bahwa kasih Allah tidak terbatas. Keagungan-Nya terwujud dalam hal-hal kecil dan kelembutan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Juni 2018 : KENANGAN DAN HARAPAN BERJALAN SEIRING

Bacaan Ekaristi : 2Tim. 2:8-15; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Mrk. 12:28b-34.

Agar dapat berjalan maju dalam kehidupan kristiani, kita harus memikirkan kembali dan menghargai perjumpaan pertama kita dengan Yesus, serta mengingat perjumpaan yang menyalurkan iman kepada kita tersebut. Hal tersebut diutarakan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 7 Juni 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS DI GEREJA SANTA MONIKA, OSTIA (ITALIA) 3 Juni 2018

Bacaan Ekaristi : Kel. 24:3-8; Mzm. 116:12-13,15,16bc,17-18; Ibr. 9:11-15; Mrk. 14:12-16,22-26

Injil yang baru saja kita dengar berbicara tentang Perjamuan Terakhir, tetapi secara mengejutkan, lebih memperhatikan berbagai persiapan daripada santap malam itu sendiri. Kita terus mendengar kata "mempersiapkan". Sebagai contoh, para murid bertanya, ”Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” (Mrk 14:12). Yesus menyuruh mereka dengan petunjuk yang jelas untuk melakukan persiapan yang diperlukan dan mereka menemukan "sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia" (ayat 15). Murid-murid pergi untuk mempersiapkan, tetapi Tuhan telah melakukan persiapan-Nya sendiri.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 1 Juni 2018 : IBLIS BERADA DI BALIK SETIAP BENTUK PENGANIAYAAN

Bacaan Ekaristi : 1Ptr 4:7-13; Mzm 96:10.11-12.13; Mrk 11:11-26

Hari ini kita tidak hanya sedang menyaksikan penganiayaan umat kristiani, tetapi juga penganiayaan setiap pria dan wanita melalui penjajahan budaya, perang, kelaparan, dan perbudakan. Iblis adalah penyebab segala bentuk penganiayaan tersebut. Tetapi Tuhan memberi kita rahmat untuk memberi perlawanan dan mengembalikan gambar dan rupa Allah yang ada di dalam diri kita. Hal tersebut dikatakan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi 1 Juni 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan.