Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 April 2019 : ROH KUDUS ADALAH TOKOH UTAMA KEHIDUPAN KITA

Bacaan Ekaristi : Kis. 4:32-37; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Yoh. 3:7-15

Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 30 April 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan kita dapat dilahirkan kembali dari "keberadaan kita yang penuh dosa" hanya dengan "bantuan kuasa yang juga membangkitkan Tuhan : kuasa Allah". Itulah sebabnya, beliau melanjutkan, “Tuhan mengutus Roh Kudus kepada kita” karena kita sendiri tidak dapat melakukannya.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA MALAM PASKAH DI BASILIKA SANTO PETRUS (VATIKAN) 20 April 2019 : MENGAPA KAMU MENCARI DIA YANG HIDUP, DI ANTARA ORANG MATI?

Bacaan Ekaristi : Kej. 1:1-2:2; Kej. 22:1-18; Kel. 14:15-15:1; Yes. 54:5-14; Yes. 55:1-11; Bar. 3:9-15,32-4:4; Yeh. 36:16-17a,18-28; Rm. 6:3-11; Luk. 24:1-12.

Para perempuan membawa rempah-rempah ke kubur, tetapi mereka takut perjalanan mereka sia-sia, karena sebuah batu besar menghalangi jalan masuk ke kubur. Perjalanan para perempuan itu juga merupakan perjalanan kita; perjalanan itu menyerupai perjalanan keselamatan yang telah kita buat malam ini. Kadang-kadang, segala sesuatunya tampak membentur sebuah batu: keindahan penciptaan membentur tragedi dosa; pembebasan dari perbudakan membentur ketidaksetiaan terhadap perjanjian; janji-janji para nabi membentur ketidakpedulian umat yang letih lesu. Demikian juga, dalam sejarah Gereja dan dalam sejarah pribadi kita sendiri. Tampaknya langkah yang kita ambil tidak pernah membawa kita ke tujuan. Kita bisa tergoda untuk berpikir bahwa harapan yang hancur adalah hukum kehidupan yang suram.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI KAMIS PUTIH DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN VELLETRI, ROMA 18 April 2019

Bacaan Ekaristi : Kel 12:1-8,11-14; Mzm 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor 11:23-26; Yoh 13:1-15.

Saya menyapa kalian semua dan saya mengucapkan terima kasih atas keramahan kalian.

Saya menerima sebuah surat yang indah beberapa hari yang lalu, dari beberapa orang dari kalian yang tidak akan berada di sini hari ini. Mereka mengatakan hal-hal yang begitu indah kepada saya dan saya berterima kasih kepada mereka atas apa yang mereka tulis.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA KRISMA DI BASILIKA SANTO PETRUS (VATIKAN) 18 April 2019 : RAHMAT UNTUK PARA IMAM - RAHMAT MENGIKUTI, RAHMAT KEHERANAN DAN RAHMAT PEMAHAMAN

Bacaan Ekaristi : Yes 61:1-3a,6a,8b-9; Mzm 89:21-22,25,27; Why 1:5-8; Luk 4:16-21

Injil Lukas, yang baru saja kita dengar, membuat kita menghidupkan kembali keheranan saat itu ketika dengan sungguh-sungguh Tuhan membacakan nubuat nabi Yesaya di tengah-tengah bangsa-Nya. Rumah ibadat di Nazaret dipenuhi oleh kaum kerabat, para tetangga, kenalan, teman-teman-Nya ... dan tidak hanya itu. Seluruh mata mereka tertuju pada-Nya. Gereja selalu memiliki mata yang tertuju pada Yesus Kristus, Orang yang terurapi, yang diutus Roh Kudus untuk mengurapi umat Allah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALA MISA HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN (HARI ORANG MUDA SEDUNIA KE-34) 14 April 2019

Bacaan Ekaristi : Luk. 19:28-40; Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Luk. 22:14-23:56.

Teriakan penuh sukacita ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, diikuti dengan penghinaan terhadap-Nya. Pekik kurang ajar diikuti oleh penyiksaan yang tak berperikemanusiaan. Setiap tahun misteri ganda ini menyertai kita memasuki Pekan Suci, sebagaimana tercermin dalam dua saat yang menjadi ciri khas perayaan hari ini : perarakan awal dengan daun palma dan khidmatnya pembacaan Kisah Sengsara.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 April 2019 : JANGAN MENYERAH PADA KEGAGALAN

Bacaan Ekaristi : Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3, 16-18, 19-21; Yoh. 8:21-30

Berkaca pada Bacaan Pertama hari itu (Bil. 21:4-9), Paus Fransiskus mengatakan bahwa kadang-kadang umat Kristiani “lebih menyukai kegagalan”, meninggalkan ruang untuk keluh kesah dan ketidakpuasan, sebuah medan yang sempurna tempat iblis menabur benihnya.

Berdasarkan Bacaan Pertama, umat Allah, beliau menjelaskan, tidak tahan menanggung perjalanan : kegairahan dan harapan mereka ketika mereka terbebas dari perbudakan di Mesir berangsur-angsur memudar, kesabaran mereka habis, dan mereka mulai bersungut-sungut dan berkeluh kesah kepada Allah : "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini?".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 4 April 2019 : BERDOA DENGAN KEBERANIAN, MEMPERTARUHKAN SEGALA RESIKO

Bacaan Ekaristi : Kel. 32: 7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47

Dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 4 April 2019 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengundang kita untuk berani berdoa kepada Tuhan, terutama selama Masa Prapaskah, dengan membawa seluruh hidup kita.

Doa, beliau mengatakan, merupakan salah satu dari tiga cara - bersama dengan puasa dan kegiatan amal - kita mempersiapkan diri selama Masa Prapaskah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI STADION PANGERAN MOULAY ABDELLAH, RABAT (MAROKO) 31 Maret 2019

Bacaan Ekaristi : Yos. 5:9a,10-12; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7; 2Kor. 5:17-21; Luk. 15:1-3,11-32.

"Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia” (Luk 15:20).

Di sini Injil membawa kita ke inti perumpamaan, menunjukkan tanggapan sang ayah ketika melihat kepulangan anaknya. Sangat tergerak hatinya, ia berlari untuk menemuinya bahkan sebelum ia sampai ke rumah. Seorang anak yang sudah lama ditunggu-tunggu. Seorang ayah yang bersukacita melihatnya pulang.