Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Februari 2014 : KONSISTENSI DALAM KEHIDUPAN ORANG-ORANG KRISTIANI


Bacaan Ekaristi :  Yak 5:1-6; Mrk 9:41-50

"Orang-orang Kristiani yang tidak konsisten memberikan skandal". Inilah kata-kata Paus Fransiskus selama homilinya pada Misa harian Kamis pagi 27 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Bapa Suci juga menerimakan Sakramen Krisma selama Misa. Seseorang yang menerima Sakramen, beliau mengatakan, mengejawantahkan suatu keinginan untuk menjadi seorang Kristiani. Agar menjadi orang Kristiani, orang harus menjadi saksi bagi Yesus.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 25 Februari 2014 : PEPERANGAN MENGHANCURKAN!


Bacaan Ekaristi :  Yak 4:1-10; Mrk 9:30-37

Paus Fransiskus menyerukan perdamaian dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 25 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau mengatakan bahwa peperangan hanya meninggalkan korban yang tidak bersalah di belakangnya. Menggambarkan permenungannya dari Surat Pertama Rasul Yakobus (4:1-10), Bapa Suci meminta orang-orang Kristiani untuk tidak terbiasa dengan kehebohan peperangan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Februari 2014 : PENYEMBUHAN OLEH YESUS SELALU MEMBIMBING KITA PULANG



Bacaan Ekaristi :  Yak 3:13-18; Mrk 9:14-29

Dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 24 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus berbicara tentang pemuridan Kristiani sebagai tinggal dalam Kristus - dalam Gereja-Nya, yang kepadanya Kristus memanggil kita dan membawa kita kembali - bahkan mereka yang jauh. Penyembuhan anak yang kerasukan dalam Injil menurut Santo Markus (9:14-29) adalah fokus utama permenungan Paus Fransiskus : "Semua [hiruk pikuk dan kegemparan yang diciptakan oleh orang banyak yang berkumpul di sekeliling para murid, yang gagal membebaskan anak itu], semua pembicaraan, berakhir dalam sebuah tindakan : Yesus merendahkan diri-Nya [dan] mengambil anak itu. Tindakan Yesus ini membuat kita berpikir. Ketika Ia menyembuhkan, ketika Ia berjalan di antara orang banyak dan menyembuhkan seseorang, Ia tidak pernah meninggalkan orang itu sendirian. Ia bukan seorang dukun, seorang penyihir, seorang "penyembuh" yang berjalan dan [menjalankan dagangannya] dan berada di jalannya : semua orang [Ia bantu], Ia membantu mengembalikan ke tempatnya yang tepat - Ia tidak meninggalkan seorang pun di sisi jalan. Tindakan-tindakan Yesus itu sangat indah, memang".

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Februari 2014 : MISA BERSAMA KARDINAL BARU


Bacaan Ekaristi :  Im 19:1-2,17-18; 1Kor 3:16-23; Mat 5:38-48

Bapa yang penuh belas kasih, dengan pertolongan-Mu, semoga kami sungguh memperhatikan suara Roh (dari Doa Pembukaan).

Doa ini, doa pembukaan Misa hari ini, mengingatkan kita akan sesuatu yang dasariah : kita dipanggil untuk mendengarkan Roh Kudus yang menghidupkan dan menuntun Gereja. Dengan daya-Nya yang kreatif dan memperbaharui, Roh selalu menopang harapan umat Allah ketika kita melakukan jalan peziarahan kita melalui sejarah, dan, sebagai Parakletos (Penolong), Ia selalu mendukung kesaksian orang-orang Kristiani. Pada saat ini, bersama-sama dengan para kardinal baru, kita ingin mendengarkan suara Roh saat Ia berbicara kepada kita melalui Kitab Suci yang baru saja kita dengar.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Februari 2014 : IMAN HARUS DISERTAI PERBUATAN NYATA


Bacaan Ekaristi :  Yak 2:14-24; Mrk 8:34-9:1

"Sebuah iman yang tidak menghasilkan buah dalam karya bukanlah iman". Inilah penegasan yang dengannya Paus Fransiskus membuka homilinya dalam Misa harian Jumat pagi 21 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, dengan intensi untuk ulang tahun ke-90 Silvano Kardinal Piovanelli, Uskup Agung Emeritus Fiorentina. Paus mengucapkan terima kasih kepada Kardinal Piovanelli atas "karyanya, kesaksiannya dan kebaikannya".

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Februari 2014 : UNTUK MENGENAL YESUS, KITA HARUS MENGIKUTI DIA


Bacaan Ekaristi :  Yak 2:1-9; Mrk 8:27-33

Yesus lebih dikenal dengan mengikuti-Nya daripada dengan mempelajari-Nya. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 20 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Setiap hari, beliau menjelaskan, Kristus menanyakan "siapakah" Dia bagi kita, tetapi hanya mungkin menjawab dengan hidup sebagai murid-murid.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 Februari 2014 : SABDA ALLAH MEMPERKUAT KITA DALAM SAAT GODAAN


Bacaan Ekaristi :  Yak 1:12-18; Mrk 8:14-21

Sabda Allah hal satu-satunya yang memungkinkan kita untuk menentang godaan berbuat dosa. Inilah tema utama homili Paus Fransiskus pada Misa harian Selasa pagi 18 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Bapa Suci merenungkan bacaan pertama dari Rasul Yakobus (1:12-18) yang berbicara tentang sifat godaan. "Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut”, bacaan menyatakan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Februari 2014 : PERIKSALAH BATIN ANDA DENGAN BAIK


Bacaan Ekaristi :  Sir 15:15-20; 1Kor 2:6-10; Mat 5:17-37

Seraya melakukan sebuah kunjungan pastoral ke Paroki Santo Tomas Rasul di Roma hari Minggu 16 Februari 2014, Paus Francis menekankan kepada jemaat pentingnya membuat pemeriksaan batin yang baik.

Sebagai Uskup Roma, Paus Fransiskus mengatakan Misa Minggu sore di paroki tersebut untuk menandai peringatan 50 tahun pengabdiannya. Paroki Santo Tomas Rasul terletak di pinggiran selatan Roma, dekat Ostia. Hampir 400 umat paroki memenuhi gereja, sementara yang lainnya berjajar di trotoar untuk menyambut uskup mereka.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Februari 2014 : MENANGGUNG PERGUMULAN HIDUP DENGAN KESABARAN


Bacaan Ekaristi :  Yak 1:1-11; Mrk 8:11-13

Mereka yang membawa Gereja maju adalah orang-orang yang menanggung dengan kesabaran yang penuh sukacita pencobaan-pencobaan kehidupan sehari-hari. Inilah kepekaan perasaan yang diungkapkan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 17 Februari 2014 di Casa Santa Marta. Paus merenungkan bacaan pertama dari Surat Yakobus (Yak 1:1-11), berfokus pada undangan rasul untuk "menganggap sebagai suatu sukacita, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan" (Yak 1:2).

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 14 Februari 2014 : BERGERAK MAJU MELAMPAUI RINTANGAN


Bacaan Ekaristi :  Kis 13.46-49; Luk 10:1-9

Berjalan, bergerak maju melewati kesulitan-kesulitan. Inilah sikap yang harus dimiliki orang Kristiani, karena itu adalah bagian dari jati dirinya. Seorang Kristiani yang tidak bergerak maju, memiliki sebuah jati diri yang "tidak baik". Paus Fransiskus mengatakan kata-kata ini dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi, 14 Februari 2014, di Kapel Santa Marta. Beliau mengingat kisah dua bersaudara, Sirilus dan Metodius, santo pelindung Eropa, yang menjadi misionaris di antara orang-orang Slavia,  yang pestanya dirayakan hari itu. Mereka diutus sebagai murid-murid untuk membawa pesan Kristiani ke dalam dunia, dan ini, Paus mengatakan, "menjadikan kita merenungkan tentang 'jati diri murid'", jati diri orang Kristiani.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Februari 2014 : KESOMBONGAN BISA MEMBELOKKAN ORANG-ORANG PERCAYA KEPADA PENYEMBAHAN BERHALA


Bacaan Ekaristi :  1Raj 11:4-13; Mrk 7:24-30

Orang kafir bisa menjadi orang percaya melalui kerendahan hati, demikian juga orang percaya dapat kehilangan iman dengan mengikuti hawa nafsu mereka sendiri. Inilah tema utama homili Paus Fransiskus pada Misa harian pagi 13 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 10 Februari 2014 : MENEMUKAN KEMBALI “RASA SAKRAL”


Bacaan Ekaristi :  1Raj 8:1-7,9-13; Mrk 6:53-56

Dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 10 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk "masuk ke dalam misteri Allah" dalam Ekaristi dan menemukan kembali rasa sakral. Merenungkan bacaan pertama hari itu (1Raj 8:1-7,9-13), yang menceritakan penjelmaan Allah dalam bentuk sebuah awan di tempat kudus pada masa pemerintahan Raja Salomo, Bapa Suci mengatakan bahwa sementara Allah berbicara melalui umat-Nya melalui para nabi dan Kitab Suci, Tuhan berbicara dengan cara yang berbeda melalui penampakan ini. Penampakan ini terjadi hari ini melalui perayaan liturgi, terutama Ekaristi.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Februari 2014 : MEWARTAKAN INJIL DENGAN KERENDAHAN HATI


Bacaan Ekaristi :  Sir 47:2-11; Mrk 6:14-29

Selama homilinya pada Misa harian Jumat pagi 7 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus meminta umat beriman untuk merenungkan pemuridan mereka sendiri, terutama dalam saat-saat kegelapan. Bapa Suci menarik homilinya dari Injil hari itu (Mrk 6:14-29), yang mengingat kemartiran Yohanes Pembaptis di tangan Raja Herodes. Yohanes Pembaptis, beliau mengatakan, mampu mewartakan Sabda Allah dalam kehidupan singkatnya. Tetapi, pada akhirnya, hidupnya ditempatkan di tangan pengadilan Herodes.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 Februari 2014 : MERENUNGKAN MISTERI KEMATIAN


Bacaan Ekaristi :  1Raj 2:1-4,10-12; Mrk 6:7-13

Menghayati seluruh hidup kita di dalam Gereja, sebagai orang-orang berdosa bukan sebagai para pengkhianat yang korup, dan dengan suatu sikap harapan yang memungkinkan kita  meninggalkan harta peninggalan, bukan harta kekayaan materi, tetapi suatu kesaksian bagi kekudusan. Paus Fransiskus merenungkan tentang "rahmat agung" ini dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi, 6 Februari 2014, di Kapel Santa Marta, Vatikan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 4 Februari 2014 : ALLAH JUGA MENANGIS , SEPERTI SEORANG AYAH YANG TIDAK PERNAH TIDAK MENGAKUI ANAK-ANAKNYA


Bacaan Ekaristi :  2Sam 18:9-10,14b,24-25a,30-19:3; Mrk 5:21-43

Paus Fransiskus mengatakan Allah juga menangis, seperti seorang ayah yang penuh kasih yang tidak pernah tidak mengakui anak-anaknya bahkan jika mereka memberontak. Inilah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa Selasa pagi 4 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Dalam homilinya Paus Fransiskus mengambil bacaan-bacaan hari itu (2Sam 18:9-10,14b,24-25a,30-19:3; Mrk 5:21-43) yang menggambarkan sosok dua ayah, Raja Daud yang berduka atas kematian anaknya yang memberontak Absalom dan Yairus, kepala rumah ibadat, yang memohon Yesus untuk menyembuhkan putrinya. Paus menjelaskan tangisan Daud ketika mendengar pembunuhan anaknya, meskipun anak ini sedang berperang melawan dia untuk menaklukkan kerajaan-Nya. Tentara Daud telah menang tetapi ia tidak tertarik pada kemenangan, ia sedang menunggu anaknya. Ia hanya tertarik pada anaknya! Daud adalah seorang raja, pemimpin sebuah bangsa tetapi ia juga seorang ayah. Dan karena itu, ketika ia mendengar berita tentang kematian anaknya, ia gemetar, dan pergi ke ruang atas serta menangis.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 3 Februari 2014 : MILIKI KEPERCAYAAN PENUH PADA ALLAH PADA SAAT-SAAT PENCOBAAN


Bacaan Ekaristi :  2Sam 15:13-14,30;16:5-13a; Mrk 5:1-20

Daud, yang di tengah-tengah pengkhianatan dan penganiayaan tidak terguncang dalam iman kepada Allah, adalah contoh untuk diikuti pada saat-saat kesulitan. Paus Fransiskus memusatkan pada sosok raja Israel tersebut selama homilinya dalam Misa Senin pagi 3 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Bapa Suci merenungkan Bacaan Pertama dari Kitab Kedua Samuel yang menceritakan Daud melarikan diri dari anaknya Absalom yang mengkhianatinya. Dihadapkan pada pengkhianatan ini, tiga sikap muncul dalam diri Daud. "Daud, seorang laki-laki yang memerintah, mengambil kenyataan apa adanya dan memahami bahwa peperangan ini akan sangat sulit dan bahwa banyak orang akan terbunuh. Dengan demikian, ia membuat pilihan untuk tidak membiarkan rakyatnya mati, beliau berkata.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 2 Februari 2014 : HIDUP BAKTI MERUPAKAN SEBUAH PERJUMPAAN DENGAN KRISTUS


Bacaan Ekaristi :  Mal 3:1-4; Ibr 2:14-18; Luk 2:22-40

Pada hari Minggu, 2 Februari 2014, bertepatan dengan Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah, Paus Fransiskus merayakan Misa dalam rangka Hari Hidup Bakti Sedunia ke-18. Beliau menyoroti fakta bahwa pusat Hidup Bakti selalu ada pada Yesus. Selama homilinya pada Misa yang berlangsung di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus mengingatkan Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah yang memperingati saat Yusuf dan Maria membawa bayi Yesus ke Bait Allah empat puluh hari setelah kelahiran-Nya. Berikut ini adalah homili lengkap Paus Fransiskus dalam Misa tersebut.

***********