Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI LAPANGAN NU GUAZU, ASUNCIOM, PARAGUAY 12 Juli 2015

"Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya". Ini adalah kata-kata dari Kitab Mazmur. Kita diundang untuk merayakan persekutuan misterius antara Allah dan umat-Nya, antara Allah dan kita ini. Hujan adalah tanda kehadiran-Nya, di bumi yang digarap oleh tangan kita. Itu mengingatkan kita bahwa persekutuan kita dengan Allah selalu melahirkan buah, selalu memberi kehidupan. Keyakinan ini lahir dari iman, dari memahami bahwa kita bergantung pada kasih karunia, yang akan selalu mengubah dan memelihara negeri kita.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI TEMPAT ZIARAH MARIA CAACUPE, ASUNCION, PARAGUAY 11 Juli 2015 : KEHIDUPAN MARIA MEMBERIKAN KESAKSIAN BAHWA ALLAH TIDAK PERNAH MENIPU DAN MENINGGALKAN UMAT-NYA

Sedang berada di sini bersama kalian membuat saya merasa di rumah, di kaki Bunda kita, Perawan Mujizat-mukijazat dari Caacupé. Di setiap tempat ziarah kita, anak-anaknya, berjumpa bunda kita dan diingatkan bahwa kita adalah saudara dan saudari. Tempat-tempat ziarah adalah tempat peringatan keagamaan, tempat perjumpaan, tempat keluarga. Kita datang untuk memaparkan kebutuhan kita. Kita datang untuk bersyukur, memohon pengampunan dan memulai lagi. Berapa banyak baptisan, panggilan imamat dan hidup bakti, pertunangan dan pernikahan, telah lahir di kaki Bunda kita! Berapa banyak perpisahan penuh air mata! Kita datang membawa hidup kita, karena di sini kita berada di rumah dan menakjubkan mengetahui ada seseorang yang menunggu kita.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI LAPANGAN KRISTUS SANG PENEBUS, SANTA CRUZ, BOLIVIA, 9 Juli 2015 : MENGAMBIL, MEMBERKATI DAN MEMBERIKAN MENGHINDARKAN KITA DARI MENTALITAS MENCAMPAKKAN ORANG LAIN

Kita telah datang dari berbagai tempat, daerah dan desa, untuk merayakan kehadiran Allah yang hidup di antara kita. Kita telah melakukan perjalanan dari rumah dan jemaat kita untuk berada bersama-sama sebagai umat Allah yang kudus. Gambar salib dan perutusan mengingatkan kita semua jemaat-jemaat yang lahir dari nama Yesus tersebut di tanah ini. Kita adalah para ahli warisnya.

Injil yang baru saja kita dengar berbicara tentang sebuah situasi mirip seperti situasi kita sendiri. Situasi seperti empat ribu orang yang berkumpul untuk mendengarkan Yesus, kita juga ingin mendengarkan kata-kata-Nya dan menerima hidup-Nya. Seperti mereka, kita berada di hadapan Sang Guru, Sang Roti Kehidupan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Juli 2015 DI TAMAN PERINGATAN DUA ABAD, QUITO, EKUADOR : PENGINJILAN BUKAN OMONG BESAR TETAPI TENTANG SUKACITA

Sabda Allah memanggil kita untuk hidup dalam kesatuan sehingga dunia dapat percaya.

Saya memikirkan kata-kata lirih Yesus selama Perjamuan Terakhir sebagai lebih dari bangkitnya sebuah jeritan, sebuah tangisan dari misa ini yang sedang kita rayakan di Taman Peringatan Dua Abad. Marilah kita membayangkannya bersama-sama. Peringatan dua abad yang dikenang Taman ini adalah peringatan tangisan Amerika Latin untuk kemerdekaan. Itu adalah sebuah tangisan yang muncul dari menjadi sadar akan kurangnya kebebasan, menjadi sadar akan eksploitasi dan perampasan, menjadi "tunduk pada keinginan untuk lepas dari kekuasaan-kekuasaan yang ada" (Evangelii Gaudium, 213).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 Juli 2015 DI QUAYAQUIL, EKUADOR

Perikop Injil yang baru saja kita dengar adalah tanda sangat penting pertama dalam Injil Yohanes (2:1-11). Keprihatinan keibuan Maria terlihat dalam permohonannya kepada Yesus : "Mereka kehabisan anggur", dan rujukan Yesus terhadap "saat-Nya" akan lebih sepenuhnya dipahami kelak, dalam kisah sengsara-Nya.

Ini baik, karena ia memungkinkan kita untuk melihat hasrat Yesus mengajar, menyertai, menyembuhkan dan memberi sukacita, berkat kata-kata ibu-Nya: "Mereka kehabisan anggur".