Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 29 April 2016 : TIDAK UNTUK KEHIDUPAN GANDA

Bacaan Ekaristi : Yoh 1:5-2:2; Mat 11:25-30

Saran Santo Yohanes kepada "Gereja abad pertama yang belum dewasa" berlaku sempurna untuk kita hari ini. Jadi Paus Fransiskus memaparkan isi Surat Pertama Rasul Yohanes : bahwa kita tidak memiliki sebuah kehidupan ganda dan tidak tunduk pada dusta, menyadari bahwa bahkan sebagai orang-orang berdosa kita memiliki seorang Bapa yang mengampuni kita. Inilah permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi, 29 April 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 April 2016 : SELALU ADA PERLAWANAN DALAM GEREJA TERHADAP KEJUTAN-KEJUTAN ROH KUDUS

Bacaan Ekaristi : Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a,2b-3,10; Yoh 15:9-11

Sejak Pentakosta "pelaku utama Gereja" adalah Roh Kudus : Dialah yang "menggerakan semua hal", yang membantu kita "kuat dalam kemartiran" tetapi juga "mengatasi perlawanan" yang dapat muncul di dalam jemaat Kristen. Dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi, 28 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus menceritakan sejarah perjalanan yang dilakukan oleh Gereja dari asal-usul dirinya hingga masa kita. Ia telah menjadi jalan yang, sejak perdebatan pertama di antara para Rasul, telah ditandai dengan pendekatan-pendekatan tertentu : "mengumpulkan", "mendengarkan", "membahas", "berdoa dan bertukar pikiran" bersama Roh Kudus. Ia adalah jalan, Paus Fransiskus menekankan, "dari sinodalitas", di mana "persekutuan Gereja", yang merupakan karya Roh, dinyatakan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI MINGGU PASKAH V (MISA YUBILEUM REMAJA) 24 April 2016 : TIDAK ADA APLIKASI TELEPON SELULER UNTUK KASIH DAN KEBAHAGIAAN

Bacaan Ekaristi : Kis 14:21b-27; Mzm 145:8-9,10-11,12-13ab; Why 21:1-5a; Yoh 13:31-33a,34-35

“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh 13:35).

Sahabat-sahabat muda yang terkasih, apa tanggung jawab yang besar sekali yang diberikan oleh Tuhan kepada kita hari ini! Ia mengatakan kepada kita bahwa dunia akan tahu murid-murid Yesus dengan cara mereka saling mengasihi. Kasih, dengan kata lain, adalah kartu identitas orang Kristen, "dokumen" yang hanya berlaku mengidentifikasi kita sebagai orang-orang Kristen. Jika kartu ini kadaluwarsa dan tidak terus-menerus diperbarui, kita berhenti menjadi saksi-saksi dSang Guru. Maka saya bertanya kepada kalian : Apakah kalian ingin mengatakan ya terhadap undangan Yesus untuk menjadi murid-murid-Nya? Apakah kalian ingin menjadi sahabat-sahabat-Nya yang setia? Sahabat-sahabat Yesus yang sejati pada dasarnya tampak nyata oleh kasih murni yang bersinar dalam cara hidup mereka. Apakah kalian ingin mengalami kasih-Nya? Marilah kita belajar dari-Nya, karena kata-kata-Nya adalah sebuah sekolah kehidupan, sebuah sekolah di mana kita belajar untuk mengasihi.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 22 April 2016 : TIGA MATRA KRISTEN (PESAN, PENGANTARAAN DAN HARAPAN)

Bacaan Ekaristi : Kis 13:26-33; Mzm 2:6-7,8-9,10-11; Yoh 14:1-6

Orang Kristen adalah orang harapan, yang tahu dan bersaksi bahwa Yesus hidup, bahwa Ia berada di antara kita, bahwa Ia berdoa kepada Bapa untuk kita masing-masing dan bahwa Ia akan datang lagi. Itulah rangkuman yang disampaikan Paus Fransiskus tentang hubungan antara setiap orang Kristen dan Yesus yang bangkit dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi, 22 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan. Hari itu juga bertepatan dengan ulang tahun ke-43 kaul religius Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio).

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 April 2016 : PERJALANAN DAN PERINGATAN

Bacaan Ekaristi : Kis 13:13-25; Mzm 89:2-3,21-22,25,27; Yoh 13:16-20

Sepanjang jalan kehidupan kita tidak pernah berjalan sendirian, dan untuk mengingat bahwa Allah berada di samping kita, Ia membantu kita memahami bahwa keselamatan bukanlah merupakan sebuah peristiwa sesaat tetapi sebuah sejarah yang terbentang dari hari ke hari, di tengah-tengah keberhasilan dan kegagalan, sampai perjumpaan terakhir. Kesejajaran antara sejarah bangsa Israel dan sejarah pribadi orang Kristen memandu permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi, 21 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 April 2016 : ORANG-ORANG KRISTEN DENGAN HATI YANG MENGERAS ADALAH SEPERTI ANAK-ANAK YATIM

Bacaan Ekaristi : Kis 11:19-26; Mzm 87; Yoh 10:22-30

Orang-orang Kristen yang mengeraskan hati mereka dan menolak untuk ditarik ke arah Kristus seperti para anak yatim, tanpa seorang ayah. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi, 19 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan.

Paus Fransiskus memulai homilinya dengan mengingat pertanyaan yang terus diajukan kepada Yesus oleh orang-orang Yahudi yang skeptis setiap kali Ia melakukan sebuah mukjizat, berkhotbah di Bait Allah atau menunjukkan jalan menuju Bapa : "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 April 2016 : ARAH YANG DIPERLUKAN

Bacaan Ekaristi : Kis 11:1-18; Mzm 42:2-3; 43:3,4; Yoh 10:1-10

Arah bagi kehidupan Kristen cukup sederhana. Tidak perlu pergi mencari saran: Cukuplah mengikuti sebuah suara, seperti yang dilakukan domba-domba dengan gembala mereka. Gambaran Yesus Sang Gembala yang Baik adalah fokus homili Paus Fransiskus selama Misa harian Senin pagi, 18 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI MINGGU PASKAH IV 17 April 2016

Bacaan Ekaristi : Kis 13:14,43-52; Mzm 100:2,3,5; Why 7:9,14b-17; Yoh 10:27-30

Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam Misa Hari Minggu Paskah IV yang juga merupakan Hari Doa Sedunia untuk Panggilan ke-53, pada 17 April 2016 di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Selama Misa, Paus Fransiskus menahbiskan 11 diakon menjadi imam, sembilan orang berasal dari seminari Keuskupan Roma (Seminari Tinggi Kepausan Roma, Almo Collegio Capranica, Kolose Keuskupan Redemptoris Mater, Seminari Bunda Maria Kasih Ilahi), dan dua orang dari kolose lainnya.

*******

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 15 April 2016 : KEHINAAN HATI KITA UNTUK TINDAKAN ROH KUDUS

Bacaan Ekaristi : Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2;Yoh. 6:52-59

Allah selalu memberikan rahmat dan martabat-Nya kepada hati yang mengeras yang memilih untuk membuka dirinya dengan kelembutan terhadap Roh Allah. Itulah pesan yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 15 April 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 14 April 2016 : PATUHLAH KEPADA ROH KUDUS DAN ANDA AKAN BERSUKACITA!

Bacaan Ekaristi : Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Yoh. 6:44-51

"Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar'. Paus Fransiskus menyarankan menyapa Allah dengan kata-kata sederhana dari Samuel ini "ketika kita memiliki keraguan, ketika kita tidak tahu atau ketika kita hanya ingin berdoa". Kata-kata tersebut juga merupakan sebuah penangkal menyerah pada godaan untuk menolak Roh Kudus. Dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 14 April 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus menganjurkan agar kita tidak takut ketika Roh Kudus bekerja dan mengganggu rencana-rencana kita. Karena sukacitalah, tentunya tidak berpegang pada surat hukum, yang mencirikan kehidupan orang Kristen yang patuh kepada karya Roh Kudus.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 12 April 2016 : DUA JENIS PENGANIAYAAN

Bacaan Ekaristi : Kis 7:51-8:1a; Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh 6:30-35

Ada dua jenis penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Itulah yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi, 12 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan. Ada jenis eksplisit - yang beliau kaitkan dengan para martir yang tewas dalam pengeboman pada hari raya Paskah di Pakistan - dan jenis penganiayaan yang "halus, yang menyamar sebagai budaya, modernitas dan kemajuan", dan akhirnya menghilangkan kebebasan manusia dan bahkan hak protes keras. Tetapi dalam penderitaan penganiayaan yang sesungguhnya orang-orang Kristen tahu bahwa Tuhan selalu di samping mereka, Paus Fransiskus mengingatkan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 11 April 2016 : ORANG-ORANG YANG HATINYA TERTUTUP TERHADAP KEBENARAN ALLAH

Bacaan Ekaristi : Kis 6:8-15; Mzm 119:23-24,26-27,29-30; Yoh 6:22-29

Paus Fransiskus memperingatkan agar tidak menghakimi orang-orang berdasarkan penafsiran yang salah dari Sabda Allah dan Hukum Allah. Bapa Suci menawarkan permenungan akan tema ini dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi, 11 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan.

Paus Fransiskus menarik permenungannya dari Bacaan Pertama liturgi hari itu (Kis 6:8-15) yang di dalamnya para ahli Taurat menuduh Stefanus mengucapkan "kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah" karena mereka "tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara". Mereka bahkan menghasut saksi-saksi palsu untuk menguatkan tuntuntan mereka, beliau berkata.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 April 2016 : SETIAP HARI ORANG-ORANG KUDUS DAN PARA MARTIR MEMBAWA GEREJA KE DEPAN

Bacaan Ekaristi : Kis 5:27-33; Mzm 34:2,9,17-18,19-20; Yoh 3:31-36


Gereja membutuhkan kesaksian para martir, kesaksian "konsisten" orang-orang Kristen yang "menghayati kehidupan mereka dengan sungguh-sungguh". Dalam homilinya selama misa harian Kamis pagi, 7 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus merenungkan getah bening penting Gereja, "darah yang hidup" yang membawanya keluar dari hari ke hari : kesaksian.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 5 April 2016 : BAGAIMANA KERUKUNAN DICIPTAKAN

Bacaan Ekaristi : Kis 4:32-37; Mzm 93:1ab.1c-2.5; Yoh 3:7-15

Untuk hidup dalam kerukunan dan saling mendukung jemaat Kristen harus dilahirkan kembali dalam Roh Kudus. Ada dua tanda untuk membantu kita memahami apakah kita berada di jalan yang benar : ketidaktertarikan berkenaan uang dan keberanian untuk menjadi saksi bagi Kristus yang bangkit. Paus Fransiskus menekankan hal ini dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 5 April 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau menyertakan pertanda itu dengan peringatan untuk tidak merancukan kerukunan sejati dengan ketentraman yang dibuat-buat atau berpura-pura.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 4 April 2016 : MERAYAKAN ‘YA’

Bacaan Ekaristi : Yes 7:10-14; 8:10; Mzm 40:7-8a,8b-9,10,11; Ibr 10:4-10; Luk 1:26-38

"Ya". Bagi seorang Kristen tidak ada tanggapan lain terhadap panggilan Allah. Terutama kita semua harus tidak pernah berpaling, pura-pura tidak mengerti. Itulah hal yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 4 April 2016 yang bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita, di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus mengundang "sebuah perayaan 'ya'".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI MINGGU PASKAH II (HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI) 3 April 2016 : KERAHIMAN ADALAH SEBUAH BUKU YANG TERBUKA DAN KITA BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENULISINYA


Bacaan Kitab Suci : Kis 5:12-16; Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a; Why 1:9-11a,12-13,17-19; Yoh 20:19-31


"Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini" (Yoh 20:30). Injil adalah buku kerahiman Allah, untuk dibaca dan dibaca kembali, karena segala sesuatu yang Yesus katakan dan lakukan adalah ungkapan kerahiman Bapa. Tetapi, tidak semuanya ditulis; Injil kerahiman tetap sebuah buku yang terbuka, yang di dalamnya tanda-tanda murid-murid Kristus, yang adalah tindakan-tindakan kasih yang nyata dan kesaksian terbaik terhadap kerahiman, terus ditulis. Kita semua dipanggil untuk menjadi para penulis Injil yang hidup, para pembawa Kabar Baik kepada semua pria dan wanita saat ini. Kita melakukan hal ini dengan mengamalkan karya-karya kerahiman jasmani maupun rohani, yang merupakan keunggulan kehidupan Kristen. Dengan cara gerakan-gerakan sederhana namun kuat ini, bahkan ketika tak terlihat, kita bisa menyertai orang-orang yang membutuhkan, membawa kelembutan dan penghiburan Allah. Dengan demikian melanjutkan karya Yesus pada hari Paskah, ketika Ia mencurahkan ke dalam hati murid-murid-Nya yang ketakutan kerahiman Bapa, membawakan mereka Roh Kudus yang mengampuni dosa-dosa dan membawa sukacita.