Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA PENTAKOSTA DI STADION BENTEGODI, VERONA, 18 Mei 2024 : ROH KUDUS MENGUBAH HIDUP KITA

Bacaan Ekaristi : Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,29bc,-30,31,34; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27; 16:12-15.

 

Suatu kali Rasul Paulus pergi ke komunitas kristiani dan bertanya apakah mereka sudah menerima Roh Kudus. Dan apa jawaban mereka? Apakah ada Roh Kudus itu? (bdk. Kis 19:1-2). Mereka tidak mengetahui apakah ada Roh Kudus.

 

Saya pikir jika saya bertanya kepada komunitas kristiani saat ini, “Apakah ada Roh Kudus?”, kebanyakan dari mereka tidak tahu bagaimana menjawabnya. Suatu ketika, pada misa anak-anak – pada Hari Raya Pentakosta seperti hari ini, ada sekitar 200 anak – saya bertanya kepada mereka: “Siapakah Roh Kudus?”; dan anak-anak menjawab: “Aku! Aku! Aku!". Mereka semua ingin menjawab. Saya mengatakan, “Kamu! Kamu adalah paralitik (orang lumpuh). Ia pernah mendengar kata Parakletos, tetapi ia bilang paralitik. Dan sering kali, jika saya bertanya, yang saya maksud bukan jawabannya “paralitik", tetapi kita tidak tahu siapa Roh Kudus.

 

Saudara-saudari, Roh Kudus adalah tokoh utama hidup kita, yang menggerakkan kita maju, yang membantu kita maju, yang memampukan kita mengembangkan kehidupan kristiani. Roh Kudus ada di dalam diri kita; perhatikan, kita semua menerima Roh Kudus pada saat Pembaptisan, dan terlebih lagi pada saat Krisma, tetapi apakah aku mendengarkan Roh Kudus di dalam diriku? Apakah aku mendengarkan Roh yang menggerakkan hatiku dan mengatakan kepadaku, “Jangan lakukan ini; lakukan ini?". Atau bagiku, apakah tidak ada Roh Kudus?

 

Hari ini kita sedang merayakan hari raya turunnya Roh Kudus [ke atas para Rasul]. Namun coba kita pikirkan, para Rasul terkurung di Ruang Atas; mereka takut, pintu-pintu tertutup... Roh Kudus datang, mengubah hati mereka, dan mereka keluar untuk berkhotbah dengan berani, dengan berani. Roh Kudus memberi kita keberanian untuk menjalani kehidupan kristiani, dan oleh karena itu, dengan keberanian ini, Ia mengubah hidup kita.

 

Seringkali kita mengaku dosa dengan dosa yang sama - “Tetapi Bapa, aku ingin mengubah hidupku; aku tidak tahu bagaimana melakukannya”. Dengarkanlah Roh Kudus. Berdoalah kepada Roh Kudus, dan Ia akan mengubah hidupmu, percayalah kepada Roh Kudus. “Bapa, usiaku 90 tahun, aku tidak bisa berubah.” — “Tetapi berapa hari hidupmu yang tersisa?” - "Aku tidak tahu." — “Hanya dalam satu hari, Roh Kudus dapat mengubah hidupmu, Ia dapat mengubah hatimu”. Roh Kuduslah yang pertama-tama mengubah hidup kita. Apakah kamu mengerti ini? Marilah kita ulangi bersama-sama, “Roh Kudus mengubah hidup kita”, semuanya bersama-sama. Dan ini indah.

 

Kedua, ketika para Rasul yang ketakutan menerima Roh Kudus, mereka bergerak maju dengan berani untuk memberitakan Injil. Roh Kudus memberi kita keberanian untuk hidup sebagai orang kristiani. Kita sering melihat orang kristiani seperti air yang suam-suam kuku, tidak panas dan tidak dingin; mereka kurang berani. “Bapa, di manakah kami dapat mengambil kursus untuk mendapatkan keberanian?” — “Tidak: berdoalah kepada Roh Kudus, percayalah kepada Roh Kudus”. Roh Kudus memberi kita keberanian untuk hidup sebagai orang kristiani. Apakah kamu mengerti ini?

 

Seluruhnya bersama-sama, “Roh Kudus memberi kita keberanian”. Di sana kamu pergi, dan marilah kita memohonkan hal ini, Roh Kudus untuk membantu kita bergerak maju.

 

Dan kemudian Roh Kudus melakukan hal yang sangat indah pada hari raya Pentakosta tersebut. Ada banyak orang dari segala bangsa, bahasa dan budaya, dan bersama orang-orang itu, Roh Kudus membangun Gereja. Roh Kudus membangun Gereja. Apa artinya ini? Apakah menyamakan semua orang? Tidak, semuanya berbeda, tetapi dengan satu hati, dengan cinta, yang menyatukan kita.

 

Roh Kuduslah yang menyelamatkan kita dari bahaya menjadikan kita semua sama. Tidak, kita semua telah ditebus, semua dikasihi oleh Bapa, semua diajar oleh Yesus Kristus, dan apa yang dilakukan Roh Kudus? Ia menyatukan kita. Ada sebuah kata yang menjelaskan hal ini dengan baik. Roh Kudus menciptakan kerukunan. Kerukunan Gereja, masing-masing berbeda satu sama lain, namun dalam iklim kerukunan. Marilah kita ucapkan bersama-sama: Roh Kudus menciptakan kerukunan, [secara bersama-sama: Roh Kudus menciptakan kerukunan].

 

Saudara-saudari terkasih, inilah mukjizat hari kini, mengambil orang-orang yang ketakutan dan pengecut serta menjadikan mereka berani, mengumpulkan pria dan wanita dari semua budaya dan menyatukan mereka, membangun Gereja, mengambil orang-orang ini dan tidak menjadikan mereka sama. Apa yang dilakukan Roh Kudus? Kerukunan. Bersama-sama: Roh Kudus membuat rukun. Sekarang marilah kita masing-masing memikirkan kehidupan kita. Kita semua membutuhkan kerukunan. Kita semua membutuhkan Roh Kudus untuk memberi kita kerukunan dalam jiwa kita, dalam keluarga, dalam kota, dalam masyarakat, di tempat kerja.

 

Lawan dari kerukunan adalah perang. Bertarung satu sama lain. Dan ketika ada perang, ketika kita satu sama lain berperang, apakah Roh Kudus yang melakukan hal ini, ya atau tidak? TIDAK! Roh Kudus menciptakan kerukunan. Dan bersama para rasul pada hari kedatangan-Nya, ada Maria, Perawan Maria. Marilah kita memohon kepada-Nya untuk memberi kita rahmat untuk menerima Roh Kudus, agar sebagai seorang ibu Ia mengajari kita untuk menerima Roh Kudus. Terima kasih.

______

(Peter Suriadi - Bogor, 18 Mei 2024)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.