Orang Kristiani harus mengatasi godaan untuk "ikut campur dalam kehidupan orang lain", adalah seruan Paus Fransiskus pada Misa pagi 18 Mei 2013 di Casa Santa Marta. Paus juga menekankan bahwa kabar angin dan kedengkian mengerjakan begitu banyak kerugian pada komunitas Kristiani.
"Apa urusanmu?". Paus Fransiskus mengawali homilinya mengacu pada pertanyaan
Yesus yang diajukan kepada Petrus saat ia ikut campur dalam kehidupan
murid Yohanes, "yang dikasihi Yesus" (Yoh 21:20-25). Petrus, Paus
menunjukkan, memiliki "dialog kasih" dengan Tuhan, tetapi kemudian
dialog "dialihkan ke jalur lain", dan ia juga menderita godaan: "ikut
campur dalam kehidupan orang lain". Betapa pun Anda mengatakan "vulgar,"
kata Paus, Petrus "ingin ikut campur". Karena itu fokusnya adalah pada
dua wahana pencampuran dalam kehidupan orang lain ini. Pertama,
"perbandingan", "membandingkan diri sendiri dengan orang lain". Ketika
ada perbandingan ini, Paus Fransiskus mengatakan, "kita berakhir dalam
kepahitan dan bahkan kedengkian, cuma kedengkian menyerbu komunitas
Kristiani, "kedengkian membawa banyak luka", "setan menginginkan itu".
Wahana kedua dari godaan ini, beliau menambahkan, adalah gosip. Gosip
diawali "dengan cara yang terdidik", tetapi kemudian kita akhirnya
"merasa tidak enak".
"Kita semua mengobrol dalam Gereja! Sebagai orang Kristiani kita mengobrol! Obrolan melukai? Kita melukai satu sama lain. Seolah-olah kita ingin saling menjatuhkan: Sebagai gantinya pertumbuhan seseorang membuat orang lain merasa kecil sementara saya merasa hebat. Itu tidak akan terjadi! Itu tampaknya menyenangkan untuk diobrolkan ... saya tidak tahu mengapa, tapi kelihatannya bagus. Seperti manisnya madu, kan? Anda mengambil satu dan kemudian lagi, dan lagi, dan lagi, dan pada akhirnya Anda mengalami sakit perut. Dan mengapa? Obrolan seperti itu kah? Obrolan tersebut 'manis' pada awalnya dan obrolan itu menghancurkan Anda, obrolan itu menghancurkan jiwa Anda! Selentingan bersifat merusak dalam Gereja, selentingan bersifat merusak ... Selentingan tersebut 'sedikit' mirip semangat Kain yang membunuh adiknya, lidahnya; selentingan membunuh adiknya!"
Di jalan ini, Bapa Suci berkata, "kita menjadi orang Kristiani bertata krama yang baik dan berkebiasaan buruk". Tetapi bagaimana kita melakukan hal ini? Biasanya, Paus Fransiskus mencatat, "kita melakukan tiga hal": "Kita menyediakan informasi yang salah: Kita memberitahu hanya setengah yang sesuai dengan kita dan bukan setengah lainnya, setengah lainnya tidak kita katakan karena itu tidak nyaman bagi kita. Anda tersenyum pada hal itu ... Apakah itu benar atau tidak? Apakah Anda melihat hal itu? Itu terjadi. Yang kedua adalah penistaan: Ketika seseorang benar-benar memiliki cela, cela besar, mereka mengatakannya, 'seperti seorang wartawan' ... Dan karakter orang ini hancur. Dan yang ketiga adalah fitnah mengatakan hal-hal yang tidak benar. Hal ini seperti membunuh saudara-saudara! Ketiganya - informasi yang salah, penistaan dan fitnah - adalah dosa! Ini adalah dosa! Hal ini menampar Yesus dalam pribadi anak-anak-Nya, saudara-saudara-Nya".
Itulah sebabnya Yesus melakukan bersama kita apa yang Ia lakukan bersama Petrus ketika ia mengatakan: "Apa urusanmu? Ikutlah Aku", Tuhan dalam hal ini "menunjukkan jalan": "'Pembicaraan semacam ini tidak akan mengerjakan apapun yang baik, karena itu hanya akan membawa bagi Gereja semangat kehancuran. Ikutlah Aku!'. Inilah kata-kata indah Yesus, ini sangat jelas, bahwa Ia memiliki begitu banyak kasih bagi kita. Seolah-olah mengatakan: 'Jangan memiliki khayalan, mempercayai bahwa keselamatan berada dalam perbandingan dengan orang lain atau dalam gosip. Keselamatan pergi di belakang saya'. Ikutlah Yesus! Hari ini kita memohon Tuhan Yesus untuk memberi kita rahmat tidak pernah terlibat dalam kehidupan orang lain ini, bukan untuk menjadi orang Kristiani bertata krama baik dan berkebiasaan buruk, rahmat untuk mengikuti Yesus, berjalan di belakang Yesus pada jalan-Nya. Dan ini cukup".
Selama homilinya, Paus Fransiskus juga mengingatkan kembali sebuah bagian kehidupan Santa Teresa yang bertanya-tanya mengapa Yesus memberikan begitu banyak untuk seseorang dan tidak untuk yang lain. Sang kakak kemudian mengambil sebuah bidal (sarung jari) dan sebuah gelas serta mengisinya dengan air dan kemudian bertanya pada Teresa manakah dari keduanya yang lebih penuh. "Rupanya keduanya penuh", kata yang kemudian hari menjadi santa. Yesus, Paus mengatakan, melakukan hal ini bersama kita", "Ia tidak peduli apakah Anda besar, atau Anda kecil". Apa yang menarik perhatian Paus adalah "jika Anda dipenuhi dengan kasih Yesus".
"Kita semua mengobrol dalam Gereja! Sebagai orang Kristiani kita mengobrol! Obrolan melukai? Kita melukai satu sama lain. Seolah-olah kita ingin saling menjatuhkan: Sebagai gantinya pertumbuhan seseorang membuat orang lain merasa kecil sementara saya merasa hebat. Itu tidak akan terjadi! Itu tampaknya menyenangkan untuk diobrolkan ... saya tidak tahu mengapa, tapi kelihatannya bagus. Seperti manisnya madu, kan? Anda mengambil satu dan kemudian lagi, dan lagi, dan lagi, dan pada akhirnya Anda mengalami sakit perut. Dan mengapa? Obrolan seperti itu kah? Obrolan tersebut 'manis' pada awalnya dan obrolan itu menghancurkan Anda, obrolan itu menghancurkan jiwa Anda! Selentingan bersifat merusak dalam Gereja, selentingan bersifat merusak ... Selentingan tersebut 'sedikit' mirip semangat Kain yang membunuh adiknya, lidahnya; selentingan membunuh adiknya!"
Di jalan ini, Bapa Suci berkata, "kita menjadi orang Kristiani bertata krama yang baik dan berkebiasaan buruk". Tetapi bagaimana kita melakukan hal ini? Biasanya, Paus Fransiskus mencatat, "kita melakukan tiga hal": "Kita menyediakan informasi yang salah: Kita memberitahu hanya setengah yang sesuai dengan kita dan bukan setengah lainnya, setengah lainnya tidak kita katakan karena itu tidak nyaman bagi kita. Anda tersenyum pada hal itu ... Apakah itu benar atau tidak? Apakah Anda melihat hal itu? Itu terjadi. Yang kedua adalah penistaan: Ketika seseorang benar-benar memiliki cela, cela besar, mereka mengatakannya, 'seperti seorang wartawan' ... Dan karakter orang ini hancur. Dan yang ketiga adalah fitnah mengatakan hal-hal yang tidak benar. Hal ini seperti membunuh saudara-saudara! Ketiganya - informasi yang salah, penistaan dan fitnah - adalah dosa! Ini adalah dosa! Hal ini menampar Yesus dalam pribadi anak-anak-Nya, saudara-saudara-Nya".
Itulah sebabnya Yesus melakukan bersama kita apa yang Ia lakukan bersama Petrus ketika ia mengatakan: "Apa urusanmu? Ikutlah Aku", Tuhan dalam hal ini "menunjukkan jalan": "'Pembicaraan semacam ini tidak akan mengerjakan apapun yang baik, karena itu hanya akan membawa bagi Gereja semangat kehancuran. Ikutlah Aku!'. Inilah kata-kata indah Yesus, ini sangat jelas, bahwa Ia memiliki begitu banyak kasih bagi kita. Seolah-olah mengatakan: 'Jangan memiliki khayalan, mempercayai bahwa keselamatan berada dalam perbandingan dengan orang lain atau dalam gosip. Keselamatan pergi di belakang saya'. Ikutlah Yesus! Hari ini kita memohon Tuhan Yesus untuk memberi kita rahmat tidak pernah terlibat dalam kehidupan orang lain ini, bukan untuk menjadi orang Kristiani bertata krama baik dan berkebiasaan buruk, rahmat untuk mengikuti Yesus, berjalan di belakang Yesus pada jalan-Nya. Dan ini cukup".
Selama homilinya, Paus Fransiskus juga mengingatkan kembali sebuah bagian kehidupan Santa Teresa yang bertanya-tanya mengapa Yesus memberikan begitu banyak untuk seseorang dan tidak untuk yang lain. Sang kakak kemudian mengambil sebuah bidal (sarung jari) dan sebuah gelas serta mengisinya dengan air dan kemudian bertanya pada Teresa manakah dari keduanya yang lebih penuh. "Rupanya keduanya penuh", kata yang kemudian hari menjadi santa. Yesus, Paus mengatakan, melakukan hal ini bersama kita", "Ia tidak peduli apakah Anda besar, atau Anda kecil". Apa yang menarik perhatian Paus adalah "jika Anda dipenuhi dengan kasih Yesus".
Sumber : Radio Vatikan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.