Paus Fransiskus merayakan Misa Selasa pagi 1 Oktober 2013 di Casa
Santa Marta bersama para anggota Dewan Kardinal. Bapa
Suci sedang
mengadakan pertemuan dengan kelompok Kardinal
1-3
Oktober 2013.
Dalam homilinya, Paus mengungkapkan harapannya bahwa pertemuan itu akan membantu setiap
orang menjadi lebih rendah hati
dan lebih percaya pada Allah, sehingga
Gereja bisa memberikan kesaksian
yang indah kepada orang-orang.
Dalam bacaan hari itu (Luk 9:51-56), Yesus menegur dua Rasul yang ingin menyuruh api turun dari langit ke atas mereka yang tidak menerima mereka. Paus Fransiskus menunjukkan bahwa jalan orang Kristiani bukanlah suatu "jalan balas dendam". Jalan orang Kristiani adalah jalan kerendahan hati, jalan kelemahlembutan. Beliau menambahkan bahwa hari ini, pada pesta Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus, akan baik bagi kita untuk berpikir tentang "semangat kerendahan hati, semangat kelembutan, semangat kemurahan hati ini". Ini adalah sebuah semangat, Paus mengatakan, yang Tuhan "inginkan dari kita semua". Jika demikian, di manakah kekuatan "yang membawa kita kepada semangat ini?" Hal ini ditemukan "dalam kasih, dalam kemurahan hati, dalam kesadaran bahwa kita berada dalam tangan Bapa". Ketika kita merasakan hal ini, Paus mengamati, kita tidak ingin "menyuruh api turun dari surga":
"Semangat lain
datang, yaitu dari kemurahan hati tersebut yang memikul semuanya, mengampuni
semuanya, yang tidak sesumbar, yaitu rendah hati, yang tidak mencari dirinya sendiri.
Seseorang bisa mengatakan - dan
ada beberapa filsuf yang memikirkan jalan ini - bahwa ini adalah suatu penghinaan
akan keagungan manusia, penghinaan akan kebesaran manusia. Ini hampa! Gereja telah dengan bijaksana menjadikan
santa ini, rendah hati, kecil, percaya kepada Allah, lemah lembut : Gereja
telah menjadikannya Pelindung Misi".
Kekuatan Injil, beliau melanjutkan, ada di sana, "karena Injil mencapai titik tertingginya dalam penghinaan Yesus : kerendahan hati yang menjadi penghinaan. Dan kekuatan Injil, beliau berkata, tepatnya ada dalam kerendahan hati, dalam kerendahan hati anak yang dibimbing oleh kasih dan kelembutan ayahnya." :
"Gereja, Paus Benediktus XVI mengatakan kepada kita, tidak tumbuh
melalui kristenisasi, Gereja tumbuh melalui
daya tarik, melalui kesaksian. Dan
ketika orang-orang melihat kesaksian akan kerendahan hati, kesaksian
akan kelemahlembutan, kesaksian
akan kelembutan
ini, mereka merasakan
kebutuhan yang dikatakan Nabi Zakaria : ‘Kami ingin ikut dengan engkau’. Orang-orang merasakan kebutuhan
itu dalam rupa kesaksian akan
kemurahan hati, kesaksian
akan kemurahan hati yang sederhana ini, tanpa intimidasi, tidak mencukupi, rendah hati. Menyembah
dan melayani!"
"Kemurahan hati bersifat sederhana: menyembah Allah dan melayani orang lain! Dan kesaksian ini", kata Paus, membuat Gereja tumbuh". Itu sebabnya seorang biarawati, "begitu rendah hati, tetapi begitu percaya pada Allah", seorang biarawati seperti Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus "disebut Pelindung Misi", karena keteladanannya "yang membuat" orang-orang mengatakan 'kami ingin ikut dengan engkau!’"
Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan
menyebut secara khusus pertemuan
dengan "Dewan Kardinal" : "Hari ini, di sini, di Vatikan, dimulai pertemuan dengan para
Kardinal
perunding, yang berkonselebrasi Misa. Mari kita mohon kepada Tuhan agar karya kita hari ini akan membuat kita semua lebih rendah hati, lebih lembut, lebih sabar, lebih percaya pada Allah, sehingga Gereja dapat memberikan sebuah kesaksian yang indah kepada orang-orang, dan melihat umat Allah, melihat Gereja, mereka boleh merasakan keinginan untuk ikut
dengan
kita."
Sumber : Radio
Vatikan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.