Bacaan Ekaristi
: Rm 12:5-16a; Luk 14:15-24
Inti Kekristenan adalah suatu undangan untuk pesta Tuhan.
Itulah pesan Paus Fransiskus
pada Misa Selasa
pagi 5
November 2013 di Casa
Santa Marta. Paus
mengatakan bahwa Gereja "bukan hanya untuk orang-orang baik"; undangan untuk menjadi bagian darinya menyangkut semua orang. Dan
beliau menambahkan bahwa, pada pesta Tuhan kita harus "ikut
serta secara penuh"
dan dengan semua orang; kita tidak dapat memilih
dengan cermat. Orang-orang
Kristiani, beliau mengatakan, tidak bisa puas
dengan hanya berada di daftar
tamu - tidak ikut
serta secara penuh bagaikan tidak bergabung di
dalamnya.
Bacaan Injil
hari
itu (Luk 14:15-24),
Paus mengatakan, jati diri orang Kristiani. Beliau menekankan bahwa
"pertama-tama, esensi orang
Kristiani adalah suatu undangan
: kita
hanya menjadi orang-orang Kristiani jika kita diundang". Merupakan sebuah "undangan
bebas" dari Allah
untuk ikut
serta. Anda
tidak dapat membayar untuk masuk
ke dalam pesta tersebut, beliau memperingatkan : "entah Anda diundang
ataupun
Anda tidak bisa
masuk". Jika "dalam hati nurani kita", beliau mengatakan, "kita tidak
memiliki kepastian diundang
ini" lalu "kita tidak memahami apa
itu seorang Kristiani" :
"Seorang Kristiani adalah orang yang diundang. Diundang untuk apa? Ke sebuah toko? Untuk mengambil sebuah jalan? Tuhan ingin mengatakan kepada kita sesuatu yang lebih : Anda diundang untuk bergabung dalam pesta tersebut, dengan sukacita diselamatkan, dengan sukacita ditebus, dengan sukacita berbagi hidup bersama Kristus. Ini adalah sebuah sukacita! Anda dipanggil untuk sebuah pesta! Sebuah pesta adalah sebuah pertemuan orang-orang yang berbicara, tertawa, merayakan, gembira bersama-sama. Saya belum pernah melihat siapapun berpesta dalam kepunyaan mereka sendiri. Itu akan membosankan, bukan? Membuka botol anggur... Itu bukan sebuah pesta, itu sesuatu yang lain. Anda harus berpesta dengan orang lain, dengan keluarga, dengan para sahabat, dengan orang-orang yang telah diundang, karena saya diundang. Menjadi orang Kristiani berarti merasa memiliki, merasa memiliki tubuh ini, merasa memiliki orang-orang yang telah diundang ke pesta itu : ini adalah rasa memiliki orang Kristiani".
Beralih ke Surat kepada jemaat di Roma (12:5-16a), Paus kemudian menegaskan bahwa pesta ini adalah sebuah "pesta kesatuan”. Beliau menggarisbawahi kenyataan bahwa semua orang diundang, “yang baik dan yang jahat”. Dan pertama-tama yang akan diundang adalah yang terpinggirkan :
"Gereja bukanlah Gereja hanya untuk orang-orang baik. Apakah kita ingin menjelaskan siapa milik Gereja, milik pesta ini? Orang-orang berdosa. Kita semua orang-orang berdosa diundang. Pada titik ini ada sebuah komunitas yang memiliki beragam karunia : seseorang memiliki karunia bernubuat, lainnya karunia pelayanan, siapa mengajar... Kita semua memiliki mutu dan kekuatan. Tetapi kita masing-masing membawa ke pesta sebuah karunia umum. Kita masing-masing dipanggil untuk ikut serta secara penuh dalam pesta itu. Keberadaan orang Kristiani tidak dapat dipahami tanpa keikutsertaan ini. ’Saya pergi ke pesta, tetapi saya tidak berjalan melewati ruang depan, karena saya ingin hanya bersama tiga atau empat orang yang saya kenal...’. Anda tidak bisa melakukan ini dalam Gereja! Anda ikut serta secara penuh atau Anda berada di luar. Anda tidak dapat memilih dengan cermat : Gereja adalah untuk semua orang, dimulai dengan orang-orang yang telah saya sebutkan, yang paling terpinggirkan. Merupakan Gereja semua orang!"
Berbicara tentang perumpamaan
yang di
dalamnya Yesus mengatakan
beberapa orang yang
diundang mulai membuat alasan, Paus Fransiskus mengatakan : "Mereka tidak menerima undangan!
Mereka mengatakan 'ya', tetapi tindakan mereka mengatakan 'tidak'". Orang-orang ini, beliau mengatakan, "adalah orang-orang Kristiani yang puas berada di daftar tamu : orang-orang Kristiani yang
dipilih". Tetapi, beliau memperingatkan, hal ini tidaklah cukup, karena jika Anda tidak ikut
serta, Anda bukan orang Kristiani. "Anda
berada pada daftar", beliau mengatakan, tetapi ini
tidak cukup untuk keselamatan! Inilah Gereja : masuk ke
dalam Gereja adalah sebuah rahmat; masuk ke dalam Gereja adalah sebuah
undangan". Dan ini benar, beliau melanjutkan, tidak bisa dibeli. "Masuk ke dalam Gereja", beliau menambahkan, "adalah menjadi bagian dari sebuah
komunitas, komunitas Gereja.
Masuk ke dalam Gereja adalah ikut
serta dalam semua keutamaan, mutu yang telah Tuhan berikan kepada kita dalam pelayanan kita satu sama lain". Paus Fransiskus melanjutkan, "Masuk ke dalam Gereja berarti bertanggung jawab untuk
hal-hal yang Tuhan minta dari kita tersebut". Pada akhirnya, beliau mengatakan, "masuk ke dalam Gereja adalah masuk ke dalam Umat
Allah ini, dalam perjalanannya menuju keabadian". Tidak seorang pun, beliau memperingatkan, adalah pelaku utama Gereja : tetapi kita memiliki SOSOK, yang telah melakukan segalanya. Allah "adalah pelaku
utama!". Kita adalah para pengikut-Nya... dan "dia yang tidak mengikuti-Nya adalah orang
mendalihkan dirinya sendiri" dan tidak pergi ke pesta :
Tuhan sangat murah hati. Tuhan membuka semua pintu. Tuhan juga memahami orang-orang yang berkata kepada-Nya, "Tidak, Tuhan, aku tidak ingin pergi kepada Anda". Ia memahami dan menunggu mereka, karena Ia penuh belas kasihan. Tetapi Tuhan tidak menyukai orang-orang yang mengatakan 'ya' dan melakukan sebaliknya; yang berpura-pura berterima kasih untuk semua hal yang baik; yang memiliki perilaku yang baik, tetapi menjalani jalan mereka sendiri dan tidak mengikuti jalan Tuhan : mereka yang selalu mendalihkan diri mereka sendiri, orang-orang yang tidak mengenal sukacita, yang tidak mengalami sukacita memiliki. Mari kita memohonkan kepada Tuhan rahmat pengenalan ini : betapa indahnya diundang ke pesta itu, betapa indahnya ambil bagian di dalamnya dan berbagi mutu miliknya, betapa indahnya berada bersama-Nya dan betapa salahnya menyibukkan antara 'ya' dan 'tidak', mengatakan 'ya', tetapi cukup puas dengan menjadi seorang Kristiani pada nama saja.
Sumber : Radio Vatikan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.