Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 November 2013 : ALLAH MEMILIKI “KESUKAAN MENGASIHI” BAGI DOMBA YANG HILANG

Bacaan Ekaristi : Rm 14:7-12; Luk 15:1-10


Menemukan domba yang hilang adalah sebuah sukacita bagi Allah, karena Ia memiliki “kesukaan mengasihi” bagi mereka yang hilang. Inilah kata-kata Paus Fransiskus selama homilinya pada Misa Kamis pagi 7 November 2013 di Casa Santa Marta.

Membahas perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang, Paus Fransiskus berbicara tentang sikap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang tersinggung oleh hal-hal yang dilakukan Yesus. Mereka bersungut-sungut terhadap-Nya : "Orang ini berbahaya, Ia makan dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, Ia melukai hati Allah, Ia mencemarkan pelayanan nabi untuk menyapa orang-orang ini". Yesus, Paus menjelaskan, mengatakan bahwa ini "adalah musik kemunafikan", dan "menjawab kemunafikan ini dengan sebuah perumpamaan".

"Ia menjawab sungut-sungut ini dengan sebuah perumpamaan yang penuh sukacita. Kata-kata 'sukacita' dan 'kebahagiaan' muncul dalam teks singkat ini sebanyak empat kali : tiga kali sukacita, dan sekali kebahagiaan. "Dan kamu" - seolah-olah Ia sedang berkata - "kamu tersinggung oleh hal ini, tetapi Bapa-Ku bergembira". Itu adalah pesan yang paling mendalam dari kisah ini : sukacita Allah, Allah yang tidak suka kehilangan. Allah bukanlah pecundang yang baik, dan inilah mengapa, agar tidak kehilangan, Ia meninggalkan milik-Nya, dan Ia pergi, Ia mencari. Ia adalah Allah yang mencari : Ia mencari semua orang yang berada jauh dari-Nya, seperti gembala yang pergi mencari domba yang hilang."

Karya Allah, Paus melanjutkan, adalah "pergi dan mencari", untuk "mengundang semua orang kepada perayaan, yang baik dan yang jahat".

"Ia tidak bisa berdiri kehilangan salah satu milik-Nya. Dan ini adalah doa Yesus, juga, pada hari Kamis Putih : "Bapa, semoga tak seorang pun hilang, dari mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku". Ia adalah Allah yang berjalan keliling mencari kita, dan memiliki kesukaan mengasihi tertentu bagi mereka yang terjauh, yang hilang. Ia pergi dan mencari mereka. Dan bagaimana Ia mencari? Ia mencari sampai akhir, seperti gembala yang pergi ke dalam kegelapan, mencari, sampai ia menemukan domba-domba itu. Atau seperti perempuan, ketika ia kehilangan sebuah dirham, yang menyalakan lampu dan menyapu rumah, dan mencari dengan seksama. Itulah bagaimana Allah mencari. "Saya tidak akan kehilangan anak ini, dia milik-Ku! Dan Aku tidak ingin kehilangan dia". Ini adalah Bapa kita : Ia selalu datang mencari kita."

Kemudian, Paus Fransiskus menjelaskan, "ketika ia telah menemukan domba tersebut" dan membawanya kembali ke dalam kandang dengan lainnya, tidak seorang pun seharusnya mengatakan 'kamu hilang', tetapi semua orang harus mengatakan 'kamu adalah salah seorang dari kami', karena ini mengembalikan martabat domba yang hilang. "Tidak ada perbedaan", karena Allah "mengembalikan ke kandang semua orang yang Ia temukan. Dan ketika Ia melakukan hal ini, Ia adalah Allah yang bergembira".

"Kegembiraan Allah bukanlah kematian orang berdosa, tetapi kehidupan orang berdosa. Dan betapa jauhnya dari hal ini adalah mereka yang bersungut-sungut terhadap Yesus, betapa jauhnya dari hati Allah! Mereka tidak mengenal Dia. Mereka berpikir bahwa menjadi religius, menjadi orang-orang baik berarti selalu bersikap tahu adat dan sopan, dan sering berpura-pura bersikap sopan, khan? Ini adalah kemunafikan sungut-sungut. Tetapi sukacita Allah Bapa, pada kenyataannya, adalah kasih. Ia mengasihi kita. "Tetapi saya orang berdosa, saya sudah melakukan ini dan itu serta lainnya!". "Tetapi Aku mengasihi kamu bagaimanapun juga, dan Aku pergi mencari kamu, dan Aku membawamu pulang". Inilah Bapa kita. Mari kita merenungkan hal ini."

Sumber : Radio Vatikan

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.