Merupakan sebuah karunia
agung yang telah diberikan Tuhan kepada kita dengan membawa kita bersama-sama
di sini di Ruang Atas untuk perayaan Ekaristi. Di sini, di mana Yesus berbagi
Perjamuan Terakhir bersama para rasul; di mana, setelah kebangkitan-Nya, Ia menampakkan
diri di tengah-tengah mereka; di mana Roh Kudus turun dengan kekuatan atas
Maria dan para murid. Di sini Gereja lahir, dan lahir untuk keluar. Dari sini Gereja
berangkat, dengan roti yang dipecah-pecahkan dalam tangannya, luka-luka Kristus
di depan matanya, dan Roh kasih dalam hatinya.
Di Ruang Atas, Yesus yang bangkit, diutus oleh Bapa, melimpahkan atas para
rasul Roh-Nya sendiri dan dengan kekuatan ini Ia mengutus mereka keluar untuk
memperbaharui muka bumi (bdk. Mzm 104:30).
Pergi keluar, berangkat,
tidak berarti melupakan. Gereja, dalam pergi keluarnya, melestarikan kenangan
tentang apa yang terjadi di sini ; Roh Kudus, Sang Penolong (Parakletos), mengingatkannya akan setiap
kata dan setiap tindakan, dan mengungkapkan makna mereka yang sesungguhnya.
Ruang Atas berbicara kepada kita tentang pelayanan, tentang Yesus yang memberikan para murid sebuah teladan dengan membasuh kaki mereka. Saling membasuh kaki menandakan penyambutan, penerimaan, saling mengasihi dan melayani. Ini berarti melayani orang miskin, orang sakit dan orang yang terbuang.
Ruang Atas mengingatkan kita, melalui Ekaristi, tentang pengorbanan. Dalam setiap perayaan Ekaristi Yesus menawarkan diri-Nya bagi kita kepada Bapa, sehingga kita juga bisa bersatu dengan-Nya, menawarkan kepada Allah hidup kita, pekerjaan kita, sukacita kita dan penderitaan kita... menawarkan segala sesuatu sebagai sebuah pengorbanan rohani.
Ruang Atas mengingatkan
kita tentang persahabatan. " Aku tidak menyebut kamu lagi hamba - Yesus berkata kepada Dua
Belas Rasul - tetapi Aku menyebut kamu sahabat" (Yoh 15:15). Tuhan menjadikan
kita sahabat-sahabat-Nya, Ia menyatakan kehendak Allah kepada kita dan Ia
memberi kita sungguh diri-Nya. Ini adalah bagian yang terindah menjadi seorang
Kristiani dan, terutama, menjadi seorang imam : menjadi seorang sahabat Tuhan
Yesus.
Ruang Atas
mengingatkan kita tentang perpisahan Sang Guru dan janji-Nya untuk kembali kepada
sahabat-sahabat-Nya : "Apabila Aku telah pergi... Aku akan datang kembali
dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun
berada" (Yoh 14:3). Yesus tidak membiarkan kita, dan juga tidak pernah
meninggalkan kita; Ia mendahului kita ke rumah Bapa, ke mana Ia ingin membawa
kita juga.
Tetapi, Ruang Atas juga mengingatkan kita tentang kepicikan, tentang rasa ingin tahu - "Siapakah sang pengkhianat?" - dan tentang pengkhianatan. Kita sendiri, dan bukan hanya orang lain, bisa membangkitkan kembali sikap-sikap itu setiap kali kita memandang saudara atau saudari kita dengan cibiran, setiap kali kita menghakimi mereka, setiap kali kita mengkhianati Yesus dengan dosa-dosa kita.
Ruang Atas
mengingatkan kita tentang berbagi, persaudaraan, keselarasan dan perdamaian di
antara kita sendiri. Berapa banyak kasih dan kebaikan telah mengalir dari Ruang
Atas! Berapa banyak amal telah pergi keluar dari sini, seperti sebuah sungai
dari sumbernya, mulai sebagai sebuah aliran dan kemudian berkembang dan menjadi
sebuah arus deras yang besar. Semua orang kudus menarik dari sumber ini; dan
karenanya sungai besar kekudusan Gereja terus mengalir : dari Hati Kristus,
dari Ekaristi dan dari Roh Kudus.
Terakhir, Ruang Atas mengingatkan kita tentang kelahiran keluarga baru, Gereja, yang didirikan oleh Yesus yang bangkit; sebuah keluarga yang memiliki seorang Bunda, Perawan Maria. Keluarga-keluarga Kristiani milik keluarga besar ini, dan di dalamnya mereka menemukan terang dan kekuatan untuk maju dan diperbaharui, di tengah tantangan-tantangan dan kesulitan-kesulitan hidup. Semua anak-anak Allah, setiap orang dan bahasa, diundang dan dipanggil untuk menjadi bagian keluarga besar ini, sebagai saudara dan saudari serta putra dan putri dari satu Bapa di surga.
Cakrawala-cakrawala
ini dibuka oleh Ruang Atas, cakrawala-cakrawala Tuhan yang Bangkit dan
Gereja-Nya. Dari sini Gereja pergi ke luar, terdorong oleh nafas Roh Kudus yang
memberi hidup. Berkumpul dalam doa bersama Bunda Yesus, Gereja hidup dalam pengharapan
tetap akan sebuah pencurahan baru dari Roh Kudus. Utuslah Roh-Mu, Tuhan, dan perbaharuilah
muka bumi (bdk. Mzm 104:30)!
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.