Bacaan Ekaristi : Ef 6:10-20; Luk
13:31-35
"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis". Kata-kata dari surat Santo Paulus kepada jemaat di Efesus ini merupakan pokok homili Paus Fransiskus dalam
Misa harian Kamis pagi 30 Oktober 2014 di Casa Santa Marta,
Vatikan.
Bapa Suci menggambarkan kehidupan Kristiani sebagai sebuah "pertempuran terus-menerus" melawan tiga musuh : iblis, dunia, dan keinginan daging. Mengutip kata-kata Santo Paulus dalam bacaan pertama, Paus Fransiskus mengundang umat beriman untuk mengenakan perlengkapan senjata Allah untuk menolak godaan. "Tidak ada kehidupan
rohani", kata beliau, "tidak mungkin ada kehidupan Kristiani tanpa menolak godaan-godaan, tanpa mengenakan perlengkapan senjata Allah yang memberi kita kekuatan dan melindungi kita".
Paus Fransiskus juga mencatat tentang ketidakpercayaan keberadaan iblis di dunia sekarang ini, di mana Setan dipandang sebagai sebuah mitos atau sebuah gagasan kejahatan. "Tetapi iblis ada dan kita harus berjuang melawan dia. [Santo] Paulus mengatakan kepada kita hal
ini, bukan saya yang mengatakannya!", seru beliau.
"Sabda Allah sedang memberitahu kita hal ini. Tetapi kita semua tidak meyakini hal ini. Dan kemudian Paulus menggambarkan perlengkapan senjata Allah dan yang merupakan jenis-jemis yang berbeda yang membentuk perlengkapan senjata Allah yang besar ini. Dan beliau berkata: ‘Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran’. Kebenaran adalah perlengkapan senjata Allah".
Menggambarkan kehidupan sebagai sebagai "upaya militer", Paus Fransiskus mengatakan bahwa selain kehidupan Kristiani merupakan sebuah pertempuran, ia merupakan sebuah "pertempuran yang
indah", terutama ketika pada akhirnya, Allah menang. Namun, beliau mencatat, ada saat-saat ketika kita mengecewakan penjaga kita.
"Tetapi bukankah kita semua sedikit, dalam pertempuran ini dan kita membiarkan diri kita terbawa oleh nafsu kita, oleh berbagai godaan. Itu karena kita adalah orang-orang berdosa, kita semua!", beliau berkata. "Tetapi jangan berkecil hati", Paus Fransiskus mengakhiri. "Miliki keberanian dan kekuatan karena Tuhan beserta kita".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.