Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Oktober 2014 : ORANG-ORANG KRISTIANI HARUS BERADA DALAM GEREJA, BUKAN DI AMBANG PINTU



Bacaan Ekaristi : Ef 2:19-22; Luk 6:12-19


Paus Fransiskus mendesak orang-orang Kristiani untuk merasakan diri mereka adalah bagian menyeluruh Gereja. Berbicara dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus tidak mencari dosa-dosa manusia, tetapi melihat hatinya, dan Ia mengundang semua orang percaya tidak berleha-leha di ambang Gereja, tetapi masuk ke dalam sekarang juga.


Yesus melakukan "pekerjaana" 2000 tahun yang lalu ketika Ia memilih dua belas pilar yang di atasnya dibangun Gereja-Nya, dan menempatkan diri-Nya sebagai dasar dan batu penjuru. Yesus, Paus Fransiskus mengatakan, membuka pintu-pintu Gereja tersebut untuk semua orang, tanpa membeda-bedakan, karena Kristus tertarik mengasihi dan menyembuhkan hati manusia, bukan menimbang dosa-dosa mereka.

Merenungkan Bacaan Injil hari itu (Luk 6:12-19) yang menceritakan tentang kelahiran Gereja "yang dibangun di atas dasar para rasul dengan Yesus Kristus sendiri sebagai batu penjuru" yang melaluinya seluruh struktur diadakan bersama-sama, Paus Fransiskus mengingatkan "tindakan-tindakan" yang dilakukan Yesus ketika Ia mendirikan Gereja: menyendiri dalam doa, memilih murid-murid-Nya dan sekaligus menyambut dan menyembuhkan orang banyak :

"Yesus berdoa, Yesus memanggil, Yesus memilih, Yesus mengutus para murid-Nya keluar, Yesus menyembuhkan orang banyak. Di dalam bait suci ini, Yesus ini yang adalah batu penjuru melakukan semua pekerjaan ini: Dialah yang mengantar Gereja. Sebagaimana dikatakan Santo Paulus, Gereja ini dibangun di atas dasar para Rasul; Ia memilih dua belas orang dari mereka. Mereka semua orang-orang berdosa. Yudas bukanlah satu-satunya orang paling berdosa : Saya tidak tahu siapa yang paling berdosa ... Yudas, orang miskin, adalah orang yang menutupi dirinya untuk mengasihi dan itulah sebabnya ia menjadi seorang pengkhianat. Dan mereka semua melarikan diri selama masa sengsara yang sulit dan meninggalkan Yesus sendirian. Mereka semua orang-orang berdosa. Tetapi Ia memilih".

Yesus - Paus Fransiskus mengatakan - ingin kita "di dalam" Gereja. Bukan seperti tamu atau orang asing, tetapi dengan "hak-hak seorang warga negara". Kita tidak hanya sedang melewati - beliau melanjutkan - tempat kita memiliki akar kita. Tempat kehidupan kita: "Kita adalah warga negara, sesama warga Gereja ini. Jika kita tidak masuk ke dalam bait suci ini untuk menjadi bagian bangunan ini agar Roh Kudus dapat tinggal di dalam diri kita, kita bukanlah Gereja. Kita berada di ambang pintu dan melihat ke dalam : Betapa indahnya ... ya ini indah ...". Orang-orang Kristiani ini yang tidak melampaui penerimaan Gereja: mereka berada di sana, di pintu ...’. Ya, saya Katolik, tetapi tidak terlalu Katolik ... "

Ini adalah sikap yang tidak memiliki perasaan hormat dengan kasih dan belas kasih penuh yang Yesus miliki bagi setiap orang. Bukti hal ini adalah sikap Kristus terhadap Petrus, yang telah ditempatkan pada kepala Gereja. Meskipun pilar pertama adalah mengkhianati Yesus, Yesus menjawab dengan pengampunan, menjaganya agar tetap di tempatnya: Ini adalah sikap yang tidak memiliki akal sehubungan dengan kasih dan belas kasihan penuh yang Yesus miliki bagi setiap orang. Bukti dari hal ini adalah sikap Kristus terhadap Petrus, yang telah diletakkan di kepala Gereja. Meskipun pilar pertama adalah untuk mengkhianati Yesus, Yesus menjawab dengan pengampunan, menjaganya agar tetap di tempatnya: "Bagi Yesus, dosa Petrus tidak penting: Ia melihat hati-Nya. Dapat menemukan hati ini dan menyembuhkannya, beliau berdoa. Yesus yang berdoa dan Yesus yang menyembuhkan. Ini adalah sesuatu yang Ia lakukan untuk kita masing-masing. Kita tidak dapat memahami Gereja tanpa Yesus yang berdoa dan menyembuhkan. Semoga Roh Kudus membantu kita memahami bahwa Gereja ini memiliki kekuatan dalam doa Yesus yang dapat menyembuhkan kita semua".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.