Bacaan Ekaristi : Ibr 10:32-39; Mrk 4:26-34
Paus Fransiskus memperingatkan bahwa orang-orang Kristiani yang suam-suam kuku yang telah kehilangan memori dan antusiasme perjumpaan pertama mereka dengan Kristus berada dalam bahaya besar karena membiarkan Iblis masuk ke dalam rumah mereka. Orang-orang Kristiani, beliau menjelaskan, harus selalu mempertahankan memori pertemuan pertama mereka dengan Kristus dan harapan mereka kepada-Nya itu untuk membantu mereka berjalan maju dengan keberanian iman mereka. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 30 Januari 2015 yang dirayakan di Casa Santa Marta, Vatikan.
Paus Fransiskus memperingatkan bahwa orang-orang Kristiani yang suam-suam kuku yang telah kehilangan memori dan antusiasme perjumpaan pertama mereka dengan Kristus berada dalam bahaya besar karena membiarkan Iblis masuk ke dalam rumah mereka. Orang-orang Kristiani, beliau menjelaskan, harus selalu mempertahankan memori pertemuan pertama mereka dengan Kristus dan harapan mereka kepada-Nya itu untuk membantu mereka berjalan maju dengan keberanian iman mereka. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 30 Januari 2015 yang dirayakan di Casa Santa Marta, Vatikan.
Mengambil inspirasi refleksinya dari Surat Ibrani (10:32-39), Paus Fransiskus mengatakan seseorang yang tidak ingat lagi akan pertemuan pertamanya dengan Yesus adalah orang lembam rohani dan kosong, karena hanya orang-orang yang suam-suam kuku yang dapat seperti itu. Saat pertemuan pertama dengan Kristus itu, beliau menegaskan, tidak boleh dilupakan.
"Memori kita sangat penting untuk mengingat rahmat yang diterima karena jika kita mengusir antusiasme yang berasal dari memori cinta pertama itu, antusiasme ini berasal dari cinta pertama, maka sebuah bahaya besar datang kepada orang-orang Kristiani: (iman yang) suam-suam kuku. Orang-orang Kristiani yang suam-suam kuku. Mereka berada di sana, tak bergerak dan ya, mereka orang-orang Kristiani, tetapi mereka telah kehilangan memori cinta pertama itu. Dan mereka juga telah kehilangan antusiasme mereka. Selain itu, mereka telah kehilangan kesabaran mereka, sabar menghadapi masalah-masalah kehidupan dengan semangat kasih Yesus, sabar menghadapi, dan menanggung pada bahu mereka kesulitan-kesulitan .... Orang-orang Kristiani yang suam-suam kuku, hal-hal buruk, mereka berada dalam bahaya besar".
Paus Fransiskus mengatakan ketika beliau memikirkan orang-orang Kristiani yang suam-suam kuku beliau dihantam oleh dua gambaran yang tidak menyenangkan, gambaran yang dijelaskan oleh Petrus yang berbicara tentang anjing yang kembali kepada muntahnya sendiri dan gambaran lainnya yang dilukiskan oleh Yesus tentang orang-orang yang mengusir setan dan memutuskan untuk mengikuti Injil tetapi ketika setan kemudian kembali dengan bala bantuan mereka membuka pintu rumah mereka baginya. Paus Fransiskus mengatakan hal ini adalah seperti kembali kepada muntahan kejahatan itu yang sebelumnya ditolak dan sebaliknya.
"Seorang Kristiani memiliki dua parameter ini, memori dan harapan. Kita harus membangkitkan ingatan kita agar tidak kehilangan pengalaman indah cinta pertama yang memberi makan harapan kita. Sering kali harapan itu berada dalam kegelapan tetapi (seorang Kristiani) masih berjalan di depan. Ia percaya dan berjalan maju karena mereka tahu bahwa harapan tidak pernah mengecewakan kita, dalam mencari Yesus. Kedua parameter ini benar-benar merupakan bingkai yang di dalamnya kita bisa menjaga keselamatan orang-orang baik yang berasal dari Tuhan".
Paus Fransiskus mengatakan keselamatan ini harus dilindungi agar biji sesawi kecil akan tumbuh dan berbuah.
"Menyakitkan dan patah hati melihat begitu banyak orang Kristiani - begitu banyak orang Kristiani! - setengah jalan di sepanjang jalan tersebut, begitu banyak orang Kristiani yang telah gagal di sepanjang jalan menuju pertemuan dengan Yesus ini, pergi dari perjumpaan dengan Yesus ini. Jalan ini di mana mereka telah kehilangan memori cinta pertama dan tidak lagi memiliki harapan".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.