Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI SANTO MIKAEL MALAIKAT AGUNG, PIETRALATA, ITALIA, 8 Februari 2015 : BIARKAHLAH YESUS BERKHOTBAH DAN BIARKANLAH IA MENYEMBUHKAN

Bacaan Ekaristi : Ayb 7:1-4,6-7; 1 Kor 9:16-19,22-23; Mrk 1:29-39

Paus Fransiskus melakukan kunjungan pastoral ke Paroki Santo Mikael Malaikat Agung di Pietralata, sebelah utara Keuskupan Roma pada hari Minggu sore, 8 Februari 2015. Paus Fransiskus melakukan penghentian singkat kepada sebuah komunitas imigran dekat paroki tersebut dan menghabiskan beberapa menit berbicara dengan warga.

Setibanya di paroki, Paus Fransiskus bertemu dengan beberapa kelompok paroki termasuk orang-orang sakit, keluarga-keluarga dengan anak-anak yang baru-baru ini dibaptis, kaum muda yang terdaftar dalam kelas katekese, para pramuka dan beberapa tunawisma warga paroki. Bapa Suci juga mengambil beberapa saat untuk mendengarkan pengakuan dosa dari beberapa umat sebelum merayakan Ekaristi. Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam Misa tersebut.

***********************

Kehidupan Yesus seperti ini: "Ia pergi ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan" (Mrk 1:39). Yesus yang berkhotbah dan Yesus yang menyembuhkan. Sepanjang hari seperti ini: Ia berkhotbah kepada orang-orang, mengajarkan Hukum, mengajarkan Injil. Dan orang-orang mencari-Nya untuk mendengarkan-Nya dan juga mendapati-Nya menyembuhkan orang sakit. "Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan .......Dan Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan" (Mrk 1:32,34). Dan kita berada di hadapan Yesus dalam perayaan ini: Yesuslah yang sedang memimpin perayaan ini. Kami, para imam, berada dalam nama Yesus, tetapi Ia adalah pemimpin, Ia adalah sang imam sejati, yang menawarkan pengorbanan kepada Bapa.

Kita bisa bertanya kepada diri kita sendiri: Apakah aku membiarkan Yesus berkhotbah di dalam diriku? Kita masing-masing: Apakah aku membiarkan Yesus berkhotbah di dalam diriku atau aku tahu segalanya? Apakah aku mendengarkan Yesus atau apakah aku lebih memilih untuk mendengarkan hal-hal lain, mungkin pergunjingan, atau cerita-cerita orang-orang .... Mendengarkan Yesus, mendengarkan khotbah Yesus ... "Dan bagaimana saya bisa melakukan ini, Bapa? Pada saluran TV apa Yesus berbicara?" Ia berbicara kepada kalian dalam Injil! Dan ini adalah sebuah kebiasaan yang masih belum kita miliki: pergi untuk mencari Sabda Yesus dalam Injil. Kita harus selalu membawa Injil bersama kita, sebuah Injil kecil, atau memibawanya di tangan. Lima menit, sepuluh menit, ketika saya sedang bepergian, atau ketika saya harus menunggu ... Saya mengambil Injil dari saku saya atau tas saya dan membaca sesuatu atau saya melakukannya di rumah. Dan Yesus berbicara kepada saya. Yesus berkhotbah kepada saya di sana. Itulah sabda Yesus. Dan kita harus terbiasa dengan ini: mendengarkan sabda Yesus, mendengarkan sabda Yesus dalam Injil. Membaca sebuah perikop, berpikir sedikit tentang apa yang dikatakannya, apa yang dikatakannya kepada saya. Jika saya tidak memikirkannya berbicara kepada saya, saya pergi ke bagian lain. Tetapi saya harus memiliki kontak harian ini dengan Injil, berdoa dengan Injil, karena dengan cara ini Yesus berkhotbah kepada saya, dengan Injil Ia mengatakan apa yang ingin Ia katakan kepada saya. Saya tahu orang-orang yang selalu membawanya dan, ketika mereka memiliki sedikit waktu, mereka membukanya, dan dengan demikian selalu menemukan kata yang tepat untuk saat ini yang sedang mereka jalani. Ini adalah hal pertama yang saya ingin katakan kepada kalian: biarkanlah Tuhan berkhotbah kepada kalian. Dengarkanlah Tuhan.

Dan Yesus menyembuhkan: biarkanlah diri kalian disembuhkan oleh Yesus. Kita semua memiliki luka-luka, kita semua : luka-luka rohani, dosa-dosa, permusuhan-permusuhan, kecemburuan. Mungkin kita tidak menyapa seseorang: "Ah, dia melakukan ini kepadaku, aku tidak lagi menyambutnya". Tetapi ini harus disembuhkan! "Dan bagaimana aku mengusahakan hal ini?" Berdoa dan meminta Yesus untuk menyembuhkannya. Hal ini menyedihkan ketika dalam sebuah keluarga para saudara kandung tidak saling berbicara karena sebuah hal bodoh; karena iblis mengambil sebuah hal bodoh dan membuat sebuah dunia darinya. Maka permusuhan-permusuhan berlanjut, berkali-kali selama bertahun-tahun, dan keluarga itu hancur. Orang tua menderita karena anak-anak tidak saling berbicara, atau istri dengan seorang anak laki-laki tidak saling berbicara, dan demikian iri hati, cemburu .... Iblis menabur hal ini. Dan satu-satunya yang mengusir setan adalah Yesus. Satu-satunya yang menyembuhkan hal-hal ini adalah Yesus. Oleh karena itu, saya katakan kepada kalian masing-masing: biarkan diri kalian disembuhkan oleh Yesus. Masing-masing orang tahu di mana ia memiliki sebuah luka. Setiap orang dari kita memiliki satu, dan bukan hanya satu: dua, tiga, empat, dua puluh. Masing-masing orang tahu! Semoga Yesus menyembuhkan luka-luka ini. Namun, untuk ini saya harus membuka hati saya, sehingga Ia bisa datang. Dan bagaimana saya mengharapkan hati saya? Dengan berdoa, "Tetapi Bapa, saya sungguh tidak bisa dengan orang-orang di sana, saya membenci mereka, mereka telah melakukan ini kepada saya, serta ini dan ini ....". "Sembuhkanlah luka ini, Tuhan". Jika kita memohonkan kepada Yesus rahmat ini Ia akan memberikannya. Biarkanlah diri kalian disembuhkan oleh Yesus.

Biarkanlah Yesus berkhotbah kepada kalian dan biarkanlah Ia menyembuhkan kalian. Lalu saya juga bisa berkhotbah kepada orang lain, mengajarkan kata-kata Yesus, karena saya membiarkan Dia berkhotbah di dalam diriku; dan saya juga dapat membantu untuk menyembuhkan begitu banyak luka, banyak luka yang ada. Namun, saya harus melakukannya pertama-tama : membiarkan Ia berkhotbah di dalam diriku dan membiarkan Ia menyembuhkanku.

Ketika Uskup datang untuk melakukan kunjungan ke paroki-paroki, begitu banyak hal yang dilakukan, sedikit ketetapan hati yang baik, bisa juga dibuat: ketetapan hati untuk membaca setiap hari sebuah perikop Injil, sebuah perikop singkat, membiarkan Yesus berkhotbah di dalam diri saya. Dan ketetapan hati lainnya: berdoa agar saya sudi membiarkan diri saya disembuhkan dari luka-luka yang saya miliki. Setuju? Apakah kita sepakat? Setuju? Tetapi marilah kita melakukannya, karena itu akan melakukan pada semua orang hal yang baik. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.