Bacaan Ekaristi : Kis. 6:8-15; Yoh. 6:22-29
Dalam homilinya dalam Misa harian Senin pagi 20 April 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa orang-orang Kristiani dipanggil untuk mengikuti teladan para kudus dan para martir, yang tidak menyerah pada godaan mencari kekuasaan. Bapa Suci merenungkan Injil hari itu (Yoh. 6:22-29), yang di dalamnya orang banyak mencari Yesus setelah penggandaan roti dan ikan.
Dalam homilinya dalam Misa harian Senin pagi 20 April 2015 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa orang-orang Kristiani dipanggil untuk mengikuti teladan para kudus dan para martir, yang tidak menyerah pada godaan mencari kekuasaan. Bapa Suci merenungkan Injil hari itu (Yoh. 6:22-29), yang di dalamnya orang banyak mencari Yesus setelah penggandaan roti dan ikan.
Paus Fransiskus mencatat bahwa orang banyak datang mencari Yesus, bukan karena perasaan kagum rohani dan penyembahan, melainkan untuk kepentingan-kepentingan jasmani mereka. Paus Fransiskus mengatakan bahwa ketika kita mengambil keuntungan dari iman dan tergoda terhadap kekuasaan, kita menghadapi resiko gagal memahami perutusan Tuhan kita yang sesungguhnya.
Kita melihat sikap ini berulang kali dalam Injil, beliau berkata, di mana begitu banyak orang mengikuti Yesus demi kepentingan mereka sendiri. Bahkan para rasul-Nya sendiri, Paus Fransiskus mengatakan, seperti anak-anak Zebedeus yang menginginkan pekerjaan "perdana menteri dan menteri keuangan", mereka ingin memiliki kekuasaan. Alih-alih membawa kepada orang miskin Kabar Baik bahwa Yesus datang untuk membebaskan para tahanan, untuk memberikan penglihatan kepada orang buta dan kebebasan kepada orang yang tertindas, kita tergoda untuk mengubah pesan penyembuhan ini menjadi sebuah alat kekuasaan dan mengambil keuntungan dari perjumpaan kita dengan Yesus.
Paus Fransiskus mencatat bahwa ini juga cara Yesus sendiri dicobai Iblis. Pertama dengan menawarkan kepada-Nya roti untuk dimakan, kedua dengan menawarkan untuk membuat sebuah pertunjukkan besar sehingga orang-orang akan percaya kepada-Nya dan ketiga dengan mendesak-Nya untuk menyembah berhala lainnya. Ini adalah godaan kita sehari-hari sebagai orang-orang Kristiani, Paus Fransiskus mengatakan, tidak percaya pada kekuatan Roh, melainkan tergoda oleh kekuasaan duniawi.
Dengan cara ini kita semakin ditarik oleh cara-cara dunia menuju sikap yang disebut Yesus kemunafikan. Kita menjadi orang-orang Kristiani dalam nama tetapi dalam hati kita, kita bertindak demi kepentingan kita sendiri, melemahkan iman kita, perutusan kita dan Gereja itu sendiri. Sama seperti yang dikatakan Yesus kepada orang banyak, "kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang".
Semoga para kudus dan para martir, Paus Fransiskus mengatakan, menyadarkan kita dengan kesaksian mereka mengikuti jalan Yesus dan mengumumkan tahun rahmat. Ketika orang banyak di Kapernaum memahami teguran Yesus, mereka menanyakan "Apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan Allah?" Yesus menjawab, "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah".
Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan berdoa supaya Allah memberi kita rahmat untuk tidak jatuh kepada semangat dunia ini yang membawa kita hidup seperti orang-orang kafir di bawah kesopansantunan Kristiani, tetapi percaya kepada Allah dan Dia yang diutus-Nya kepada kita.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.