Bacaan Ekaristi : Kel 12:1-8,11-14; 1Kor 11:23-26; Yoh 13:1-15
Hari Kamis ini, Yesus berada di meja dengan para murid, merayakan hari raya Paskah. Perikop Injil yang telah kita dengar mengatakan sebuah kata yang justru merupakan pusat dari apa yang dilakukan Yesus bagi kita semua. "Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya" (Yoh 13:1). Yesus mengasihi kita. Yesus mengasihi kita. Tetapi tanpa batas, selalu sampai kepada kesudahannya. kasih Yesus bagi kita tidak memiliki batas, ia selalu lebih. Ia tidak pernah lelah mengasihi siapa pun. Ia mengasihi kita semua hingga titik memberikan hidup-Nya. Ya, Ia memberikan hidup-Nya bagi kita semua, Ia memberikan hidup-Nya bagi kita masing-masing. Dan kita masing-masing dapat mengatakan : "Ia memberikan hidup-Nya bagiku". Ia memberikan hidup-Nya bagi kalian, bagi kalian, bagi kalian, bagi saya bagi masing-masing orang, dengan nama pertama dan terakhir, karena kasih-Nya adalah seperti itu : bersifat pribadi.
Hari Kamis ini, Yesus berada di meja dengan para murid, merayakan hari raya Paskah. Perikop Injil yang telah kita dengar mengatakan sebuah kata yang justru merupakan pusat dari apa yang dilakukan Yesus bagi kita semua. "Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya" (Yoh 13:1). Yesus mengasihi kita. Yesus mengasihi kita. Tetapi tanpa batas, selalu sampai kepada kesudahannya. kasih Yesus bagi kita tidak memiliki batas, ia selalu lebih. Ia tidak pernah lelah mengasihi siapa pun. Ia mengasihi kita semua hingga titik memberikan hidup-Nya. Ya, Ia memberikan hidup-Nya bagi kita semua, Ia memberikan hidup-Nya bagi kita masing-masing. Dan kita masing-masing dapat mengatakan : "Ia memberikan hidup-Nya bagiku". Ia memberikan hidup-Nya bagi kalian, bagi kalian, bagi kalian, bagi saya bagi masing-masing orang, dengan nama pertama dan terakhir, karena kasih-Nya adalah seperti itu : bersifat pribadi.
Kasih Yesus tidak pernah menipu karena Ia tidak pernah lelah mengasihi, karena Ia juga tidak pernah lelah mengampuni, Ia tidak pernah lelah merangkul kita. Ini adalah hal pertama yang ingin saya katakan kepada kalian : Yesus mengasihi kalian masing-masing "sampai kesudahannya".
Dan kemudian Ia melakukan sesuatu yang tidak dipahami para murid : Ia membasuh kaki mereka. Pada waktu itu, hal itu biasa; itu sesuai kebiasaan karena orang-orang, ketika mereka akan tiba ke sebuah rumah, kaki mereka kotor dengan debu dari jalan. Tidak ada "sampietrini" [batu trotoar] apapun pada waktu itu!
Dan di pintu masuk rumah, mereka akan mencuci kaki mereka. Tetapi itu tidak dilakukan oleh kepala rumah tangga; itu dilakukan oleh para budak. Itu pekerjaan para budak. Dan Yesus membersihkan kaki kita, kaki para murid, seperti seorang budak. Dan Ia mengatakan kepada mereka: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang", kata-Nya kepada Petrus, "tetapi engkau akan mengertinya kelak" (Yoh 13:7)
Yesus, memiliki begitu banyak kasih sehingga Ia menjadikan diri-Nya seorang hamba untuk melayani kita, menyembuhkan kita, membersihkan kita. Dan hari ini, dalam Misa ini, Gereja menginginkan imam membasuh kaki 12 orang, dalam kenangan akan 12 murid di sana. Tetapi dalam hati kita, kita harus memiliki kepastian, kita harus yakin bahwa Tuhan, ketika Ia membasuh kaki kita, Ia membasuh segalanya, Ia menyucikan kita! Ia membuat kita merasakan sekali lagi kasih-Nya.
Dalam Alkitab ada sebuah kalimat dari nabi Yesaya yang sangat indah. Ia mengatakan: "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau!" (Yes 49:15). Itu adalah bagaimana kasih Allah bagi kita.
Dan hari ini saya akan membasuh kaki 12 orang dari kalian, tetapi dalam saudara dan saudari ini, ada kalian semua. Semua orang, semua orang! Semua orang yang tinggal di sini. Kalian mewakili mereka, tetapi saya juga memiliki sebuah kebutuhan untuk dibersihkan oleh Tuhan. Dan untuk hal ini, berdoalah selama Misa ini sehingga Tuhan juga dapat membersihkan kotoran saya, sehingga saya dapat semakin menjadi pelayan kalian, lebih dari seorang pelayan dalam pelayanan umat, seperti Yesus. Sekarang, kita akan mengawali bagian dari upacara ini.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.