Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 22 Januari 2016 : DUA BELAS SOKOGURU

Bacaan Ekaristi : 1Sam 24:3-21; Mrk 3:13-19.

"Berdoa dan bersaksi" adalah "dua tugas para uskup", yang merupakan "para sokoguru Gereja". Tetapi haruskah mereka melemahkan Umat Allah yang menderita. Inilah sebabnya, Paus Fransiskus menganjurkan doa yang terus-menerus untuk para penerus Dua Belas Rasul.dalam homilinya selama misa harian, Jumat pagi 22 Januari 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Permenungan Paus Fransiskus pada sosok dan perutusan para uskup dimulai dari perikop hari itu dari Injil Markus (3:13-19). "Ada sebuah kata, dalam perikop Injil ini, yang menarik perhatian kita : Yesus 'menetapkan'". Kata ini "muncul dua kali". Markus menulis : "Ia menetapkan dua belas orang yang disebut Para Rasul". Dan sekali lagi Markus mengulangi: "'Ia menetapkan dua belas orang', dan Ia menamai mereka, satu demi satu". Oleh karena itu, Paus Fransiskus menjelaskan, "dari antara orang-orang yang mengikuti-Nya, Injil mengatakan kepada kita, Yesus memanggil dia yang dikehendaki-Nya". Dengan kata lain, "ada sebuah pilihan : Yesus memilih orang-orang yang dikehendaki-Nya". Dan, tentu saja, "ia menunjuk dua belas orang, yang kita sebut Para Rasul". Memang, Paus Fransiskus melanjutkan, "ada orang lain : ada para murid", dan pada satu kesempatan "Injil berbicara tentang 72 orang". Tetapi "mereka adalah sesuatu yang lain".

"Dua belas orang ditetapkan 'agar mereka sudi bersaa-Nya dan Ia bisa mengutus mereka keluar untuk memberitakan dan memiliki wewenang untuk mengusir setan'", Paus menjelaskan. "Ini adalah kelompok yang paling penting yang Yesus pilih, sehingga 'mereka sudi bersama-Nya', lebih dekat, dan agar 'Ia dapat mengutus mereka keluar untuk memberitakan' Injil" dan "memiliki wewenang untuk mengusir setan", Markus menambahkan. "Dua belas orang ini sesungguhnya adalah para uskup perdana, kelompok pertama para uskup".

Dua belas orang "yang terpilih" ini, Paus Fransiskus menunjukkan, "sadar akan pentingnya pemilihan ini, sehingga setelah Yesus diangkat ke surga, Petrus berbicara kepada orang-orang dan menjelaskan kepada mereka bahwa, dalam terang pengkhianatan Yudas, sesuatu harus harus dilakukan". Dengan demikian, orang-orang yang telah bersama Yesus, dari Baptisan Yohanes sampai kenaikan-Nya, memilih "seorang saksi 'bersama kita' - Petrus mengatakan - tentang Kebangkitan". Inilah bagaimana, Paus Fransiskus melanjutkan, "tempat Yudas diisi, ia diambil oleh Matias: Matias terpilih".

Kemudian, "liturgi Gereja", mengacu pada "ungkapan-ungkapan tertentu Paulus", menyebut Dua Belas Rasul "para sokoguru Gereja". Ya, Paus Fransiskus menegaskan, "para Rasul merupakan sokoguru Gereja. Dan para uskup adalah sokoguru Gereja. Pemilihan Matias adalah pentahbisan uskup Gereja yang pertama".

"Hari ini saya ingin mengatakan beberapa kata tentang para uskup", kata Paus Fransiskus. "Kami para uskup memiliki tanggung jawab untuk menjadi saksi : saksi bahwa Tuhan Yesus hidup, bahwa Tuhan Yesus telah bangkit, bahwa Tuhan Yesus berjalan bersama kita, bahwa Tuhan Yesus menyelamatkan kita, bahwa Tuhan Yesus memberikan hidup-Nya bagi kita, bahwa Tuhan Yesus adalah harapan kita, bahwa Tuhan Yesus selalu menyambut kita dan mengampuni kita". Ini adalah "kesaksian" tersebut. Akibatnya, Paus Fransiskus melanjutkan, "hidup kita harus merupakan hal ini : seorang saksi, seorang saksi sejati bagi Kebangkitan Kristus".

Ketika Yesus, sebagaimana dikatakan Markus kepada kita, membuat "pilihan" Dua Belas Rasul ini, Ia memiliki dua alasan. Pertama-tama "agar mereka sudi bersama-Nya". Inilah sebabnya mengapa "uskup wajib bersama Yesus". Ya, "itu adalah tugas pertama seorang uskup : berada bersama Yesus". Hal ini juga berlaku "pada saat itu, dalam masa-masa awal, ketika masalah muncul bahwa anak yatim dan para janda terawat tidak dengan baik, para uskup - Dua Belas Rasul ini - berkumpul dan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan". Dan "mereka memperkenalkan sosok diakon, mengatakan : 'biarkan para diakon merawat para anak yatim dan para janda'". Sementara itu, Petrus mengatakan bahwa Dua Belas Rasul memiliki "dua tugas : berdoa dan memberitakan Injil".

Maka, Paus Fransiskus menjelaskan, "Tugas pertama para uskup adalah berada bersama Yesus dalam doa". Memang, "tugas pertama uskup adalah bukanlah sedang membuat rencana pastoral ... tidak, tidak!". Ia adalah "berdoa : inilah tugas pertama". Sementara "tugas kedua adalah menjadi seorang saksi, yaitu, memberitakan : memberitakan keselamatan yang dibawa Tuhan Yesus kepada kita".

Dua tugas tersebut tidak mudah, Paus Fransiskus mengakui, tetapi "justru dua tugas ini yang memperkuat para sokoguru Gereja". Bahkan, "haruskah sokoguru ini melemah, karena uskup tidak berdoa atau ia berdoa sangat sedikit, atau lupa untuk berdoa; atau karena uskup tidak memberitakan Injil, menempati dirinya dengan hal-hal lain, Gereja juga melemah; ia menderita. Umat Allah menderita". Hal ini terjadi "karena sokoguru lemah".

Karena alasan ini, Paus Fransiskus menyatakan, "Saya ingin mendorong kalian hari ini untuk berdoa bagi kami para uskup: karena kami juga adalah orang-orang berdosa, kami juga memiliki kelemahan, kami juga menjalankan resiko yang dijalankan Yudas : ia juga terpilih sebagai sokoguru". Ya, Paus Fransiskus melanjutkan, "kita juga menjalankan resiko tidak berdoa, melakukan sesuatu selain memberitakan Injil dan mengusir roh-roh jahat". Inilah sebabnya mengapa Paus Fransiskus mendorong doa "agar para uskup sudi akan apa yang diinginkan Yesus dan bahwa kita semua sudi menjadi saksi bagi Kebangkitan Yesus".

Betapapun juga, beliau menambahkan, "Umat Allah berdoa untuk para uskup, selama setiap Misa kita berdoa bagi para uskup : kita berdoa untuk Petrus, kepala dewan uskup, dan kita berdoa bagi uskup setempat". Tetapi "ini mungkin tidak cukup : kita mengatakan nama tersebut dari kebiasaan dan berlanjut". Pentingnya "berdoa bagi uskup dari hati, memohon kepada Tuhan : 'Tuhan, rawatlah uskupku; rawatlah semua uskup, dan utuslah kepada kami para uskup yang adalah saksi-saksi yang sesungguhnya, para uskup yang berdoa dan para uskup yang membantu kami, melalui pemberitaan mereka, untuk memahami Injil, untuk memastikan bahwa Engkau, Tuhan, sedang hidup, Engkau berada di antara kami" .

Sebelum kembali kepada perayaan, Paus Fransiskus kembali mendorong doa "bagi para uskup kita : itu adalah tugas umat beriman". Memang, "Gereja tanpa seorang uskup tidak bisa berjalan maju". Oleh karena itu, "kita semua berkewajiban untuk berdoa bagi para uskup kita, tetapi itu merupakan sebuah tugas kasih, tugas anak-anak kepada Bapa, tugas saudara dan saudari, agar keluarga dapat tetap bersatu dalam pengakuan akan Yesus Kristus, yang hidup dan bangkit".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.