Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 September 2016 : PENGINJILAN BUKANLAH SEKEDAR TUGAS RUTIN

Bacaan Ekaristi : 1Kor 9:16-19.22b-27; Mzm 84; Luk 6:39-42

Dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 9 September 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus berfokus pada sifat karya penginjilan : ia adalah seni dan disiplin - tidak pernah sebuah laga-lagaan dan tidak pernah sebuah tugas yang dilakukan dengan rutinitas belaka - dan karya penginjilan tidak pernah, tidak pernah, "sesuatu kesenangan yang mudah dilakukan".

Mengacu pada Bacaan-bacaan Liturgi hari itu, peringatan wajib imam dan misionaris besar bagi para budak Afrika di Dunia Baru, Santo. Petrus Claver, SJ, Bapa Suci menjelaskan bahwa esensi penginjilan adalah kesaksian bagi Kristus dengan seluruh kehidupannya.

Tetapi sayangnya, ada beberapa orang Kristen saat ini, yang menghayati kehidupan pelayanan mereka seolah-olah mereka para pemangku jabatan belaka - para imam dan kaum awam yang membanggakan apa yang mereka lakukan :

"Inilah sesumbar : Aku bangga dengan diriku. Hal ini mengurangi Injil menjadi suatu fungsi atau bahkan suatu sumber kebanggaan : Aku pergi memberitakan Injil dan aku telah membawa banyak orang ke dalam Gereja. : memaksakan agama juga merupakan sumber kebanggaan. Menginjili tidak bukanlah pemaksaan agama. Artinya, bukanlah berjalan terus dengan sedikit usaha, atau mengurangi Injil menjadi karya rutinitas belaka, atau pemaksaan agama : tidak satupun dari hal-hal ini benar-benar menginjili. Inilah apa yang dikatakan Paulus di sini [dalam Surat Pertama kepada jemaat Korintus (9:16-19,22b-27)] : 'Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri', menambahkan, 'Sebab itu adalah keharusan bagiku'. Orang Kristen memiliki suatu kewajiban, kekuatan yang daripadanya membuatnya seperti suatu keharusan yang tulus untuk membawa nama Yesus".

Dan, kemudian, apa yang harus menjadi "gaya" kita menginjili? "Gaya", jawab Paus Fransiskus dengan kata-kata Santo Paulus, "menjadi segalanya bagi semua orang". Beliau melanjutkan dengan mengatakan, "Pergilah dan berbagilah dalam kehidupan orang lain : sertailah mereka dalam perjalanan iman mereka, agar mereka dapat bertumbuh dalam iman sepanjang jalan mereka".

Kita harus menempatkan diri kita dalam kondisi orang lain : bukan memindahkan jalan orang lain, tetapi berada di jalan bersama mereka. Paus Fransiskus teringat sebuah kisah saat makan siang dengan orang-orang muda di Hari Hari Orang Muda Sedunia di Krakow, ketika seorang remaja laki-laki bertanya apa yang seharusnya ia katakan kepada teman dekatnya yang ateis :

"Sebuah pertanyaan yang bagus. Kita semua mengenal orang-orang yang jauh dari Gereja : apa yang seharusnya kita katakan kepada mereka? Saya mengatakan : "Lihatlah, hal terakhir yang perlu kalian lakukan adalah mengatakan sesuatu! Mulailah melakukan, dan ia akan melihat apa yang sedang kalian lakukan dan menanyakan kalian tentang hal itu; dan ketika ia bertanya kepada kalian, kemudian katakanlah kepadanya'. Menginjili adalah memberikan kesaksian ini : Aku menghayati jalan yang aku lakukan, karena aku percaya kepada Yesus Kristus; Aku membangunkan di dalam diri kalian keingintahuan, sehingga kalian bertanya kepadaku, 'Tetapi mengapa kalian sedang melakukan hal-hal ini?' Jawabannya : "Karena aku percaya kepada Yesus Kristus dan memberitakan Yesus Kristus serta bukan hanya dengan Sabda - kalian harus memberitakan Sabda - tetapi dengan kehidupan kalian".

Inilah menginjili, beliau berkata, "dan ini dilakukan secara cuma-cuma", karena, "kita telah dengan cuma-cuma menerima Injil". Rahmat, keselamatan, tidak bisa diperjualbelikan : cuma-cuma. "Kita harus memberikannya karena cuma-cuma".

Paus Fransiskus kemudian teringat sosok Santo Petrus Claver : seorang misionaris, beliau mencatat, yang, "berangkat untuk memberitakan Injil". Mungkin, Paus Fransiskus bertanya-tanya, "ia memikirkan masa depannya akan dikhususkan untuk berkhotbah. Tuhan, tetapi, memintanya untuk berada dekat dengan mereka, yang telah 'tercampakkan' pada waktu itu : para budak, orang-orang berkulit hitam yang tiba di sana dari Afrika, untuk dijual" :

"Orang ini tidak berjalan-jalan sambil mengatakan ia menginjili : ia tidak mengurangi penginjilan menjadi tugas rutin belaka, dan bahkan suatu pemaksaan agama; ia memberitakan Yesus Kristus dengan tindakan-tindakannya, berbicara kepada para budak, hidup bersama mereka, hidup seperti mereka - dan ada banyak orang yang menyukainya dalam Gereja - banyak orang yang meniadakan diri mereka untuk memberitakan Yesus Kristus - dan kita semua, saudara dan saudari, memiliki kewajiban untuk menginjili - dan itu tidak berarti sebuah ketukan di pintu tetangga dengan mengatakan : 'Kristus telah bangkit!' - itu adalah penghayatan iman, berbicara tentang hal itu dengan kelemahlembutan, dengan kasih, tanpa keinginan untuk memenangkan sebuah sanggahan (Italia :convincere), tetapi [memberikannya] dengan cuma-cuma : memberikan secara cuma-cuma hal itu, yang telah diberikan Allah kepadaku - itulah apa artinya menginjili".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.