Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 31 Januari 2017 : YESUS SELALU BERADA BERSAMA ORANG-ORANG TETAPI TIDAK PERNAH MENCARI POPULARITAS

Bacaan Ekaristi : Ibr. 12:1-4; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; Mrk. 5:21-43

Jika kita menjaga mata kita terus tertuju kepada Yesus, kita akan menemukan dengan kejutan bahwa Dialah memandang penuh cinta kita masing-masing. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 31 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Penulis Ibrani mendorong kita untuk berjalan dalam iman "dengan ketekunan, menjaga mata kita tertuju kepada Yesus". Dalam Injil, Yesus memandang kita dan melihat kita. Paus Fransiskus menjelaskan bahwa Ia dekat dengan kita, Ia "selalu dalam kerumunan orang banyak" :

"Dia tidak berjalan bersama para penjaga untuk melindungi diri-Nya, sehingga orang-orang tidak bisa mencapai-Nya. Tidak tidak! Ia tinggal di sana dan orang-orang mengelilingi-Nya. Dan ada lebih banyak orang di sekitar setiap kali Yesus berangkat. Para ahli statistika mungkin telah berkecenderungan untuk mencantumkan : popularitas 'Rabbi Yesus sedang jatuh'. Tetapi Ia mencari sesuatu yang lain : Ia mencari orang-orang. Dan orang-orang mencari-Nya. Orang-orang memandang-Nya dan Ia menatap mereka. "Ya, ya, pada orang-orang, pada orang banyak' - 'Tidak, pada masing-masing orang. Inilah keganjilan tatapan Yesus : Ia tidak membakukan orang-orang; Ia melihat masing-masing orang".

Injil Markus menceritakan dua mukjizat : Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun yang, meskipun ditekan oleh orang banyak, mampu menjamah jubah-Nya. Dan Ia menyadari bahwa Ia dijamah. Lalu, Ia membangkitkan putri Yairus yang berusia tahun dua belas tahun, seorang pemimpin rumah ibadat. Ia memahami bahwa gadis itu lapar dan memberitahu orang tuanya untuk memberinya makan:

"Tatapan Yesus jatuh pada baik pada orang besar maupun orang kecil. Begitulah cara Yesus melihat kita semua: Ia melihat segala sesuatunya, namun melihat pada kita masing-masing. Ia melihat masalah-masalah besar kita, sukacita-sukacita terbesar kita, dan juga melihat pada hal-hal kecil berkenaan dengan kita. Karena Ia dekat. Yesus tidak takut akan hal-hal besar, tetapi juga memperhitungkan hal-hal kecil. Begitulah cara Yesus memandang kita".

Jika kita menjalankan "dengan ketekunan, menjaga mata kita tertuju kepada Yesus", Paus Fransiskus mengatakan, "kita akan 'benar-benar heran', sama seperti yang terjadi pada orang-orang setelah kebangkitan putri Yairus".

"Aku berjalan maju, memandang Yesus. Aku berjalan ke depan, menjaga pandanganku tertuju kepada Yesus, dan apa yang kutemukan? Bahwa ia memandang kepadaku! Dan itu membuatku merasakan keheranan besar ini. Inilah keheranan perjumpaan dengan Yesus. Tetapi marilah kita tidak takut! Kita tidak takut, sama seperti perempuan itu yang tidak takut untuk menjamah jubah Yesus. Marilah kita tidak takut! Marilah kita menuruni ke jalan ini dengan tatapan kita sungguh tertuju kepada Yesus. Dan kita akan memiliki sebuah kejutan yang indah : Ia akan memenuhi kita dengan kekaguman. Yesus sendiri menjaga pandangan-Nya kepada kita".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.