Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI SANTA MAGDALENA DARI CANOSSA, ROMA, 12 Maret 2017 : DOSA ADALAH SEBUAH TAMPARAN TERHADAP ALLAH

Bacaan Ekaristi : Kej 12:1-4a; Mzm 33:4-5,18-19,20,22; 2Tim 1:8b-10; Mat 17:1-9


Dalam bagian Injil ini (bdk. Mat 17:1-9) acuan dibuat dua kali untuk keindahan Yesus, keindahan Yesus-Allah, keindahan Yesus yang bercahaya, Yesus penuh dengan sukacita dan kehidupan. Pertama kali, dalam penglihatan : "Ia berubah rupa". Ia berubah rupa di depan mereka, para murid : "Wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang".


Dan Yesus berubah, berubah rupa. Kedua kalinya, sementara mereka sedang turun dari gunung itu, Yesus memerintahkan mereka untuk tidak berbicara tentang penglihatan ini sebelum Ia bangkit dari antara orang mati, yaitu, dalam Kebangkitan yang akan dimiliki Yesus - Ia telah miliki, tetapi saat ini ia belum bangkit - wajah bercahaya, berkilau yang sama, akan menjadi seperti itulah! Tetapi apa yang ingin Ia katakan? Bahwa di antara perubahan rupa ini, begitu indah, dan Kebangkitan, akan ada wajah Yesus yang lain : akan ada wajah yang tidak begitu indah; akan ada wajah yang mengerikan, rusak, disiksa, dihina, berlumuran darah oleh mahkota duri ... seluruh tubuh Yesus sebenarnya akan menjadi sesuatu yang tercampakkan - dua perubahan rupa dan di antara Yesus yang Tersalib, Salib. Kita harus banyak memandang Salib! ! Itulah Yesus-Allah - "inilah Putra-Ku", "inilah Putra-Ku, Sang Kekasih" -, Yesus, Putra Allah, Allah sendiri, yang di dalam diri-Nya Bapa berkenan : Ia membinasakan diri-Nya untuk menyelamatkan kita! Dan menggunakan kata yang sangat kuat, yang sangat kuat, mungkin salah satu kata yang terkuat dalam Perjanjian Baru, sebuah kata yang dipergunakan Paulus: Ia menjadi dosa (bdk. 2 Kor 5:21). Dosa adalah hal yang paling mengerikan; dosa adalah pelanggaran terhadap Allah, tamparan terhadap Allah, ia mengatakan kepada Allah : "Aku tidak peduli tentang Engkau, aku lebih menyukai ini ...". Dan Yesus menjadi dosa, Ia membinasakan diri-Nya, Ia merendahkan diri-Nya untuk ini... Dan untuk mempersiapkan para murid agar tidak terguncang melihat-Nya seperti ini, di kayu Salib, Ia mengalami perubahan rupa ini.


Kita biasa berbicara tentang dosa : ketika kita pergi ke Kamar Pengakuan - "Aku melakukan dosa ini, aku melakukan dosa lainnya. . . -; dan juga dalam Kamar Pengakuan, ketika kita diampuni, kita merasakan kita diampuni karena Ia telah mengambil dosa ini dalam Sengsara-Nya : Ia menjadi dosa. Kita biasa berbicara tentang dosa-dosa orang lain. Ini adalah hal yang mengerikan... Alih-alih berbicara tentang dosa-dosa orang lain, saya tidak mengatakan kita menjadikan diri kita dosa, karena kita tidak bisa, tetapi <kita harus> memandang dosa-dosa kita dan <memandang> Dia, yang menjadi dosa. Inilah jalan menuju Paskah, menuju Kebangkitan : berjalan ke depan dengan kepastian akan perubahan rupa ini; melihat wajah yang paling bercahaya, yang paling indah ini, yang akan sama dalam Kebangkitan dan wajah yang sama kita akan lihat di Surga, serta juga melihat wajah lain ini, yang dijadikan dosa; ia membayar dengan cara ini bagi kita semua. Yesus dijadikan dosa, Ia dijadikan kutukan Allah bagi kita : dalam Sengsara Sang Putra yang terberkati menjadi terkutuk, karena Ia mengambil dosa-dosa kita atas diri-Nya (bdk. Gal 3:10-14). Marilah kita memikirkan ini - begitu banyak kasih! Begitu banyak kasih! Dan marilah kita memikirkan juga keelokan wajah Yesus yang berubah rupa yang akan kita lihat di Surga.

Dan semoga permenungan dua wajah Yesus ini - wajah yang berubah rupa dan wajah yang dijadikan dosa, yang terkutuk - mendorong kita untuk terus maju di jalan kehidupan, di jalan kehidupan kristiani. Semoga itu mendorong kita untuk memohon pengampunan atas dosa-dosa kita, tidak berbuat begitu banyak dosa... Semoga itu mendorong kita terutama memiliki keyakinan, karena jika Ia menjadi dosa itu karena Ia mengambil dosa-dosa kita atas diri-Nya. Dan Ia selalu bersedia untuk mengampuni kita. Kita hanya harus memohonkannya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.