Bacaan Ekaristi : Kis. 13:14,43-52; Mzm. 100:2,3,5; Why. 7:9,14b-17; Yoh. 10:27-30.
Saya
akan mengawali dengan sebuah kata dalam bahasa Inggris dan mungkin selanjutnya
dalam bahasa Italia.
Bacaan
Injil yang baru saja kita dengar pada Hari Minggu Gembala yang Baik ini:
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti
Aku.
Saya
berpikir tentang Gembala yang baik, khususnya pada hari Minggu ini, yang sangat
penting dalam Masa Paskah. Seraya kita merayakan dimulainya misi baru panggilan
pelayanan yang telah diberikan Gereja kepada saya, tidak ada teladan yang lebih
baik daripada teladan Yesus Kristus sendiri, yang kepada-Nya kita menyerahkan
dan menggantungkan hidup kita. Yesus Kristus yang kita ikuti, Dialah Gembala
yang baik, dan Dialah yang memberi kita hidup: Sang jalan, kebenaran dan hidup.
Jadi, kita merayakan hari ini dengan penuh sukacita dan kami sangat menghargai
kehadiranmu di sini.
Hari
ini adalah Hari Ibu. Saya pikir hanya ada satu ibu yang hadir: selamat Hari
Ibu! Salah satu ungkapan kasih Allah yang paling luar biasa adalah kasih yang
dicurahkan oleh para ibu, khususnya kepada anak dan cucu mereka.
Hari
Minggu ini dikenal istimewa karena beberapa alasan: alasan pertama yang akan
saya sebutkan adalah panggilan. Selama karya para kardinal baru-baru ini,
sebelum dan sesudah pemilihan Paus baru, kita banyak berbicara tentang
panggilan dalam Gereja dan betapa pentingnya bagi kita semua untuk mengusahakannya
bersama-sama. Pertama dan terutama dengan memberikan teladan yang baik dalam
hidup kita, dengan penuh sukacita, menghayati sukacita Injil, tidak mengecilkan
hati orang lain, tetapi mencari cara untuk mendorong orang muda untuk
mendengarkan suara Tuhan dan mengikutinya serta melayani Gereja. “Akulah
Gembala yang baik,” kata-Nya kepada kita.
Sekarang
saya akan menambahkan satu kata saja, juga dalam bahasa Italia, karena misi
yang kita laksanakan ini bukan lagi untuk satu keuskupan saja, tetapi untuk
seluruh Gereja: semangat universal ini penting. Dan kita juga menemukannya
dalam Bacaan Pertama yang kita dengar (Kis 13:14,43-52).
Paulus
dan Barnabas pergi ke Antiokhia, mereka pertama-tama berbicara kepada
orang-orang Yahudi, tetapi mereka tidak mau mendengarkan suara Tuhan, dan
kemudian mereka mulai mewartakan Injil ke seluruh dunia, kepada orang-orang
bukan Yahudi. Mereka berangkat, sebagaimana kita ketahui, pada misi besar ini.
Santo Paulus tiba di Roma, tempat ia juga menggenapinya. Contoh lain dari
kesaksian seorang gembala yang baik. Tetapi ada juga dalam contoh itu undangan
yang sangat khusus bagi kita semua. Ia juga mengatakannya dengan cara yang
sangat pribadi, yaitu mewartakan Injil ke seluruh dunia.
Tanpa
rasa takut! Tanpa rasa takut! Yesus mengatakannya berulang kali dalam Injil:
"Jangan takut." Kita harus berani dalam memberi kesaksian, dengan
kata-kata kita dan terutama dengan hidup kita: menyerahkan hidup kita,
melayani, terkadang dengan pengurbanan besar, untuk menjalani misi yang sama
ini.
Saya
melihat sebuah permenungan singkat yang membuat saya berpikir keras, karena
juga muncul dalam Injil. Dalam hal ini, seseorang bertanya, "Ketika kamu
memikirkan hidupmu, bagaimana kamu menjelaskan di mana kamu berada?"
Jawaban yang diberikan dalam permenungan ini, dalam beberapa hal, juga
merupakan jawaban saya, dengan kata kerja "mendengarkan." Betapa
pentingnya mendengarkan! Yesus berkata, "Domba-domba-Ku mendengarkan
suara-Ku." Dan saya pikir penting bagi kita semua untuk belajar mendengarkan
lebih banyak lagi, untuk berdialog.
Pertama-tama,
bersama Tuhan: selalu mendengarkan Sabda Allah. Kemudian mendengarkan orang
lain, membangun jembatan, mendengarkan tanpa menghakimi, dan tidak menutup
pintu, memikirkan kita memiliki semua kebenaran dan tidak ada orang lain yang
dapat memberitahu kita apa pun. Sangat penting untuk mendengarkan suara Tuhan,
mendengarkan diri kita dalam dialog ini, dan melihat ke mana Tuhan sedang
memanggil kita.
Marilah kita berjalan bersama dalam Gereja,
memohon kepada Tuhan agar memberikan kita rahmat untuk mendengarkan Sabda-Nya
agar dapat melayani segenap umat-Nya.
_____
(Peter Suriadi - Bogor, 11 Mei 2025)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.