Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Juni 2013 : ILMU KELEMBUTAN


Lebih sulit untuk membuka hati kita dan membiarkan Allah mengasihi kita daripada mengasihi Allah sebagai balasannya. Tetapi satu-satunya cara untuk benar-benar mengasihi-Nya adalah mengasihi orang lain, terutama yang miskin. Allah adalah seorang ahli dalam ilmu kelembutan dan kita harus membiarkan diri kita dikasihi oleh-Nya. Inilah pesan Paus Fransiskus dalam Misa Jumat pagi 7 Juni 2013 pada Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus.

Paus Fransiskus menyebut hari raya tersebut sebagai "pesta kasih" dari "hati yang begitu mengasihi" dan mengulangi beberapa kali selama homilinya bahwa Yesus mengasihi kita bukan dengan kata-kata-Nya tetapi dengan perbuatan-Nya dan hidup-Nya. Kasih yang, Santo Ignatius katakan, "lebih mewujudkan dirinya dalam perbuatan daripada kata-kata" dan yaitu terutama "lebih memberi daripada menerima". Paus Fransiskus mengatakan "dua kriteria ini adalah seperti pilar kasih sejati" dan Gembala yang Baik (Luk 15:3-7) terutama mewakili kasih Allah. Ia mengenal domba-Nya dengan nama, "karena Ia bukan kasih yang abstrak atau umum: itu adalah kasih terhadap semua orang".
"Allah yang mendekat karena kasih, berjalan bersama umat-Nya, dan jalan ini datang ke titik yang tak terbayangkan. Kita tidak pernah bisa membayangkan bahwa Tuhan yang sama akan menjadi salah seorang dari kita dan berjalan bersama kita, hadir bersama kita, hadir dalam Gereja-Nya, hadir dalam Ekaristi, hadir dalam sabda-Nya, hadir dalam yang miskin, Ia hadir, berjalan bersama kita. Dan ini adalah kedekatan: gembala dekat kepada kawanannya, dekat kepada domba-dombanya, yang ia kenal, satu per satu".
Berefleksi pada perikop dari Kitab Nabi Yehezkiel (34:11-16), Paus menyoroti aspek lain dari kasih Allah: peduli pada domba yang hilang, domba yang terluka dan domba yang sakit: "Kelembutan! Tetapi Tuhan mengasihi kita dengan lembut. Tuhan mengetahui ilmu belaian yang indah, kelembutan Allah. Ia tidak mengasihi kita dengan kata-kata. Ia datang mendekat - kedekatan - dan memberi kita kasih-Nya dengan kelembutan. Kedekatan dan kelembutan! Tuhan mengasihi kita dalam dua cara ini, Ia mendekat dan memberikan seluruh kasih-Nya bahkan dalam hal-hal paling kecil: dengan kelembutan dan ini adalah kasih yang kuat, karena kedekatan dan kelembutan mengungkapkan kekuatan kasih Allah".
"Tetapi apakah Anda saling mengasihi seperti saya telah mengasihi Anda?". Paus Fransiskus mengajukan pertanyaan ini kepada mereka yang hadir, menekankan bagaimana kasih "menjadi dekat kepada orang lain", adalah "seperti kasih Orang Samaria yang Baik" dan khususnya, dalam tanda "kedekatan, dan kelembutan". Beliau juga bertanya: Bagaimana kita bisa mengembalikan seluruh kasih ini kepada Tuhan? Dengan "mengasihi", dengan menjadi "lebih dekat kepada-Nya", dengan menjadi "lembut bersama-Nya", tetapi ini saja, katanya, "tidaklah cukup":
"Ini mungkin terdengar seperti bidaah, tetapi itulah kebenaran teragung! Lebih sulit untuk membiarkan Allah mengasihi kita, daripada mengasihi Dia! Cara terbaik untuk mengasihi Dia sebagai balasannya adalah membuka hati kita dan membiarkan Dia mengasihi kita. Biarkan Dia mendekat kepada kita dan merasakan Dia mendekat kepada kita. Ini benar-benar sangat sulit: membiarkan diri dikasihi oleh-Nya. Dan itu mungkin apa yang kita perlukan untuk memohon dalam Misa hari ini : 'Tuhan, aku ingin mengasihi Engkau, tetapi ajari aku ilmu yang sulit, kebiasaan yang sulit membiarkan diriku dikasihi oleh Engkau, untuk merasakan Engkau mendekat dan merasakan kelembutan-Mu! Semoga Tuhan memberi kita rahmat ini".
Dalam Misa Jumat tersebut Paus Fransiskus berkonselebrasi dengan Juru Arsip dan Pustakawan Gereja Roma yang Kudus, Uskup Agung Jean-Louis Brugues, dan Prefek Arsip Rahasia Vatikan, Mgr. Sergio Pagano. Misa dihadiri juga oleh karyawan Arsip Rahasia Vatikan.
Sumber : Radio Vatikan

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.