Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 September 2013


Mohonlah kasih karunia yang Anda butuhkan agar tidak melarikan diri dari Salib: inilah pesan Paus Fransiskus kepada umat dalam Misa pada hari Sabtu pagi 28 September 2013 di Kapel Domus Sanctae Marthae, Vatikan. Pernyataannya menyusul bacaan-bacaan harian (Za 2:1-5,10-11a; Luk 9:43b-45) difokuskan pada perikop Injil hari itu, yang di dalamnya Yesus mengumumkan sengsara-Nya kepada para murid.


"Anak Manusia adalah untuk diserahkan kepada manusia". Paus Fransiskus mengatakan kata-kata Yesus ini membuat ngeri para murid, yang mengharapkan sebuah perjalanan kemenangan. Kata-kata itu "[bagi para murid] tetap begitu misterius sehingga mereka tidak memahami maknanya". Paus mengatakan, "[Para murid] takut untuk bertanya kepada-Nya tentang hal itu". Bagi mereka, "lebih baik tidak membicarakannya", "lebih baik tidak memahami, daripada memahami kebenaran tersebut", yang telah diumumkan Yesus:

"Mereka takut akan Salib - mereka takut akan Salib. Petrus sendiri, setelah pengakuan sungguh-sungguh di daerah Kaisarea Filipi itu, ketika Yesus kembali mengatakan hal yang sama, menegur Tuhan: "Tidak, Tuhan! Tidak pernah! Bukan ini!" [kata Petrus]. Dia takut akan Salib. Akan tetapi, tidak hanya para murid, tidak hanya Petrus: Yesus sendiri takut akan Salib! Dia tidak bisa menipu diri-Nya, Dia tahu. Begitu besar rasa takut Yesus yang, pada Kamis malam itu Dia berkeringat darah. Begitu besar rasa takut Yesus sehingga Dia hampir mengatakan hal yang sama seperti Petrus - hampir: 'Bapa, ambillah cawan ini daripada-Ku. Terjadilah menurut kehendak-Mu!’. Inilah perbedaannya."

Salib menyebabkan rasa takut bahkan dalam karya evangelisasi, meskipun, Paus Fransiskus mengamati, ada "aturan" bahwa "murid tidak lebih besar dari Gurunya. Ada aturan bahwa tidak ada penumpahan darah", tidak ada karya kerasulan yang berbuah tanpa Salib:

"Mungkin kita berpikir - kita masing-masing dapat bertanya-tanya : Dan bagi saya, apa yang akan terjadi? Bagaimana Salib saya kelak?Kita tidak tahu. Kita tidak tahu, tetapi akan ada Salib itu. Kita harus berdoa untuk kasih karunia tidak melayang dari Salib ketika salib itu datang: dengan rasa takut, eh! Itu benar. Itu menakutkan kita. Namun demikian, itulah ke mana mengikut Yesus bawa. Kata-kata terakhir yang diucapkan Yesus kepada Petrus datang ke pikiran - dalam pemahkotaan kepausan di Tiberias: Apakah engkau mengasihi Aku? Damai! Apakah engkau mengasihi Aku? Damai!'... tetapi kata-kata terakhir adalah ini: "Mereka akan membawa engkau ke mana saja engkau tidak kehendaki!' Janji Salib."

Paus Fransiskus mengakhiri dengan sebuah doa kepada Perawan Maria:

"
Yang paling dekat kepada Yesus, di kayu Salib, adalah Bunda-Nya - bunda-Nya yang terkasih. Mungkin hari ini, saat ini yang di dalamnya kita berdoa kepadanya, akan baik untuk memohon kepadanya bukan kasih karunia untuk mengambil ketakutan kita - itu harus datang, ketakutan akan Salib itu ... tetapi kasih karunia yang kita butuhkan untuk tidak melayang dari Salib dalam ketakutan. Dia ada di sana dan dia tahu bagaimana menjadi dekat Salib."

Sumber : Radio Vatikan

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.