Bacaan Ekaristi : Yl 1:13-15;2:1-2; Luk 11:15-26
Orang-orang Kristiani harus selalu waspada terhadap tipu daya setan, kata Paus Fransiskus pada Misa Jumat pagi 11 Oktober 2013 di Casa
Santa Marta. Paus
menggarisbawahi bahwa orang-orang Kristiani tidak bisa mengikuti kemenangan Yesus atas kejahatan "setengah jalan", ataupun merancukan atau menisbikan kebenaran
dalam pertempuran melawan iblis.
Yesus mengusir iblis, dan kemudian seseorang menawar penjelasan "untuk mengurangi kuasa Tuhan", beliau berkata. Paus memfokuskan homilinya pada hari Injil hari itu (Luk 11:15-26) dan segera menggarisbawahi bahwa selalu ada godaan untuk ingin mengurangi sosok Yesus, seolah-olah Ia adalah "seorang penyembuh sebanyak-banyaknya" dan agar tidak membawa-Nya "terlalu serius". Ini adalah sebuah sikap, beliau mengamati, yang telah "menjangkau hari kita sekarang".
"Ada beberapa imam yang,
ketika mereka membaca perikop Injil ini, ini dan lainnya, mengatakan : ‘Tetapi, Yesus menyembuhkan seseorang dengan sebuah
penyakit mental'. Mereka tidak membaca ini, bukan? Memang
benar bahwa pada saat itu, mereka bisa merancukan penyakit ayan dengan kerasukan setan; tetapi juga benar bahwa ada iblis! Dan
kita tidak memiliki hak untuk menyederhanakan persoalan, seolah-olah mengatakan : ‘Semua (orang-orang)
ini tidak kerasukan, mereka sakit
mental'. Tidak! Kehadiran
iblis berada pada halaman pertama dari Kitab Suci, dan Kitab
Suci juga berakhir dengan
kehadiran iblis, dengan kemenangan Allah atas Iblis."
Karena alasan ini, beliau memperingatkan, "kita tidak boleh naif". Paus mengamati bahwa Tuhan memberi kita syarat tertentu untuk "melihat" kehadiran kejahatan dan mengikuti "jalan Kristiani ketika ada godaan". Salah satu syarat adalah "tidak mengikuti kemenangan Yesus" hanya "setengah jalan".
"Engkau bersama Aku, demikianlah firman Tuhan, atau engkau melawan Aku", kata Paus. Yesus, beliau menambahkan, datang untuk menghancurkan iblis, "untuk memberi kita kebebasan" dari "perbudakan iblis atas kita". Dan, beliau mengingatkan, hal ini bukan "melebih-lebihkan".
"Pada titik ini", beliau berkata, "tidak ada nuansa. Ada sebuah pertempuran dan sebuah pertempuran di mana keselamatan bermain, keselamatan kekal; keselamatan kekal" dari kita semua.
Ada syarat untuk berjaga-jaga. "Kita harus selalu waspada", Paus mendesak, "waspada terhadap tipu daya, terhadap bujukan kejahatan".
"Dan kita bisa bertanya
kepada diri kita
sendiri pertanyaan: Apakah saya menjaga diri saya, hati
saya, perasaan saya, pikiran saya? Apakah saya menjaga harta kasih
karunia? Apakah
saya menjaga kehadiran Roh Kudus dalam diri saya? Atau
apakah saya pasrah, merasa aman, percaya bahwa semua berjalan dengan baik? Tetapi jika Anda tidak menjaga diri Anda, dia yang lebih kuat dari Anda akan datang. Tetapi
jika seseorang lebih kuat datang dan menguasai, ia merampas senjata yang di dalamnya seseorang percaya, dan ia akan membagi-bagi jarahan. Kewaspadaan!
Tiga syarat! Jangan merancukan kebenaran. Yesus melawan iblis : syarat pertama. Syarat kedua : orang yang tidak bersama Yesus, melawan Yesus. Tidak ada sikap di tengah-tengah. Syarat ketiga : kewaspadaan atas hati kita karena iblis cerdik. Dia
pernah diusir selamanya. Hanya akan terjadi pada hari terakhir."
Ketika roh najis meninggalkan manusia, Paus menunjukkan, "ia mengembara di tempat-tempat sepi, dan mencari peristirahatan serta tak menemukan satupun, mengatakan : ‘aku akan kembali ke rumahku, yang darinya aku pergi'". Dan ketika ia menemukannya “disapu bersih dan dihias", kemudian ia pergi, "membawa tujuh roh yang lebih jahat lainnya dibandingkan dia, yang datang dan menjadikan rumah mereka". Dan, ini sepenuhnya, "keadaan terakhir manusia menjadi lebih buruk daripada permulaan".
"Kewaspadaan", beliau berkata, "karena
strateginya adalah
ini :
‘Kamu menjadi orang Kristiani. Majulah dalam imanmu. Aku akan
meninggalkanmu. Aku akan meninggalkanmu
dengan tenang. Tetapi kemudian ketika kamu terbiasa untuk tidak begitu waspada dan kamu merasa aman,
aku akan datang kembali'. Injil hari ini dimulai dengan
iblis diusir dan berakhir dengan iblis datang kembali! Santo Petrus akan berkata
: ‘Seperti seekor
singa ganas yang mengelilingi kita’. Seperti itu.
‘Tetapi, Bapa, engkau sedikit kolot. Engkau terlalu menakuti kita dengan hal-hal ini...’ Tidak, bukan saya! Injil! Dan ini bukan kebohongan : Sabda Tuhan!
"Mari kita memohon pada Tuhan kasih karunia untuk menerima hal-hal ini dengan
sungguh-sungguh. Dia datang untuk memperjuangkan keselamatan
kita. Dia menang melawan iblis! Maka, marilah kita tidak
melakukan bisnis dengan iblis! Dia
berusaha untuk kembali ke rumah, untuk mengambil kepemilikan dari kita...
Jangan menisbikan; waspadalah! Dan selalu bersama
Yesus!"
Sumber : Radio Vatikan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.