Bacaan Ekaristi : Dan 2:31-45; Luk 21:5-11
Paus Fransiskus pada hari Selasa 26 November 2013 mengingatkan umat beriman bahwa manusia mungkin berpikir bahwa ia adalah tuan saat
ini, tetapi Kristuslah
satu-satunya tuan atas waktu. Berbicara kepada mereka yang hadir untuk
Misa pagi di Casa Sanctae Marthae, Paus mengatakan doa dan pengharapan adalah alat yang datang untuk membantu kita dalam
setiap saat kehidupan kita.
Dalam doa dan dengan pengharapan kita mampu memahami dan
menerima berlalunya waktu dan mempersiapkan kesudahannya. Doa - Paus Fransiskus menjelaskan - bersama dengan kearifan membantu kita untuk menguraikan saat-saat tunggal kehidupan kita dan membimbing kita menuju Allah. Pengharapan – beliau mengatakan -
merupakan mercusuar jarak jauh yang menerangi jalan kita dan saat terakhir tersebut.
Merenungkan bacaan hari itu (Luk 21:5-11) yang di dalamnya Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi sebelum akhir umat manusia dan memberitahu orang-orang yang percaya kepada Allah untuk tidak putus asa, Paus Fransiskus mengatakan Allah memiliki dua anjuran bagi kita.
Beliau mengatakan seorang Kristiani adalah seorang yang memahami bagaimana menghidupi saat tersebut dan yang memahami bagaimana menjalani waktunya. Saat tersebut - beliau menambahkan - adalah apa yang kita miliki di tangan sekarang, tetapi ini bukan waktu, saat berlalu! Mungkin kita merasa kita adalah para tuan saat tersebut, tetapi meyakini bahwa kita adalah para tuan waktu adalah sebuah penyesatan, karena - Fransiskus mengatakan - "waktu bukan milik kita, waktu adalah milik Allah!
Dan mengutip Yesus, Paus Fransiskus memperingatkan
kita "jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai
nama-Ku”. Tetapi orang Kristiani – beliau
mengatakan – merupakan seorang yang harus berdoa dan memiliki kearifan untuk
mampu menggunakan saat berharga yang diberikan Allah bagi kita masing-masing,
memiliki pengharapan akan waktu Allah.
Jadi - Paus Fransiskus mengakhiri - Tuhan memberi kita kasih karunia untuk berjalan dengan
kebijaksanaan, ini adalah sesuatu yang harus kita lakukan dengan doa dan kearifan, dan Ia memberi kita pengharapan yang dapat digunakan untuk menjalani hidup kita di dalam rancangan-Nya yang lebih agung.
Sumber : Radio Vatikan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.