Bacaan Ekaristi : Dan 7:2-14; Luk 21:29-33
Roh dunia menginginkan kita untuk memiliki sebuah pemikiran tunggal dan seragam daripada kebebasan untuk
membedakan melalui Roh.
Inilah permenungan Injil (Luk 21:29-33) yang diberikan Paus Fransiskus selama homilinya pada Misa Jumat
pagi 29 November 2013 di Casa
Santa Marta,
Vatikan.
Berbicara tentang panggilan Kristus untuk "membaca tanda-tanda zaman", Bapa Suci mengatakan kepada mereka yang hadir bahwa untuk membedakan berlalunya
Allah sepanjang sejarah, orang-orang harus berpikir dengan pikiran,
hati dan jiwa
mereka.
"Tuhan menghendaki kita untuk memahami apa yang
sedang
terjadi : apa yang sedang
terjadi dalam hati saya, apa
yang sedang terjadi dalam hidup saya, apa yang sedang terjadi dalam dunia, dalam sejarah",
beliau berkata. "Ini adalah tanda-tanda zaman!".
Namun, roh dunia, beliau memperingatkan, tidak menginginkan kita untuk membedakan hal-hal dengan cara ini, melainkan
menginginkan kita "menjadi suatu
massa orang-orang, tanpa berpikir, tanpa
kebebasan". Paus menekankan
bahwa roh dunia menginginkan
sebuah
pemikiran tunggal, pemikiran lemah
yang merampas salah satu kehendak bebas mereka.
"Roh dunia tidak menginginkan kita bertanya kepada diri kita
sendiri di hadapan Allah :
‘Tetapi mengapa begini, mengapa begitu, mengapa hal ini
terjadi?’ Atau bahkan mengusulkan suatu
pikiran pret-Ã -porter (siap
pakai), menurut
selera kita sendiri
: 'saya memikirkan cara yang saya sukai'”, beliau
berkata.
Yesus, beliau melanjutkan, menginginkan kita tidak hanya berpikir
bebas tetapi memahami apa yang sedang
terjadi dalam hidup kita dan
di sekitar kita. Tetapi, dalam rangka untuk menemukan kebenaran, orang tidak dapat melakukannya
tanpa bantuan Tuhan.
"Hal yang indah untuk memohon
kepada Tuhan
Yesus rahmat ini, agar Ia sudi mengirimkan roh kecerdasan-Nya, sehingga kita tidak
mungkin memiliki pikiran yang
lemah, sehingga kita tidak
mungkin memiliki pemikiran yang
seragam dan tidak memiliki pikiran menurut selera kita sendiri : kita hanya memiliki pemikiran menurut Allah",
beliau berkata.
Menutup homilinya, Paus Fransiskus meminta umat beriman untuk berdoa kepada Allah dan memohon "daya muat yang diberikan Roh Kudus kepada kita untuk memahami dengan baik tanda-tanda jaman".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.