Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Januari 2014 : UJILAH ROH-ROH UNTUK MELIHAT APAKAH MEREKA BENAR-BENAR DATANG DARI ALLAH


Bacaan Ekaristi : 1Yoh 4:7-10; Mrk 6:34-44

"Orang Kristiani adalah seorang pria atau wanita yang paham berjaga-jaga atas hatinya", Bapa Suci mengamati dalam homilinya pada Misa Selasa pagi 7 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus merenungkan pentingnya kewaspadaan dalam membedakan apa yang datang dari Allah. Membicarakan bacaan pertama dari Surat 1 Yohanes (4:7-10), Bapa Suci mengawali dengan mengacu pada panggilan Yohanes tentang tinggal dalam Tuhan sebagai sebuah "nasehat bagi kehidupan" yang memungkinkan kita untuk memahami apa yang terjadi di dalam hati seseorang.

"Hal ini diperlukan untuk mengenal pembedaan roh, untuk membedakan apakah sesuatu membantu kita tinggal dalam Tuhan atau membawa kita jauh dari-Nya", beliau mengatakan. "Hati kita selalu memiliki keinginan, memiliki hasrat, memiliki pikiran. Tetapi apakah ini dari Tuhan atau beberapa hal ini membawa kita jauh dari Tuhan?".

Bapa Suci menggemakan ajakan Rasul Yohanes untuk menguji roh-roh, itu yang dipikirkan dan dikehendaki. "Ujilah roh-roh untuk melihat apakah mereka benar-benar datang dari Allah, karena banyak nabi palsu telah datang ke dalam dunia. Nabi-nabi atau nubuat-nubuat atau anjuran-anjuran : 'Saya ingin melakukan ini'. Tetapi ini tidak membawa Anda kepada Tuhan, mengarahkan Anda jauh dari-Nya", beliau menekankan.

"Itu sebabnya kewaspadaan diperlukan. Orang Kristiani adalah seorang pria atau wanita yang paham berjaga-jaga atas hatinya. Dan berkali-kali hati kita, dan dengan begitu banyak hal yang datang dan pergi, tampaknya seperti sebuah pasar setempat : Anda dapat menemukan segala sesuatu di sana... Tidak! Kita perlu menguji hal-hal tersebut - ini dari Tuhan, dan ini bukan - agar tinggal dalam Tuhan".

Agar membedakan apakah sesuatu dari Kristus atau Antikristus, Bapa Suci menyatakan bahwa petunjuk Yohanes, untuk mengenali bahwa Sabda telah menjadi daging, adalah mengenali jalan yang diambil oleh Kristus yang menyebabkan kematian-Nya di kayu Salib. "Itulah jalan Yesus Kristus : penurunan martabat, kerendahan hati, maupun kehinaan. Jika sebuah pikiran, jika sebuah keinginan membawa Anda sepanjang jalan kerendahan hati dan penurunan martabat, jalan pelayanan bagi orang lain, itu dari Yesus", kata Paus. "Tetapi jika itu membawa Anda ke jalan kecukupan, jalan kesombongan, jalan kebanggaan, sepanjang jalan sebuah pemikiran abstrak, itu bukan dari Yesus". Godaan-godaan Kristus di padang gurun, Bapa Suci melanjutkan, adalah contoh usulan-usulan yang dibuat oleh Iblis dengan tujuan membuat-Nya menyimpang dari jalan pelayanan, kerendahan hati dan amal.

Mengakhiri homilinya, Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk mengikuti seruan Rasul Yohanes dalam menguji apa yang datang pada hati seseorang dalam membedakan apa yang datang dan apa yang tidak datang dari Allah. "Mari kita memikirkan hal ini, dan janganlah kita lupa bahwa patokannya adalah Penjelmaan Sabda. Sabda tersebut datang dalam daging : ini adalah Yesus Kristus! Yesus Kristus yang menjadi manusia, Allah yang menjadi manusia, yang merendahkan diri-Nya, menghinakan diri-Nya karena kasih, untuk melayani kita semua", beliau berkata. "Dan semoga Rasul Yohanes memberikan kita rahmat ini untuk mengenal apa yang sedang terjadi dalam hati kita, dan memiliki kebijaksanaan untuk membedakan apa yang datang dari Allah dan apa yang bukan datang dari Allah".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.