Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PESTA PEMBAPTISAN TUHAN 12 Januari 2014

Bacaan Ekaristi :  Yes 42:1-4,6-7; Kis 10:34-38; Mat 3:13-17


Paus Fransiskus membaptis 32 anak-anak pada hari Minggu, 12 Januari 2014, pada Pesta Pembaptisan Tuhan. Perayaan berlangsung, sesuai kebiasaan, di Kapel Sistina. Termasuk di antara mereka yang dibaptis oleh Bapa Suci terutama anak-anak para karyawan Vatikan yang baru lahir.

Dalam homilinya pada Misa Pesta Pembaptisan Tuhan tersebut, Paus Fransiskus mencatat bahwa Yesus sendiri tidak membutuhkan Baptisan, tetapi dengan keilahian-Nya itu, mempersatukan dengan tubuh manusia-Nya, Yesus memberkati air dan memberinya kemampuan untuk digunakan dalam Pembaptisan. Naik ke Surga, Tuhan memerintahkan para pengikut-Nya pergi ke dunia untuk membaptis - sebuah perintah yang digenapi Gereja bahkan hingga saat ini.

Anak-anak yang dibaptis hari ini, beliau berkata, merupakan sebuah mata rantai; dalam waktu, mereka akan kembali mendapati anak-anak mereka sendiri dibaptis. Ini berarti sebuah tugas di pihak orang tua, tugas menyalurkan iman kepada anak-anak mereka, sehingga mereka pada gilirannya dapat meneruskannya kepada anak-anak mereka.

Bapa Suci mengakhiri homilinya dengan sebuah kata kasih sayang khusus untuk anak-anak yang baru dibaptis. "Hari ini paduan suara bernyanyi", beliau berkata, "tetapi paduan suara yang paling indah adalah [paduan suara] anak-anak" membuat keriuhan. Beliau melanjutkan, "Beberapa menangis, karena mereka tidak nyaman, atau karena mereka lapar. Jika mereka lapar, para ibu, memberi mereka sesuatu untuk dimakan ... mereka adalah tokoh pokok, tokoh utama [perayaan ini]". Dengan "kesadaran menjadi para penyalur iman" ini, Paus Fransiskus melanjutkan ke upacara pembaptisan.

Berikut adalah homili lengkap Paus Fransiskus pada Misa Pesta Pembaptisan Tuhan tersebut.



Yesus tidak perlu dibaptis, tetapi para teolog awal mengatakan bahwa, dengan tubuh-Nya, dengan keilahian-Nya, dalam Baptisan Ia memberkati semua air, sehingga air akan memiliki kekuatan untuk memberikan baptisan. Dan kemudian, sebelum naik ke Surga, Yesus mengatakan kepada kita untuk pergi ke seluruh dunia guna membaptis. Dan sejak saat itu hingga hari ini, hal ini telah menjadi sebuah rantai yang tak terputus : mereka membaptiskan anak-anak mereka, dan anak-anak mereka [membaptiskan] anak-anak mereka, dan anak-anak mereka [dan seterusnya] ... Dan bahkan hari ini rantai ini terus berlanjut.


Anak-anak ini adalah sebuah tautan dalam sebuah rantai. Anda para orang tua memiliki bayi laki-laki atau perempuan untuk dibaptis, tetapi dalam beberapa tahun akan menjadi mereka yang akan memiliki seorang bayi untuk dibaptis, atau seorang cucu ... Dan demikianlah rantai iman berjalan! Apa artinya ini? Saya hanya akan mengatakan ini kepada Anda : Anda adalah orang-orang yang menyalurkan iman, para penyalur, Anda memiliki sebuah tugas meneruskan iman kepada anak-anak ini. Merupakan warisan yang paling indah yang Anda tinggalkan bagi mereka : iman tersebut! Hanya ini. Hari ini, bawalah pemikiran ini pulang bersama Anda. Kita harus menjadi para penyalur iman. Pikirkan tentang hal ini, selalu memikirkan bagaimana menyalurkan iman kepada anak-anak.


Hari ini paduan suara bernyanyi; tetapi paduan suara yang paling indah yaitu anak-anak, yang sedang membuat keriuhan ... Beberapa menangis karena mereka tidak nyaman, atau karena mereka lapar: jika mereka lapar, para mama, memberi mereka sesuatu untuk dimakan, dengan tenang, karena mereka adalah tokoh pokok, tokoh utama [perayaan ini]. Dan sekarang, dengan kesadaran menjadi para penyalur iman ini, mari kita lanjut ke upacara Pembaptisan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.