Bacaan
Ekaristi : 1Yoh 5:14-21; Yoh 3:22-30
Dalam
homilinya pada Misa harian Sabtu pagi 11 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus berbicara tentang imamat. Seorang imam sejati, beliau
berkata, yang diurapi oleh Allah bagi umat-Nya, memiliki hubungan yang erat dengan Yesus. Ketika hubungan itu hilang, imam menjadi "memuji-muji [bermanis-manis, Italia
: unctuoso]”, seorang penyembah berhala,
seorang penyembah “dewa Narcissus".
Homili Paus Fransiskus sepenuhnya didedikasikan bagi imamat. Mengulas perikop dari Surat Pertama Santo Yohanes
(5:14-21), di mana Rasul Yohanes mengatakan bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena kita percaya akan nama Yesus, Paus bertanya tentang hubungan para imam dengan Yesus, karena "kekuatan seorang
imam adalah dalam hubungan ini". Ketika Yesus semakin populer, Paus mengatakan, "Ia pergi kepada Bapa", Ia menarik
diri "ke tempat sunyi untuk berdoa". Ini semacam "batu ujian bagi para imam",
beliau berkata : apakah kita berusaha untuk menemukan Yesus atau
tidak. "Apa tempat Yesus Kristus dalam kehidupan imamat saya? Apakah merupakan sebuah hubungan yang hidup, dari murid terhadap Guru, dari saudara terhadap saudara, dari orang miskin terhadap Allah, atau apakah merupakan sebuah hubungan agak dibuat-buat... yang tidak berasal dari hati?".
"Kita diurapi oleh Roh, dan ketika seorang imam jauh dari Yesus Kristus, ia bisa kehilangan urapan ini. Dalam hidupnya, tidak : pada dasarnya ia memilikinya ... tetapi dia menghilangkannya. Dan bukannya diurapi ia akhirnya menjadi memuji-muji. Dan betapa merusak Gereja para imam yang memuji-muji! Mereka yang menempatkan kekuatan mereka dalam hal-hal buatan, dalam kesombongan, dalam sebuah sikap ... dalam sebuah bahasa imut-imut... Tetapi seberapa sering kita mendengarnya dikatakan dengan kesedihan : 'Ini adalah imam kupu-kupu’, karena mereka selalu membual... [Jenis imam ini] tidak memiliki hubungan dengan Yesus Kristus! Ia telah kehilangan urapan : ia memuji-muji".
Paus Fransiskus melanjutkan : "Kita para imam memiliki begitu banyak keterbatasan. Kita adalah orang-orang berdosa, semuanya. Tetapi jika kita pergi kepada Yesus Kristus, jika kita mencari Tuhan dalam doa - doa pengantaraan, doa penyembahan - kita adalah imam-imam yang baik, meskipun kita adalah orang-orang berdosa. Tetapi jika kita jauh dari Yesus Kristus, kita semestinya mengimbangi hal ini dengan sikap-sikap duniawi lainnya. Dan maka [kita melihat] seluruh sosok ini ... imam pedagang lihai, imam taipan... Tetapi imam yang menyembah Yesus Kristus, imam yang berbicara dengan Yesus Kristus, imam yang mencari Yesus Kristus dan yang diperbolehkan mencari Yesus Kristus : ini adalah pusat kehidupan kita. Jika itu tidak ada, kita akan kehilangan segalanya. Dan apa yang akan kita berikan kepada umat?"
"Hubungan kita dengan Yesus Kristus, sebuah hubungan urapan bagi umat", kata Paus Fransiskus, semakin "tumbuh dalam diri kita para imam" setiap hari : "Tetapi baiklah menemukan para imam yang telah memberikan hidup mereka sebagai imam-imam, bahwasanya, tentangnya umat mengatakan berkata : "Ya, ia payah, ia ini atau itu ... Tetapi ia adalah seorang imam! Dan umat paham! Di sisi lain, ketika umat melihat imam penyembah berhala, boleh dikatakan, imam-imam yang sebagai ganti memiliki Yesus memiliki berhala-berhala kecil... penyembah dewa Narcissus... Ketika umat melihat [imam-imam seperti ini] mereka mengatakan 'lelaki miskin’! Hubungan dengan Yesus Kristus menyelamatkan kita dari keduniawian dan penyembahan berhala yang membuat kita memuji-muji, mempertahankan kita dalam urapan [yang telah kita terima]. Dan hari ini, ini adalah harapan saya bagi Anda yang telah berbaik hati datang ke sini untuk berkonselebrasi dengan saya : Bahkan jika Anda kehilangan segalanya dalam hidup, jangan kehilangan hubungan dengan Yesus Kristus ini! Ini adalah kemenangan Anda. Majulah dengan ini!"
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.