Bacaan Ekaristi : 1Raj 8:1-7,9-13; Mrk 6:53-56
Dalam homilinya pada
Misa harian Senin pagi 10 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus
mengajak umat beriman untuk "masuk ke dalam misteri Allah" dalam
Ekaristi dan menemukan kembali rasa sakral. Merenungkan bacaan pertama hari itu (1Raj 8:1-7,9-13), yang menceritakan penjelmaan Allah dalam bentuk sebuah awan di tempat
kudus pada masa pemerintahan Raja Salomo, Bapa Suci mengatakan bahwa sementara Allah berbicara melalui umat-Nya melalui para nabi dan Kitab Suci, Tuhan berbicara dengan cara yang berbeda melalui penampakan ini. Penampakan ini terjadi hari ini melalui perayaan liturgi, terutama Ekaristi.
“Ketika
kita merayakan Misa, kita tidak mengerjakan sebuah
penggambaran Perjamuan Terakhir : tidak, bukan sebuah penggambaran", beliau
menekankan. "Merupakan sesuatu yang lain : merupakan Perjamuan Terakhir
itu sendiri. Benar-benar menghidupkan sekali lagi Sengsara dan Kematian
penebusan Tuhan. Merupakan sebuah penampakan : Tuhan dijadikan hadir di altar untuk
ditawarkan kepada Bapa bagi keselamatan dunia".
“Kita mendengar
atau mengatakan, ‘Tetapi, saya tidak bisa sekarang. Saya harus pergi ke Misa, saya
harus mendengarkan Misa’. ’Misa bukan ‘didengar’, Misa merupakan keikutsertaan
di dalamnya, dan merupakan sebuah keikutsertaan dalam penampakan ini, dalam
misteri keberadaan Tuhan di antara kita ini”.
Paus melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun pentingnya kehadiran Allah dalam liturgi, banyak orang sering menghabiskan waktu mereka dalam Misa melihat jam dan "menghitung [mundur] menit". "Ini bukan sikap liturgi yang dituntut dari kita: liturgi adalah waktu Allah, tempat
Allah, dan kita harus menempatkan diri kita di sana, dalam waktu Allah, dalam ruang Allah, dan tidak melihat jam", beliau berkata. "Liturgi
adalah benar-benar masuk ke dalam misteri Allah, membiarkan diri kita dibawa kepada misteri dan berada dalam misteri. Sebagai contoh, saya yakin bahwa Anda semua telah datang ke sini untuk masuk ke dalam misteri. Namun, seseorang mungkin berkata: 'Ah, saya harus pergi ke misa di Santa Marta, karena pada tur melihat-lihat Roma, setiap pagi ada sebuah kesempatan untuk mengunjungi Paus di Santa Marta. Merupakan
sebuah penghentian turis, bukan?’. Anda semua di sini, kita berkumpul di sini untuk masuk ke dalam misteri : Ini adalah liturgi. Merupakan waktu Allah, merupakan ruang Tuhan, merupakan awan Allah yang mengelilingi kita semua".
Menutup homilinya, Paus Fransiskus memanggil umat beriman untuk memohon
kepada Tuhan
untuk memberi mereka "rasa sakral" dalam rangka
membedakan antara devosi sehari-hari dan
pentingnya Ekaristi. "Perayaan Ekaristi
adalah sesuatu yang lain", beliau berkata. "Dalam perayaan kita masuk
ke dalam misteri Allah, ke dalam jalan yang tidak dapat kita kendalikan itu. Hanya Dialah Sosok yang unik, yang mulia, yang berkuasa. Dialah segalanya. Mari kita memohon rahmat ini : sehingga Tuhan akan mengajarkan
kita untuk masuk ke dalam misteri Allah".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.