Bacaan
Ekaristi : Sir 15:15-20; 1Kor 2:6-10; Mat 5:17-37
Seraya melakukan sebuah kunjungan pastoral ke Paroki Santo Tomas Rasul di Roma hari Minggu 16 Februari 2014, Paus Francis
menekankan kepada jemaat pentingnya membuat
pemeriksaan batin yang baik.
Sebagai Uskup Roma, Paus Fransiskus mengatakan Misa Minggu sore di paroki tersebut untuk menandai peringatan 50 tahun pengabdiannya. Paroki Santo Tomas Rasul terletak di pinggiran selatan Roma, dekat Ostia. Hampir 400 umat paroki memenuhi gereja, sementara yang lainnya berjajar di trotoar untuk menyambut uskup mereka.
Paus Fransiskus mengambil kesempatan untuk bertemu dengan berbagai kelompok-kelompok kecil dari Paroki Santo Tomas Rasul, termasuk anak-anak yang menerima komuni pertama mereka tahun ini, orang-orang muda dalam pendidikan religius, para penyandang cacat dan orang-orang sakit bersama keluarga mereka, anak-anak yang dibaptis tahun ini dan orang tua mereka, serta para anggota dewan paroki. Beliau juga mendengar pengakuan dosa sebelum merayakan Misa.
Selama homilinya, Paus Fransiskus menekankan pentingnya seseorang memeriksa batin dengan baik, dimulai dengan mengingat perikop Injil (Mat 5:17-37) yang di dalamnya murid-murid Kristus dikritik karena tidak mematuhi hukum Musa dengan memetik dan makan gandum pada hari Sabat, yang dilarang.
Kristus mengingatkan
orang-orang Farisi bahwa "bukan yang berasal dari luar yang menajiskan jiwa, tetapi yang berasal dari dalam", Uskup Roma mewartakan. Beliau kemudian melanjutkan mendorong jemaat untuk memperhatikan
kondisi hati mereka. "Saya berpikir
bahwa ada baiknya kita melakukan hari ini
untuk berpikir bukan apakah jiwa kotor atau bersih,
tetapi apa yang ada dalam hati saya ... apa yang di dalam yang
saya tahu, tetapi tak seorang pun tahu?".
Kejujuran pengenalan diri yang demikian "tidaklah mudah", beliau mengakui, "karena kita selalu berusaha untuk menutupinya, ketika sesuatu yang tidak baik ada dalam hati kita". Namun, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri, "apa yang ada dalam hati kita? Apakah kasih, bagi orang tua kita, anak-anak kita, suami kita, istri kita, orang-orang di sekitar kita ... atau apakah saya membenci seseorang?". "Banyak waktu", Paus Fransiskus mencatat, kita mengatakan : "Aku mengasihi semua orang kecuali orang itu dan orang itu serta orang itu".
"Itu kebencian!".
Selain itu, dalam Injil
hari ini, Yesus menjelaskan bahwa siapa saja yang marah dengan saudaranya
"membunuh dalam hatinya". Paus menambahkan bahwa
ini juga berlaku untuk dosa-dosa "bergunjing, fitnah, dan mengumpat". "Siapapun yang menghina saudaranya membunuh saudaranya dalam hatinya. Ingatlah bahwa kata-kata membunuh. Keinginan jahat terhadap orang lain juga membunuh".
"Berbicara buruk tentang orang lain adalah dosa, karena saya memiliki di dalam hati saya kehendak
jahat, terhadap orang lain".
Karena alasan ini, sangatlah penting, beliau berkata, "mengetahui
apa yang ada di dalam diri saya. Apa yang ada dalam hati saya?". Kita harus bertanya kepada diri kita sendiri apakah hati kita berisikan "sebuah sikap mengampuni seseorang yang telah
menyinggung perasaan saya, atau sebuah sikap balas dendam".
"Mari kita mohon kepada Tuhan untuk dua rahmat", beliau mendorong jemaat. Pertama, "mengetahui apa yang ada di dalam hati kita tidaklah menipu diri kita sendiri", dan kedua, "rahmat untuk melakukan apa yang baik dalam hati kita, dan tidak melakukan apa yang jahat".
Konselebran Misa
adalah Agostino Kardinal Vallini, vikaris jendral Keuskupan Roma, Uskup Paolo
Schiavon, uskup auksilier Keuskupan Roma; Pastor Antonio D'Errico, pastor Paroki
Santo Tomas Rasul, dan beberapa imam setempat lainnya.
Wilayah Paroki Santo Tomas Rasul terdiri dari 20.000 orang. Paroki sendiri memiliki beberapa program penjangkauan, termasuk sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk menyalurkan produk pakaian, furnitur, alat rumah tangga dan produk bayi kepada mereka yang membutuhkannya; kegiatan untuk keluarga-keluarga bersama anak-anak dengan berbagai ketidakmampuan, serta donor darah periodik. Pastor D'Errico, yang telah pastor paroki sejak tahun 2002, mengundang Paus Fransiskus untuk mengantisipasi perayaan paroki sejak berdirinya 19 Februari 1964.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.