Bacaan
Ekaristi : Yak 1:12-18; Mrk 8:14-21
Sabda Allah hal satu-satunya yang memungkinkan kita untuk menentang godaan berbuat dosa. Inilah tema utama homili Paus Fransiskus
pada Misa harian Selasa pagi 18
Februari 2014 di Casa
Santa Marta,
Vatikan.
Bapa Suci merenungkan bacaan pertama dari Rasul Yakobus (1:12-18)
yang berbicara tentang sifat godaan. "Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri,
karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi,
ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut”,
bacaan menyatakan.
Godaan-godaan, Paus mengatakan, berasal dari nafsu kita, dan batin yang terluka yang kita bawa dari dosa asal. "Sukar dimengerti, godaan-godaan memiliki tiga
karakteristik", Paus mengatakan : tumbuh, menjangkitkan dan membenarkan
dirinya
sendiri. "Tumbuh : dimulai dengan ketenangan, dan tumbuh",
beliau berkata. "Yesus sendiri mengatakan hal ini, ketika Ia berbicara tentang perumpamaan gandum dan
lalang : gandum tumbuh, tetapi juga lalang yang ditaburkan oleh musuh. Dan godaan tumbuh : tumbuh, tumbuh ...
dan jika seseorang tidak menghentikannya, itu akan mengelilingi segala sesuatu".
Menggambarkannya sebagai
"bersifat menular", Bapa Suci memperingatkan bahwa godaan menutup
kita dalam sebuah lingkungan yang tidak mudah untuk melarikan diri. Injil hari
itu tentang kata-kata Kristus kepada murid-murid-Nya, untuk berhati-hati terhadap
ragi orang Farisi dan Herodes. Para murid, Paus mengamati, tidak memiliki
ruang, tidak punya waktu untuk mendengarkan karena mereka begitu tertutup dalam
masalah mereka tidak memiliki roti.
"Jadi, ketika kita berada dalam godaan, kita tidak mendengar Sabda Allah : kita tidak mendengarnya. Kita tidak memahaminya", beliau berkata. "Dan Yesus harus mengingatkan kita akan penggandaan roti untuk membuat kita
meninggalkan lingkungan itu, karena godaan menutup kita, memotong setiap kemampuan terawangan ke depan, menutup kita dari setiap cakrawala, dan itu membawa kita untuk berbuat dosa".
"Ketika kita berada dalam godaan, hanya Sabda
Allah, sabda Yesus menyelamatkan kita. Dengarkanlah pada Sabda itu yang membukakan bagi kita cakrawala itu. Ia selalu bersedia mengajarkan kita untuk melarikan diri dari godaan. Dan Yesus hebat karena Ia tidak hanya membuat kita melarikan diri dari godaan, tetapi memberi kita semakin percaya
diri".
Paus melanjutkan
dengan mengatakan bahwa kepercayaan diri ini adalah kekuatan terbesar kita
ketika kita digoda. Sementara iblis mencoba untuk menutup kita di dalam,
Kristus datang untuk membebaskan kita dari penjara tersebut dengan Sabda-Nya.
Mengakhiri
homilinya, Paus Fransiskus menyerukan umat beriman untuk memohon kepada Allah
untuk terbuka bagi Sabda-Nya yang datang untuk menyelamatkan kita dari godaan.
"Mari kita mohon
kepada Tuhan agar Ia selalu bisa, seperti yang Ia lakukan bersama murid-murid,
dengan kesabaran-Nya, ketika kita berada dalam godaan, memberitahu kita : 'Berhentilah,
tenanglah. Ingatlah apa yang telah Aku
lakukan dengan kamu pada saat itu, dalam saat itu : ingatlah. Angkatlah matamu,
pandanglah cakrawala, jangan menutup, jangan ditutup, majulah'. Dan Sabda ini akan
menyelamatkan kita dari kejatuhan ke dosa dalam di saat godaan".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.