Bacaan Ekaristi : 1Ptr 1:10-16; Mrk 10:28-31
Penganiayaan terhadap
orang-orang Kristiani dalam masyarakat zaman sekarang adalah perhatian utama homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Selasa pagi 4 Maret
2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Beliau memperingatkan bahwa Salib selalu di jalan seorang Kristiani, dan mengatakan ada martir
lebih banyak martir Kristiani saat ini dibandingkan
pada masa-masa awal Gereja.
Dalam homilinya, Paus mengambil sebagai semangatnya cerita Alkitab di mana Petrus bertanya kepada Yesus imbalan apa yang akan diterima murid-murid karena mengikuti-Nya. Ia mengatakan kepada Petrus yang mungkin berpikir bahwa mengikuti Yesus akan merupakan sebuah kegiatan komersial besar karena Yesus murah hati, tetapi, sebagaimana diperingatkan Kristus, apa pun yang akan mereka dapatkan akan selalu disertai dengan penganiayaan-penganiayaan.
"Seolah-olah Yesus
berkata, "Ya, Anda telah
meninggalkan segala sesuatu dan Anda akan menerima di sini di bumi banyak hal : tetapi dengan
penganiayaan- penganiayaan!". Seperti sebuah salad dengan minyak penganiayaan : selalu! Ini adalah apa yang orang Kristiani dapatkan dan ini adalah jalan
bagi orang yang ingin mengikuti Yesus, karena itu adalah jalan yang Ia sendiri injak : Ia dianiaya! Merupakan jalan merendahkan diri Anda. Itulah apa yang ditulis Paulus
dalam suratnya kepada jemaat Filipi. 'Yesus telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib".
Paus Fransiskus melanjutkan dengan memperingatkan bahwa Salib selalu hadir di jalan seorang
Kristiani! Kita akan memiliki banyak saudara, saudari, ibu, ayah dalam Gereja, dalam jemaat Kristiani, tetapi kita juga akan memiliki penganiayaan-penganiayaan. "Ini adalah karena dunia tidak mentolerir keilahian Kristus. Tidak mentolerir pemakluman Injil. Tidak mentolerir Sabda Bahagia. Dan maka kita memiliki penganiayaan-penganiayaan : dengan kata-kata, dengan siksaan-siksaan, hal-hal yang mereka katakan tentang orang-orang Kristiani pada abad-abad awal, kutukan-kutukan, pemenjaraan .... Tetapi
kita mudah lupa. Kita memikirkan tentang banyak orang
Kristiani, 60 tahun yang lalu, dalam kamp-kamp kerja paksa, dalam kamp-kamp Nazi, kamp-kamp
kaum komunis : Mereka begitu banyak! Karena menjadi orang-orang Kristiani! Dan
bahkan hari ini .... Tetapi (orang-orang mengatakan) 'hari ini kita
berpendidikan lebih baik dan hal-hal ini tidak ada lagi'. Ya mereka ada! Dan saya memberitahu Anda bahwa hari ini ada lebih banyak martir dibanding masa-masa awal Gereja".
Paus Fransiskus menunjukkan bahwa ada
banyak saudara dan saudari saat ini yang menjadi saksi bagi Yesus dan dianiaya. Beberapa bahkan tidak bisa
membawa-bawa Alkitab. "Mereka
dikutuk karena memiliki Alkitab. Mereka tidak bisa memakai salib. Dan ini
adalah jalan Yesus. Tetapi adalah sebuah jalan sukacita karena Tuhan kita tidak
pernah mencobai kita melampaui apa yang dapat kita tanggung. Hidup Kristiani
bukanlah keuntungan komersial, bukan menjadi sebuah karir : hanya mengikuti
Yesus! Tetapi ketika kita mengikuti Yesus hal ini terjadi. Mari kita memikirkan
jika kita memiliki dalam diri kita keinginan menjadi berani bersaksi bagi
Yesus. Dan mari kita meluangkan pikiran – ada baiknya kita lakukan - karena
banyak saudara dan saudari yang hari ini - hari ini! - tidak bisa berdoa
bersama-sama karena mereka dianiaya : mereka tidak dapat memiliki kitab Injil
atau Alkitab karena mereka dianiaya".
Mari kita
berpikir, Paus melanjutkan, tentang saudara-saudara yang tidak bisa pergi ke
Misa karena dilarang dan mari kita bertanya pada diri kita apakah kita siap membawa
salib dan menderita penganiayaan-penganiayaan seperti yang Yesus alami? Ada
baiknya kita semua memikirkan hal ini, Paus mengakhiri.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.